61

925 55 7
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
keesokan harinya

seperti biasanya, sekarang hari kamis. hari yang paling tak disukai jean seumur hidup, karena hari kamis menurutnya adalah hari paling sibuk, paling ribet, dan ditambah lagi dia pelajaran olahraga. menurutnya hari senin lebih mendingan dari pada hari kamis

ditambah lagi, ia berangkat sendiri. kemarin malam, tiba tiba saja si kaiser itu mendadak demam. entahlah apa yang dilakukan denji kepada kaiser itu, sampai buat kaiser sakit.

"ah! masa gue berangkat sendiri! pangeran masa dianter supir! minimal bawa mobil atau motor sendiri lah!"

ricuh jean di meja makan, mengode sesuatu

"pangeran gondes"

jawab liam mengunyah makanannya

jean yang mendengar itu tentu tak terima sama sekali, dia bangkit dari kursinya dan menunjuk liam menggunakan garpu yang sedang ia pegang

"jan sembarang bang! gondes gondes gini banyak yang suka" ujar jean dengan pedenya sembari berdecak pinggang dan memasang wajah sombong

sedangkan liam hanya menatapnya datar, sebelum mengangkat pupil matanya ke atas, mengejek

"BANG!!-"

"sudah diam. selesaikan makanan mu dulu jean."

bagas menyela pembicaraan mereka berdua itu, dan berhasil membuat si jean itu diam tak berani melawan. nyeh, mau ngelawan tapi bapak sendiri, takut di kapak

"iya iya... makan..."

berselang beberapa menit kemudian mereka semuanya akhirnya selesai dengan sarapan pagi yang sangat sangatlah tenang itu

jean bersiap untuk berangkat, ia tengah menunggu bi inah tengah mempersiapkan bekal untuk jean

jean kemarin malam mengatakan kepada bi inah untuk membuatnya bekal, katanya ia sedang bosan dengan makan makan kantin, jadi dia putuskan untuk membawa bekal saja

"bi inah! sayurannya jangan banyak banget ya! nanti engga abis"

"nah... maka dari itu tuan muda harus menghabiskan sayurannya, agar sayurannya tidak menangis... kan kasihan" jawab bu inah sembari tersenyum

"ya jangan banyak banyak lah! oke! OKEE"

"banyakin sedikit aja yaa? seuprit"

jean mengerucutkan bibirnya, namun ya sudahlah. dia akhirnya mengangguk anggukan kepalanya mengiyakan saja, dari pada masalahnya panjang.

"iya iya! sebagai pangeran jean yang sangat baik hati, dengan terpaksa sang jean menerimanya"

"siap pangeran!"
.
.
.
.
.
.
.
jean sampai didepan gerbang sekolahnya, seperti yang kita tau, dia diantar oleh supir dikarenakan kaiser tak bisa berangkat bersamanya

"udah pak sopir! disini aja, tar jean jalan ndiri sampe sana. prajurit prajurit gw udah nungguin disana"

"siap je!"

jean kemudian keluar dari mobil, jarak antara gerbang sekolah dengan mobil yang jean tumpaki cukup jauh, jean meminta diturunkan disana karena ketiga temannya sudah di depan gerbang

"YO!"

jean berlari ke arah teman temannya, dan begitu ia sampai, langsung melompat ke arah vian, menempel seperti cicak

"gendong vi, males jalan gue"

"dih, emang gue cowo apaan?! lo punya dua kaki mek"

vian langsung menghempaskan tubuh jean yang menempel kepadanya itu, dan mendarat tepat ke arah lex

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang