•✿ Part 29 ✿•

51 4 2
                                    

•───────•°•✿❀✿•°•───────•

Pada saat sarapan pagi.

Rhea melihat gelang kelinci yang melingkar di pergelangan tangan Vienna.

~~~"Aku benar-benar iri saat melihatmu memakai gelang kelinci. Aku yakin, Ayah yang memberikannya padamu. Sementara aku tidak pernah dibelikan gelang kelinci."

"Ini hanya gelang biasa. Kakak bisa membeli gelang seperti ini dengan uang-uang yang Kakak miliki."~~~

"Baiklah, aku pergi," kata Rhea sambil meminum air mineral lalu beranjak dari kursi.

"Kau mau pergi ke mana? Aku pikir hari ini kau memiliki waktu senggang," tanya Mira.

"Hanya menghirup udara segar. Aku akan kembali jam 4 sore," jawab Rhea kemudian berlalu pergi.

Vienna menatap punggung Rhea yang menghilang di balik pintu. Ia mengernyit.

"Bilangnya pulang jam 4 sore. Awas saja kalau dia pulang malam," gumam Mira yang terlihat kesal.

Dengan mengendarai mobilnya, Rhea pergi ke rumah Amber dan menceritakan keluh kesahnya, termasuk gelang kelinci yang dimiliki Vienna.

"Bagaimana kalau kita berlibur di Pantai Mutiara? Aku bermain jet ski dan kau berselancar. Kau sudah lama tidak pergi ke pantai, kan?" ajak Rhea.

Amber tampak berpikir. "Mungkin lain kali."

Ponsel Rhea berdering, Luke yang meneleponnya. Rhea mengangkat panggilan tersebut.

"Rhea, aku akan mengizinkanmu pensiun dini. Tapi, setidaknya ikuti pertandingan jet ski untuk yang terakhir kalinya di Florida," ucap Luke dari seberang sana.

"Baiklah, ini yang terakhir," sahut Rhea.

"Datanglah ke mari, ada formulir yang harus diisi," kata Luke.

"Okay." Rhea mengakhiri panggilannya. Ia beralih pada Amber. "Pelatih pendamping menghubungiku, aku pergi, ya."

Amber mengangguk. "Hati-hati di jalan."

Rhea melajukan mobilnya menuju ke tempat pelatihan jet ski. Di sana ada Sam dan James yang sedang mengisi formulir. Tampaknya kedua atlet jet ski itu juga ikut pertandingan jet ski di Florida.

Luke memberikan kertas formulir pada Rhea. "Isi ini."

Sam dan James yang lebih dulu datang pun telah selesai mengisi formulir mereka, sehingga kedua pria itu pun pergi setelah memberikan formulir mereka pada Luke.

Kini hanya tinggal Rhea dan Luke di dalam ruangan. Hening. Tidak ada percakapan di antara mereka. Rhea fokus mengisi formulirnya, sementara Luke melihat formulir milik Sam dan James.

"Apa tujuanmu setelah pensiun dini?" tanya Luke memecahkan keheningan.

"Entah," jawab Rhea pendek.

"Aku penasaran, siapa pacarmu sebenarnya?" kata Luke setengah bertanya.

Rhea menghentikan aktivitasnya. Ia mendongkak menatap Luke.

"Waktu itu, kau bilang kau tidak bisa menerimaku, karena ada hati yang harus kau jaga. Itu artinya kau punya pacar. Jadi, siapa pacarmu?" Luke memperjelas pertanyaannya.

Rhea tidak langsung menjawab, karena sebenarnya ia tidak punya pacar. Rhea mengatakan itu untuk menolak Luke secara halus agar Luke tidak memaksanya atau justru menindasnya seperti dulu.

"Apakah pacarmu itu adalah orang yang aku kenal? Apa dia atlet jet ski juga?" tanya Luke.

"Dia bukan orang yang kau kenal," jawab Rhea. Ia memberikan kertas formulirnya pada Luke. Setelah itu, Rhea pamit untuk pergi.

SISTERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang