‹ 0.52 𖣂.

583 46 1
                                    

Hari ini Marvel kembali ke Esteranza karena Chan mengatakan John ayahnya meminta untuk bertemu dengan Marvel. Marvel gugup sekali untuk bertemu kembali dia takut John akan marah-marah padanya.

Marvel menunggu dimeja yang melingkar bersama Chan disampingnya yang tak lama John datang dan bergabung duduk. Marvel meremat pahanya karena John menatapnya intens.

John menghela nafasnya sebelum membuka suara. "Marvel, saya tahu apa yang saya lakukan salah."

"Saya hanya takut kejadian pada istriku kembali terulang, saya terlalu mementingkan ego daripada perasaan putriku sendiri." Marvel mendongak menatap John.

"Untuk kali ini saya akan bebaskan Chan memilih apapun yang dia mau, kebahagiannya nomor satu. Saya tahu saya percaya kamu adalah orang yang baik, bisakah kau menjaganya untukku?" John membalas tatapan Marvel. Marvel melirik sekilas pada Chan yang juga menatapnya.

"Apakah raja yakin ingin memberi kepercayaan kembali padaku? Maaf sebelumnya saya mengecewakan." Marvel menundukkan sedikit kepalanya.

"Tidak, sama sekali tidak. Sayalah yang bersalah atas kelalaian saya sendiri, kamu berhak bersama dengan Chan. Hiduplah bahagia kalian, aku akan merestuinya." Sontak Marvel mendongak. John tersenyum tipis dan mengangguk. Lalu John pergi meninggalkan mereka berdua.

"Chan?" Marvel perlahan menoleh pada Chan. Chan mengangguk lalu merentangkan tangannya meminta Marvel untuk memeluknya.

"Ayah sudah merestuimu." Marvel memeluk Chan begitu erat, takdir ternyata masih berpihak padanya sehingga mempersatukan mereka kembali.

"Ayo cepatlah kalian menikah! Aku ingin makan makanan yang banyak!" Seru Celine tiba-tiba berada disana membuat Marvel terkejut. Chan memang mengajak semua temannya dan mereka bersembunyi menyaksikan itu diam-diam.

"Aku ingin cepat menjadi aunty!" Seru Nana yang membuat Jeno terkejut. Semua terkekeh begitu ucapan Nana yang begitu entengnya berucap. Jeno merangkul pundak Nana.

"Kau mau seorang baby?" Tanya Jeno menatap Nana jahil. Celine yang disampingnya langsung mengerti dan menjitak kening Jeno.

"Jangan kau kotori pikiran Nana ku!" Jeno meringis kecil sambil mengusap keningnya. Mereka berjalan beriringan bergabung duduk didekat Chan dan Marvel.

"Aku pikir masih ada kesempatan untukku bersama Chan." Sahut Calvin mendapatkan tatapan tajam dari Marvel.

"Apa maksudmu?" Calvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil tersenyum kikuk karena tatapan Marvel.

"Hehehe tidak ada, hanya bercanda."

"Calvin! Lihatlah Gia sesekali. Sepertinya dia menyukaimu." Sahut Yura membuat semua pandangan tertuju padanya termasuk Gia sendiri.

"Ada apa?" Yura bertanya karena merasa heran tiba-tiba dirinya yang justru ditatap.

"Oww apakah ini?" Nana menggoda Gia yang kebetulan disampingnya. Gia merotasikam bola matanya malas dan menatap Yura.

"Kau jangan mengarang cerita ya!" Calvin terkekeh melihat wajah Gia yang memerah dan salah tingkah saat dirinya menatap.

"Sepertinya ide Yura cukup bagus bukan?" Semua tertawa kecuali Gia yang menahan malu. Ingin sekali dia mencakari wajah Yura. Jeno menaruh lengannya dipundak Calvin.

"Lakukanlah, kami mendukungmu." Calvin hanya tersenyum dan mengangguk.

𖧧 ָ࣪ ˓˓ é𝗇𝘁࡛𝗋𝖎𝗻‌𝗇α ﹾ⸙

"Aaa Marvel." Marvel tertawa saat Chan didepannya terus merengek. Kini keduanya sedang berlatih berkuda karena melihat Celine yang kemari dengan kuda kesayangannya. Chan menjadi tertarik ingin seperti Celine. Chan mencubit tangan Marvel saat terus menjahilinya.

(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang