•───────•°•✿❀✿•°•───────•
Cahaya aurora muncul dari depan mereka. Sungguh menakjubkan pemandangan indah di tengah laut.
Rhea dan Vienna terpukau melihat matahari yang terlihat begitu besar seolah-olah muncul dari dalam laut.
"Wah, ini pertama kalinya aku melihat fajar secara langsung di tengah lautan seperti ini," celetuk Vienna yang mengagumi keindahan alam ciptaan Yang Maha Kuasa.
Tiba-tiba sirip hiu muncul di dekat sampan mereka.
Miky menggonggong.
Rhea panik. "Vienna! Naik ke sampan!"
Vienna akan naik ke sampan, tapi tiba-tiba lumba-lumba muncul dan melompat di atas permukaan air. Ternyata itu sirip lumba-lumba, bukan sirip hiu.
Vienna dan Rhea menghela napas lega. Mereka melihat beberapa ekor lumba-lumba yang melompat-lompat di permukaan air.
Vienna mengabadikannya dengan ponselnya.
Karena merasa kasihan melihat adiknya kelelahan berenang, Rhea menyuruh Vienna gantian dengannya.
Awalnya Vienna menolak gantian, karena ia tidak tega melihat kakaknya yang mungkin saja dalam kondisi sakit (tapi pura-pura baik-baik saja) jika harus berenang. Namun, Rhea meyakinkan Vienna, kalau dirinya baik-baik saja.
Rhea memakai rompi pelampung milik Vienna lalu ia turun ke air untuk berenang.
Lucunya Miky (yang memakai rompi pelampung khusus anjing) juga ikut berenang dengan Rhea. Anjing husky itu merasa senang, karena melihat lumba-lumba yang melompat di permukaan air.
"Pernah mendengar mitos, kalau lumba-lumba bisa mengarahkan kita ke daratan?" tanya Rhea.
"Itu hanya di Minecraft," celetuk Vienna.
"Yang di Minecraft itu, ~Lumba-lumba bisa mengarahkan kita ke reruntuhan kapal~, bukan ke daratan," gerutu Rhea.
"Kakak percaya?" tanya Vienna.
"Kita ikuti saja mereka. Jika tidak menemukan daratan, ya sudah. Hasilnya juga akan sama meski tidak mengikuti mereka," celoteh Rhea yang kalimatnya terdengar amburadul.
Matahari semakin meninggi, menandakan jika pagi telah tiba.
Miky dan dua anak lumba-lumba berenang mengelilingi sampan. Vienna yang giliran berenang memperhatikan Miky dan kedua anak lumba-lumba itu.
Sementara Rhea mengayuh sampan dengan dayung.
"Apakah mereka lumba-lumba liar?" tanya Vienna.
"Mereka hidup di alam, artinya mereka memang liar," sahut Rhea.
"Tapi, mereka terlihat jinak," ucap Vienna setengah bertanya.
Rhea mengedikkan bahunya. "Entahlah, apakah kau pernah mendengar seekor lumba-lumba menyelamatkan turis yang tenggelam di laut?"
Vienna tampak berpikir. "Mungkin lumba-lumba yang seperti itu adalah lumba-lumba yang dilatih."
"Tidak, itu lumba-lumba liar, sama seperti mereka ini," sanggah Rhea.
Vienna tampak berpikir. "Apa mungkin itu hoax? Bisa jadi itu hanya berita atau video bohong agar viral. Mungkin lumba-lumba itu terlatih dan disuruh majikannya menyelamatkan orang untuk membuat video agar viral. Apa 'sih yang tidak bisa viral di zaman ini?"
"Videonya berasal dari rekaman CCTV, bukan rekaman amatir," jelas Rhea.
"Jadi, itu benar-benar terjadi?" tanya Vienna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTERHOOD
AventuraVienna baru saja kehilangan ayahnya. Ia harus berhadapan dengan kenyataan saat mengetahui kalau kakaknya menghilang secara tiba-tiba. Ibunya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Vienna tidak tinggal diam. Ia pergi untuk mencari kakaknya, R...