•✿ Part 17 ✿•

51 4 1
                                    

•───────•°•✿❀✿•°•───────•

Vienna menyetop taksi. Saat akan masuk, ia mendengar suara anjing yang meringik.

Vienna menoleh, ternyata Miky. "Aku harus pergi, Miky. Aku tidak akan lama aku akan kembali."

Miky terlihat sedih. Ia menggonggong kecewa, karena Vienna tidak mengajaknya.

"Ini berbahaya, Miky," kata Vienna memperingatkan anjing kesayangannya itu.

"Jadi pergi atau tidak?" tanya Sopir taksi.

"Jadi, Pak, sebentar." Vienna mendorong Miky agar pergi masuk ke dalam rumah tetangganya.

Miky pun pergi sambil menunduk dalam. Vienna memutar bola matanya. Ia pun masuk ke dalam taksi.

Tanpa diduga, Miky segera masuk ke dalam, tepat beberapa saat sebelum Vienna menutup pintu mobil.

Vienna menatap kesal pada Miky.

Miky menjilat pipi Vienna. Ia bersikap manja agar Vienna tidak marah padanya, karena ia ikut.

"Tujuanmu ke mana?" tanya Sopir taksi.

"Pantai Mutiara."

"Jauh juga." Sopir melajukan taksinya.

Vienna melihat ponselnya. Ternyata ada postingan yang semalam ia temukan dari sosial media.

joellddbxxyy :
Aku merasa sedih mendengar berita di TV tentang kematian Atlet Jet Ski wanita kebanggaan negara kita ini, Rheana Octaviara Braden. Padahal aku pernah bertemu dengannya di tempat parkir sebelum masuk ke Pantai Mutiara. Aku meminta tanda tangannya dan sempat berfoto dengannya. Dia benar-benar orang yang baik dan ramah. Semoga kau bahagia di Surga, RIP Rheana.

Dalam postingan itu juga ada foto selfie si pembuat postingan bersama Rhea.

"Aku hanya bosan dan ingin membunuh seseorang. Saat itu di Pantai Mutiara hanya ada dia yang sedang berdiri dan menangis di tepi pantai. Aku memukul...." suara Mark masih terngiang-ngiang di telinga Vienna.

"Halo? Dengan siapa ini?"

"Kau pasti salah sambung."

"Aku tidak membutuhkan jasamu, Jalang!"

Suara pria misterius itu juga masih terpatri jelas dalam ingata Vienna.

"Mereka adalah dua orang yang berbeda, suaranya juga berbeda. Mungkin saja Pak Jason salah tangkap orang," gumam Vienna.

Mungkin saja itu bukan jenazah Kak Rhea, tapi orang lain yang mirip Kak Rhea. Aku percaya bahwa manusia memiliki 7 kembaran di dunia ini. Tapi, pakaian, perhiasan, ponsel, dan juga tanda lahirnya? Batin Vienna.

Vienna menghela napas panjang. Ia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi mobil. "Aku merasa jika Kak Rhea masih hidup. Lagipula kasus kematiannya terasa janggal."

Vienna teringat sesuatu. Ia mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang.

"Halo, Suster, tolong jaga ibuku. Mungkin beberapa hari ke depan, aku tidak bisa datang ke Rumah Sakit untuk menjenguknya."

"..."

"Iya, terima kasih, Suster."

Taksi berhenti di depan pintu masuk menuju ke Pantai Mutiara.

Vienna dan Miky turun dari taksi.

"Pak Sopir, apa Bapak tahu, di mana lokasi tempat parkir umum di sini?" tanya Vienna pada Sopir taksi saat ia memberikan uang.

Sopir taksi mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Ia menunjuk ke depan sana. "Kau jalan lurus ke depan lalu belok kiri. Aku pikir kau mau langsung masuk ke Pantai Mutiara, karena ini pintu masuknya."

SISTERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang