63

457 24 0
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kaiser sekarang tengah menyisir rambutnya didepan cermin, dia baru saja selesai mandi. kaiser tak sendiri, dia ditemani oleh bagas yang tengah duduk di sisi ranjang kasurnya

sebelumnya saat kaiser bangun, sungguh tubuhnya langsung sakit semuanya. memang bajingan si denji itu, dia langsung menghilang entah kemana begitu saja

"kemari kaiser"

kaiser membalikkan badannya menatap kearah bagas ketika dia memangilnya

kaiser kemudian meletakkan kembali sisir yang ia pakai sebelumnya, lalu dia berjalan menuju kearah bagas

"kenapa?"

bagas belum menjawab, dia lebih dulu menarik tangan kaiser, lalu mendudukkan tubuh kaiser di sisinya. kemudian tangan bagas menyentuh kepala kaiser, dan mulai membelainya perlahan

"kamu... jangan pergi kemana mana. daddy memiliki sedikit firasat buruk"

kata bagas secara tiba tiba, dia kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan pergi dari kamar kaiser.
kaiser hanya menyeritkan alisnya bingung, dia kenapa ya?

"apakah itu semacam gejala yang wajar untuk orang tua?" kaiser berfikir, dia kemudian mengangkat bahunya, mengganggap itu biasa saja

kaiser kemudian beranjak keluar dari kamarnya juga, dia sedikit lapar, memang sudah waktunya untuk sarapan

lelaki bersurai putih itu berjalan menuruni tangga secara bergantian dan dengan hati hati, dia sudah bisa melihat ada seseorang di dapur. tak lain adalah mommy nya sendiri, nia

nia sedang mempersiapkan meja makan, sepertinya dia sudah selesai memasak

"ah kaiser, kamu sudah sembuh sayangku?" kata nia dengan lembut

dia kemudian berjalan menuju kearah kaiser, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahinya, memeriksa suhu tubuh kaiser

"aku sudah mendingan"

ujar kaiser sembari mengangguk anggukan kepalanya untuk meyakinkan nia

dan nia pun percaya, dia tersenyum lembut kearahnya, tangannya yang sebelumnya di dahi kaiser, kini berpindah membelai rambut putihnya dengan lembut

"kamu belum sarapan kan? mari mami temani~"

nia kembali berjalan menuju kearah dapur, dia mulai menaruh beberapa makanan di piring dan mangkuk, lalu menatanya kembali ke meja makan

bersamaan dengan itu, datanglah bagas dan liam dari lantai atas, mereka turun secara bersamaan dari sana menuju ke lantai bawah

bagas berjalan melewati dua anaknya itu, dia menuju kearah dapur terlebih dahulu, lebih tepatnya mendekat kearah nia

sementara liam, dia berhenti setelah disamping kaiser. liam memandanginya sesaat, sebelum akhirnya menyerbu dengan brutal tubuh kaiser. memeluknya dengan erat, erat dan erat. bisa saja kaiser gepeng dibuatnya

"lepaskan!" kaiser berusaha melepaskan dirinya dari dekapan liam itu, tapi kekuatannya sungguh edan

"dad!"

"liam michael linford."

begitu mendengar suara bagas yang seperti itu, liam langsung menghentikan jahilnya dengan kaiser sebelumnya. dia langsung berdiri tegak tegang, sembari meneguk ludahnya sendiri

kaiser berusaha menahan tawanya, dia menoleh kesamping untuk menatapnya. sebelum kaiser menjulurkan lidahnya sedikit dan menatap mengejek kearah liam

"sudahi kalian, kemari untuk sarapan kaiser. kamu belum sembuh"

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang