8. Alva yang Berbeda

7.9K 343 4
                                    

"Kak Alya." Alya berbalik ketika mendengar seseorang memanggilnya dan terkejut ketika menemukan bahwa Alva lah yang memanggilnya. Dia tidak tau kapan Alva berjalan ke arahnya.

"Alva! Udah lama banget ya kita gak ketemu. Apa kabar?" Sapa Alya lembut sambil tersenyum. Jujur saja dia juga rindu Alva dan sahabat adiknya yang lain. Bagaimanapun juga mereka sudah kenal sedari kecil.

Bukannya menjawab Alya, Alva malah memeluknya yang membuat semua orang yang melihat tingkah Alva memekik kaget. Terutama Silva yang sudah mematung di tempat dan menatap Alva dengan tak percaya. Dia tidak bisa percaya bahwa cowok yang selama ini terkenal tidak dekat dengan perempuan malah mengambil inisiatif untuk memeluk seorang gadis yang tidak diketahui namanya ini.

Alya yang dipeluk malah membalas pelukan Alva. Karena menurutnya pelukan Alva adalah ekspresi kangen Alva setelah 5 tahun mereka tidak bertemu. Lagipula, sejak mereka masih kecil, dia dan Alva selalu dekat seperti kakak dan adik kandung.

Pemain basket yang masih bersaing di lapangan menghentikan pertandingan mereka ketika merasakan atmosfer yang berbeda dari penonton di pinggir lapangan. Mereka juga terkejut ketika melihat Alva yang memakai pakaian olahraga memeluk seorang gadis.

Rendi, Melvin, Rian, dan Alka pun sangat terkejut ketika melihat Alva yang berperilaku seperti itu. Mereka baru saja akan menggoda Alva ketika mereka melihat bahwa gadis itu tampak familiar. Alka pun langsung tersentak kaget ketika mengenali bahwa perempuan yang sedang dipeluk Alva adalah kakaknya.

"Kakak!" Serunya seraya menghampiri Alya dan Alva.

"Eh iya itu kak Alya!" Seru yang lain setelah mengenali bahwa gadis itu adalah Alya dan mengikuti Alka untuk bergegas menghampiri Alya dan Alva.

Alva yang mendengar seruan teman-temannya pun melepaskan pelukannya walaupun masih enggan dan kembali ke penampilannya yang dingin.

Alya tersenyum lebar ketika melihat Alka dan teman-temannya, dua lesung pipit kecil muncul di wajah kecilnya dan membuat cowok yang masih memperhatikannya dari tadi terpesona.

"Kok kakak ke sekolah, ada apa kak?" Tanya Alka sambil merangkul tangan kakaknya. Ketika mereka berdiri bersama, Alka lebih terlihat seperti kakak laki-laki karena tingginya yang 180 cm.

Alka dan teman-temannya memiliki tinggi rata-rata 180 cm yang membuat Alya terlihat seperti anak kecil jika berdiri bersama mereka.

"Aduh kakak cantik akhirnya pulang," goda Rian seraya mengulurkan tangannya untuk memeluk Alya namun ditahan oleh Alva.

Teman-temannya yang lain menatap heran Alva, karena sebenarnya mereka pun menganggap pelukan sebagai hal yang wajar untuk menyapa satu sama lain. Oleh sebab itu mereka tidak menganggap aneh Alva yang biasanya cuek malah memeluk kak Alya, karena memang sudah seperti itu sedari mereka kecil.

"Kita harus pindah tempat, disini banyak orang." Ujar Alva tanpa ditanya dan menggandeng Alya yang diam menuju kantin.

Alka pun segera menggandeng tangan Alya yang menegang gulungan gambar. 3 orang sahabatnya yang lain segera mengikuti. Meninggalkan kerumunan yang mulai berisik sepeninggalan mereka. Terutama Silva yang menatap benci ke arah kepergian mereka. Dia menatap benci perempuan yang tidak diketahui siapa itu karena telah mengambil semua perhatian Alva dan teman-temannya. Dia meremas botol air mineral di tangannya hingga remuk.

Alya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang