20. Everything for Alya

3.8K 168 4
                                    

Scott tinggal di Indonesia selama 3 hari dan Alya hanya bertemu dengannya pada hari pertama pria itu sampai. Lagipula, pria yang berprofesi sebagai fotografer itu sibuk pergi ke beberapa tempat iconic di Jakarta untuk mengambil gambar. Dia juga tidak mengambil inisiatif untuk menghubungi orang yang pernah mengisi setiap sudut kehidupannya di Belanda dulu demi menjaga hati pasangan pria itu sekarang.

"Aku kangen Scott, sayang sekali kami tidak ditakdirkan untuk bersama," gumam Alya mencela diri sendiri. Saat ini Alya sedang berada di ruangannya setelah selesai mengoperasi pasien terakhir untuk hari ini.

Duduk beristirahat setelah seharian bekerja membuat pikiran Alya berkelana ke saat-saat indahnya bersama Scott. Mereka telah melewati 3 tahun yang manis bersama. Laki-laki itu berhasil membuat Alya terlepas dari belenggu rasa sakit yang diberikan oleh mantannya sebelumnya. Walaupun pada akhirnya dia dan Scott juga harus berakhir tepat 6 bulan sebelum Alya pulang ke Indonesia. Saat itu, dia merasa langit yang selama ini menaunginya runtuh. Tapi apa boleh buat, Scott tidak akan pernah bisa kembali kepadanya.

"Andaikan saja kami tidak putus saat itu, aku mungkin gak akan pulang ke Indonesia," gumam Alya.

Setelah berpikir demikian, dia buru-buru menggelengkan kepalanya untuk membangunkan dirinya dari berpikir yang tidak-tidak. "Aku yakin ini adalah jalan yang terbaik untuk aku," gumam Alya berusaha membuat dirinya tidak lagi terlarut dalam kesedihan.

Setelah merasa dirinya sudah lebih baik, Alya menekan bel di atas meja untuk memanggil Mulan di meja resepsionis ruangannya.

"Lan, kita masih ada jadwal untuk hari ini?" Tanya Alya setelah Mulan menghampirinya.

"Gak ada dok, tadi pasien terakhir," jawab Mulan setelah mengecek kembali jadwal Alya.

"Bagus. Kalau gitu kamu udah boleh pulang. Selamat berakhir pekan," ujar Alya sambil tersenyum.

"Terimakasih dok. Dokter juga, semoga akhir pekan dokter menyenangkan sebelum menghadapi hari Senin yang sibuk lagi," jawab Mulan seraya tertawa.

Alya hanya mengangguk setuju dengan senyum yang masih terpatri di wajah mungilnya. Setelah dirasa semua sudah beres, Alya pun melepas jas putihnya dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Sepertinya besok bisa nih kalau aku ajak Alka dan temen-temennya makan bersama sekalian untuk merayakan aku mulai bekerja. Nanti di rumah aku akan minta Alka untuk mengabari teman-temannya." Pikir Alya di perjalanan menuju basemen.

***

"Adek!" Panggil Alya di depan kamar Alka setelah sampai di rumah.

"Iya kak," jawab Alka dari dalam kamar dan kemudian membuka pintu untuk melihat Alya.

"Kamu hubungi temen kamu ya, bilang kalau besok siang kakak mau traktir kalian makan di restauran prêt à se marier." Suruh Alya.

"Kakak udah pesan tempat?" Tanya Alka karena memang restauran bintang 5 itu mengharuskan pelanggan yang ingin makan untuk memesan tempat 2 bulan sebelumnya.

"Udah, kakak pesannya tadi. Kamu gak tau kalau restauran ini punya Alva? Alva pernah ngasih kakak kartu VVVVIP yang bisa masuk untuk makan kapan aja," jawab Alya mengingat kembali hadiah ulang tahun yang Alva berikan pada ulang tahunnya yang ke-18, tepat satu hari sebelum dia pergi ke Belanda.

"Ha? Kakak dikasih kartu itu? Kartu itu setau aku cuma Alva yang punya," ujar Alka heran. Setahu dia, kartu itu hanya ada satu, ya itu di Alva. Karena memang restauran itu awalnya hanya dibangun oleh Alva sendiri tanpa bantuan dari orangtuanya untuk menghabiskan waktu. Siapa tau kalau ternyata restaurannya malah berkembang pesat hingga menjadi restauran paling diincar oleh kalangan kelas atas. Mereka ber-4 hanya pernah makan sekali di sana dengan kartu Alva, selebihnya mereka harus ikut antrian jika ingin makan.

"Iya, nih lihat," ucap Alya seraya menampakkan kartu yang dia punya kepada Alka.

"Wah kartu kakak warna pink sedangkan yang punya Alva warna hitam," seru Alka  takjub melihat kartu Alya yang berwarna pink dan tulisan berwarna keemasan, sedangkan kartu Alva yang dilihatnya berwarna hitam murni dengan tulisan yang juga warna keemasan.

"Baik juga Alva buat kakak gue," batin Alka senang di dalam hatinya, dia ikut senang jika ada orang yang juga mencintai kakaknya seperti dia dan orangtuanya. (Gak tau aja Alka kalau sebenarnya Alva itu baiknya karena ada udang di balik bakwan).

"Ya udah, kamu bilangin teman kamu gih. Besok jam setengah 2 kita tunggu di restauran. Kakak mau mandi dulu," ujar Alya dan kemudian mengambil kembali kartunya sebelum kembali ke kamar.

"Yes, captain," jawab Alka dan memberi hormat ala militer yang malah dibalas dengan rambutnya yang diacak-acak oleh Alya.

Alka adeknya Kak Alya yang paling ganteng:
My Bros.... Dapat undangan makan siang nih dari kak Alya besok. Bisa hadir semua gak?

Rian yang kecenya gak ngotak:
Wihhh undangan dari kakak gue. Ya pasti Dateng dongg.

Rendi anak Bu Dina:
Gue pasti hadir👆

Melvin si Casanova-nya Jakarta:
Bisa atuh, gue mah kalau buat kak Alya apa sih yang gak? Kak Alya suruh gue nyeker dari Jakarta ke Bogor juga gue jababin. Cuakss..


Melvin si Casanova-nya Jakarta dikeluarkan dari obrolan grup.

Rian yang kecenya gak ngotak:
Hahaha Melvin dikick Alva🤣🤣

Alka adeknya Kak Alya yang paling ganteng:
Makanya kalau ngetik itu dijaga😈😈

Alva Wijaya:
Gue bisa.

Alka adeknya Kak Alya yang paling ganteng:
Ya udah karena semuanya bisa, besok jam setengah 2 gue sama kak Alya tunggu di restaurannya Alva ya. Nanti gue pc aja si Melvin.


Alva meletakkan kembali ponselnya di samping bantal di atas tempat tidur. Dia saat ini sedang berbaring di atas ranjang sambil mengingat kembali isi chatnya dengan Alka tadi. Seulas senyum tipis terbit dari bibirnya yang biasanya selalu kencang itu.

"Well, finally my baby girl is willing to use our pair card." Gumam Alka puas. Sebenarnya, kartu yang Alva berikan kepada Alya adalah kartu pasangan dengan miliknya. Di dunia ini, restauran prêt à se marier hanya memiliki 2 kartu istimewa tanpa embel-embel kartu VIP lainnya, jadi setiap orang yang ingin makan di sana akan mendapatkan perlakuan yang sama. Perlakuan berbeda hanya akan diberikan kepadanya dan Alya.

Setiap pegawai di restauran itu saat mulai training awal akan diberikan pengarahan bahwa yang memiliki kartu pink itu adalah nyonya boss mereka, sehingga mereka harus memberikan pelayanan terbaik dan menuruti apapun yang beliau suruh, termasuk mengusir siapapun yang beliau inginkan dari restauran itu dengan atau bahkan tanpa alasan. Perintah ini adalah perintah rahasia yang Alva berikan tanpa ada orang luar yang tau, termasuk orangtua Alva sendiri yang notabenenya tidak ikut campur dalam urusan pengelolaan restauran anaknya.

(Finally i can write 1000+ words. Don't forget to vote and comment readers 🖤🖤)













Alya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang