15

4.2K 254 6
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
zidan sedikit tersentak dengan remi karena mengatakan itu
lalu zidan segera menggelengkan kepalanya

"tidak"

remi mengangkat satu alisnya lagi

"lalu?"

"tch!, kau banyak tanya" ucap zidan sambil berdecih

remi yang melihat dan mendengarkan decihan dari zidan itu hanya menatapnya datar, lalu dia langsung berjalan menuju sofa, dan mendudukkan dirinya

zidan yang melihat remi berjalan dan duduk di sofa, mengikutinya dari belakang dan ikut duduk di sampingnya, agak jauh tapi duduk di sofa yang sama

"kau habis darimana? kenapa bajumu basah, kau kan pakai mobil. tidak masuk akal"

"aku belum menjawabnya, kenapa kau sudah seperti kereta seperti itu?"

zidan hanya diam sambil menatap depan

"aku habis mengantarkan adik liam ke rumah sakit, karena tadi aku melihatnya kecelakaan"

zidan yang mendengarkan itu membulatkan matanya sedikit lalu dengan cepat menjawab

"siapa."

"hmm.. jean dan.. kaiser"

zidan yang mendengar itu langsung berdiri dari duduknya dan langsung menuju ruangan yang ditempati axel disana

remi yang melihat zidan langsung beranjak pergi meninggalkannya hanya menatapnya bingung, dia kenapa?
lalu pandangannya beralih kepada seorang gadis yang sedang berdiri di samping ian yang sedang bercanda itu
remi menatap merie, dia menatapnya seperti sedang menyelidiki

merie yang sedang mengobrol dan bercanda dengan ian, tiba tiba merasakan bahwa dia ditatap oleh seseorang, dan benar dia ditatap oleh remi
merie menjadi sangat gugup, dan tidak tau harus ngapain

remi masih memandangi merie, dia merasa ada yang tidak aneh dengan gadis itu, tapi dia langsung menyangkalnya, dia tidak boleh berburuk sangka
lalu remi beranjak dari duduknya berjalan menuju ian dan menepuk pundaknya pelan

"aku akan pergi, beri tau zidan"

ian yang mendengar itu hanya mengangguk anggukan kepala
lalu remi langsung pergi dari rumah itu, dan berjalan menuju mobilnya untuk pulang
.
.
.
.
.
.
.
zidan memasuki ruangannya dan terlihat axel yang sedang berdiri diatas sofa sambil menggenggam tangannya di depan mulutnya

"rungkadd~ entek entekan~"

"kelangan koe sing paling tak sayangg!!~"

"stop mencintaimu~, gawe aku ngeluu~"

"mungk- ANJING!!"

axel terkejut karena tiba tiba zidan duduk di sofa yang dia sedang berdiri lalu mencengkeram betisnya, sontak axel terkejut karena cengkraman itu, dan kuku dari zidan lumayan panjang, jadi kek nancep gitu

zidan hanya tetap diam yang melihat reaksi terkejut dari axel itu
axel yang melihat itu langsung turun dari berdirinya dan langsung duduk di samping zidan. lalu dia memukul bahu zidan cukup keras

"kaget anjing! jantung gueee!!"

ucap axel lalu memegang dadanya dramatis
dan zidan tidak mendengarkan, ataupun peduli dengan apa yang dikatakan oleh axel

"ambil alih cctv rumah sakit yang dimana kaiser berada"

"rumah sakit mane?"

zidan yang mendengar itu, mengepalkan tangannya dan menatap tajam axel
axel yang ditatap seperti itu langsung gugup, dan merasakan sedikit takut terhadap zidan, keknya lagi nggak mood itu anak

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang