54. My Love 19 Y.O Baby Man🌹

3.2K 92 6
                                    

"Al, hari ini aku berangkat sendiri ya?" Ujar Alya saat sedang mengancingkan kancing terakhir kemejanya.

"Lho, kenapa Ay?" Tanya Alva dengan wajah mengerut sambil menatap Alya yang berdiri di depan lemari.

"Yah nggak apa-apa. Aku cuma pingin pergi sendiri aja," jawab Alya tanpa melihat Alva.

Mendengar jawaban Alya, wajah Alva semakin mengerut. Pria itu pun menghampiri Alya yang sekarang sedang memakai jam tangan. Diraihnya bahu Alya dan memutar wanita itu hingga menghadapnya.

"Kenapa Ay? Aku ada salah ya sama kamu?" Tanya Alva dengan suara rendah. Mata tajamnya menatap mata bulat Alya dengan hati-hati.

Seulas senyum terbit dari bibir Alya. "Gak kok Al. Aku cuma pingin bawa mobil sendiri aja hari ini," ucap Alya.

"Beneran?" Tanya Alva memastikan.

Alya yang merasa gemas pun mencubit pipi Alva. "Iya sayang~ aku cuma pingin nyetir aja hari ini. Udah lama juga aku gak nyetir gara-gara kemana-mana diantar kamu terus."

Alva tersenyum lebar karena mendengar Alya memanggilnya sayang. Pasalnya, wanita kesayangannya itu jarang sekali ingin menuruti permintaannya untuk memanggilnya sayang.

"Okey Ay. Kalau memang kamu mau berangkat sendiri nyetirnya hati-hati ya. Terus aku kasih izin kamu nyetir sendiri cuma hari ini. Besok dan seterusnya aku yang akan antar jemput kamu kemana pun kamu pergi," tekan Alva.

"Okey," jawab Alya sambil membuat gerakan "okey" dengan tangan.

Alva kemudian berjalan menuju basemen sambil memeluk pinggang Alya. Basemen pada pagi itu terlihat sudah sepi, di mana hanya ada total 5 mobil termasuk mobil Alya dan Alva yang masih parkir.

Cup!

"Aku pergi dulu ya Al. See you in the afternoon," pamit Alya setelah keduanya bertukar ciuman.

Alva hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah Alya. Sebenarnya, jarak antara rumah sakit dan apartemen Alya sangatlah dekat, hanya sepuluh menit jalan kaki. Tapi harus memutar apabila menggunakan kendaraan. Biasanya, Alva akan menurunkan Alya di rumah sakit sekalian pria itu pergi ke kampus. Namun, meskipun heran kenapa Alya bersikeras mengemudi sendiri hari ini, Alva tidak berpikir lebih jauh.

Setelah mengantar Alya pergi, Alva pun masuk ke Lamborghini biru metalik nya dan melajukannya menuju kampus.

Tanpa sepengetahuan Alva, setelah dia pergi, mercy putih Alya kembali masuk dan parkir di tempat yang sama.

Sebenarnya, gadis itu menunggu mobil Alva lewat dari gang samping apartemen yang tersembunyi dari luar.

Alya tersenyum saat keluar dari mobil. Dokter cantik yang sebenarnya sedang cuti itu buru-buru menuju lift untuk naik ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Alya buru-buru cuci tangan dan memakai celemek nya. Akhirnya, dengan berbekal video YouTube, Alya mengikuti langkah-langkah membuat kue ulang tahun.

Setelah berjuang selama hampir 3 jam, dengan segala macam error', akhirnya kue buatan tangan Alya pertama dalam hidupnya berhasil dibuat.

Alya memandangi kue satu tingkat bertabur strawberry dan chocochip di depannya dengan perasaan campur aduk. Dia hanya berharap kue yang telah membuat wajahnya terciprat whipcream itu terasa enak.

Seolah teringat sesuatu, Alya buru-buru melihat jam. Perempuan itu tersentak kaget saat melihat bahwa jam di dinding dapur sudah menunjukkan pukul 11:00, yang artinya kelas Alva hari ini sudah berakhir.

Alya buru-buru mencari ponselnya dan menemukan benda pipih itu di atas meja makan. Namun, melihat tangannya yang tertutup cream putih, Alya tidak bisa menahan erangan kesalnya.

Alya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang