24. Berhasil membujuk

62 19 12
                                    

"Jangan lupa untuk like dan komen teman-teman<3. Some word kalian bikin aku semangat banget buat lanjut. Thank you udah baca cerita aku."

Niolip
.

Beberapa orang lelaki terlihat sibuk berbaris dengan rapi lengkap dengan pakaian olahraga futsal mereka. Selang detik setelahnya jumlah mereka bertambah saat ada beberapa orang lagi yang datang ke arah lapangan. "Loh! Di mana Adrian?" Terdengar teriakan dari seorang pelatih futsal yang berdiri di di depan para muridnya. "Kenapa dia belum datang? Lama sekali ganti bajunya." Ia mengeluh kembali.

"Maaf coach tadi ada masalah sedikit waktu kita ganti baju di toilet." Kalimat seorang laki-laki yang berani mengutarakan kebenaran langsung menjadi sorotan semua orang di sini.

"Maksud kamu?" tanya pelatih tersebut, tidak mengerti.

"Tadi ada cewek kekunci terus pingsan di kamar mandi toilet perempuan. Jadi Adrian bawa dia ke UKS. Mungkin sebentar lagi dia datang."

Semua orang saling berbisik menanyakan fakta ini yang terdengar begitu menghebohkan bagi mereka. "Sumpah? Siapa yang pingsan? Lo seriusaan?" Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan.

"Orangnya sih nggak asing. Cewek yang kemarin viral di postingan gosip sama Adrian. Siapa sih namanya? Gue lupa."

"Kayrena, maksud lo? Anak baru kelas 10 itu?"

Perbincangan orang orang di sini mengundang rasa penasaran yang begitu dalam kepada satu orang laki laki yang tadinya tidak peduli. "Bentar! Lo serius, itu dia? Nggak salah orang, lo?" tanyanya histeris.

"Iya, Ray. Beneran dia, gue liat sendiri waktu mau ganti baju."

Rayen membulatkan kedua matanya, dirinya tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Laki laki ini langsung berlari keluar barisan dan menghampiri pelatih futsal nya segera. "Pak, maaf banget tapi saya harus pergi sebentar. Saya serius cuma sebentar!" Ia tidak menunggu persetujuan. Dirinya langsung berlari meninggalkan lapangan.

"Hei! Saya belum mengizinkan kamu!" Rayen tidak peduli dengan teriakan pelatihnya dibelakang. Satu tempat yang ingin ia tuju secepatnya saat ini adalah ruang UKS. Kakinya berlari menelusuri lorong panjang sekolah tanpa lelah. Namun, baru saja ia berbelok arah pada persimpangan lorong, langkahnya langsung ia hentikan.

"Kak, Mishel?" Ucapannyaa dalam hati, ia melangkah dengan perlahan sembari memandangi sosok gadis yang dilihatnya tengah mengintip di depan sebuah pintu ruang UKS. "Dia ngapain disini?" Laki-laki ini kebingungan. Merasa jarak antara dirinya dan Mishela sudah begitu dekat, iapun menarik lengan gadis itu dengan sangat kuat dan cepat.

"Ha–" Baru saja Mishela hendak menjerit terkejut, bibirnya langsung di dekap sempurna oleh Rayen yang menariknya kelain sisi lorong didekat sini. "Lepasin!" pintanya kasar, menepis kuat tangan kekar Rayen. "Lo, apa-apaan!"

Rayen menajamkan pandangannya kepada gadis yang sudah ia dorong sempurna hingga menempel pada dinding putih dibelakangnya. "Gue tau ini ulah lo lagi, kak! Suara beratnya begitu tinggi.

Mishela mengerutkan alisnya, "Maksud lo apa, setan! Ulah gue? Soal apa! Lo jangan nuduh sembarangan jadi orang!"

Rayen berdecih tawa setelahnya, melangkah mundur selangkah, "Heran gue sama lo, sebenci itu lo sama Kayrena?"

ADKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang