20

3K 185 6
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
pagi hari di hari minggu yang cerah
terlihat seorang lelaki yang sedang tertidur pulas di atas kasur empuknya itu dengan posisi tengkurap

jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, tapi kaiser tak kunjung bangun dia masih setia menutup matanya, menikmati tidurnya
dan semua anggota keluarga disana tidak melarang kaiser tertidur lebih lama, dan tidak berniat membangunkannya, mungkin dia lelah

sementara di lantai bawah, terlihat semua anggota keluarga sedang berkumpul, terkecuali kaiser dan bagas

"ayo mas"

ucap vira sambil meraih tangan dari stevan dan menariknya untuk segera pergi

"ini masih pagi vira"

ucap stevan sambil melepaskan tangan vira yang menarik tangannya itu

jean dan leon melihat vira dengan tatapan julid serta jean meng menye menyekan bibirnya

"ibu.. lagian ibu sudah tua, buat apa mengadopsi anak lagi?"

ucap nia dengan nada hati hati kepada vira
dan vira yang melihat itu langsung menoleh kepada nia dan menatapnya sinis

"kau mengataiku tua? hah?! berani kau?!"

ucap vira kepada nia dengan nada tinggi dan menunjuk wajah nia dengan jarinya

"b-bukan seperti i-itu!.."

jean yang melihat nia dibentak seperti itu melongo terkejut lalu dia langsung mendekati nia dan memeluknya dari samping

"woi nini ronggeng!. lo kalo mau keluar keluar aja!, jangan bentak bentak mommy gue yang cantik dan tersayang ini!"

vira terkejut akan apa yang dikatakan jean kepadanya itu, tidak menyangka kalau jean akan menjawabnya dan berkata dengan logat seperti itu, dan terlihat wajahnya langsung memerah karena marah

"BOCAH SAMPAH!!!"

ucap vira dengan nada meninggi dan langsung mengangkat tangannya untuk berniat memukul wajah jean
tapi sayang, leon sudah lebih dulu bergerak cepat, dia langsung menahan tangan dari vira dan menatapnya dingin

"jangan menyentuh adikku."

jean yang melihat saat vira hendak memukulnya dia langsung menutup matanya. setelah beberapa detik dia menutup matanya dia tidak merasakan pukulan atau apapun, jean membuka matanya dan melihat leon di sampingnya sambil menahan tangan milik vira.
dia langsung menatap remeh dan bangga ke arah vira lalu menjulurkan lidahnya sambil terus memeluk tubuh nia

dan nia hanya bisa terdiam kepada perlakuan yang dia lihat didepan matanya itu, dia hanya mengelus elus rambut bagian belakang milik jean sambil mengamati pergerakan mereka

stevan yang sudah tidak tahan itu, dia langsung menarik tangan vira, dan menghempaskan nya untuk menjauh dari hadapan mereka

"mas!! apasih!!"

ucap vira lalu melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya dan membalikkan badannya
stevan mendekati mereka berdua lalu mengelus kepala leon

"kita pergi dulu"

mereka hanya mengangguk anggukan kepala
stevan langsung menarik lengan vira dan berjalan menuju keluar mansion
.
.
.
.
.
.
.
sekarang stevan dan vira sudah berada di panti asuhan, mereka sedang mencari anak yang cocok untuk mengangkatnya menjadi anak mereka, lebih tepatnya vira

sementara stevan, dia sedang berbincang dengan pengurus panti asuhan.

"hmm.. pilih yang mana ya?"

ucap vira sambil memandangi seluruh anak  panti itu yang sedang duduk berkumpul
lalu pandangan vira beralih kepada seorang anak laki laki yang sedang membaca buku di pojok ruangan
vira memandanginya lama, kemudian vira mendekatinya

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang