David, Yuta dan Jeff sedang berduduk santai ditaman Nearon sambil menikmati hidangan kopi hangat. Mereka dikejutkan saat tiba-tiba John datang tergesa-gesa ke arah mereka.
"Ada apa kamu ini?" Tanya Yuta, sedangkan John terlihat begitu resah dan marah.
"Kalian tahu anak bernama Marvel itu? Dia berasal dari luar Entrinna!" Tiba-tiba David tersedak saat baru saja dia meminum kopinya. Namun Jeff dan Yuta nampak biasa saja seakan itu bukan hal yang mengejutkan.
"Lalu kenapa? Tidak apa bukan jika dia manusia dari luar?" Jeff heran.
"Dia mencintai anakku, tidakkah kalian mengerti? Bahwa aku sangat membenci manusia dari luar Entrinna. Mau bagaimanapun jika seperti ini aku akan cepat menjodohkan Chan dengan Alden." Ujar John lalu melenggang pergi.
Yuta sempat ingin menahan John karena mendengar Chan akan segera dijodohkan. Bukankah itu sangat berlebihan? Seharusnya mereka mendukung apa yang anaknya sukai. Yuta tentu mengerti karena dia juga memiliki anak perempuan.
Jeno dan Calvin yang baru saja sampai di Nearon berpapasan dengan John yang wajahnya memerah seperti menahan amarah. John berhenti didepan Jeno.
"Katakan pada temanmu untuk menjauhi putriku." Hanya kata itu yang keluar dari John membuat Jeno bingung. Jeno melihat tak jauh dari sana dia melihat ayahnya tentu dia segera berlari untuk bertanya ada apa.
"Ayah ada apa?" Tanya Jeno setelah berdiri dihadapan Jeff.
"Identitas Marvel sudah diketahui." Sahut David dengan raut sedih sambil menghela nafas. Calvin dan Jeno berpandangan karena terkejut, bagaimana bisa?
"Dimana sekarang Marvel?" Yuta bertanya. Jeno menceritakan semua mengenai kejadian Marvel dan Chan yang sedang berhubungan tidak baik.
"Anak itu akan semakin terpuruk jika seperti ini, aku akan memanggil putriku." Yuta berdiri lalu melakukan teleportasi kembali ke Calcheth untuk memberi tahu Nana.
"Kita bertemu dengan Marvel saja kalau gitu." Ucap David hendak berdiri dan akan pergi ke hutan yang sebelumnya.
Mereka terkejut karena Marvel dan Reri tidak ada disana. Mencari kesana kemari namun nihil tidak ada. Hingga akhirnya mereka bertemu kembali Marvel dan Reri yang kembali melakukan teleportasi kembali ke tempat itu.
"Marvel.. identitas mu." Calvin berujar pelan. Marvel tersenyum tipis.
"Aku sudah tahu." Entah sejak kapan berita itu sudah menyebar disekitar Esteranza. Sebenarnya ini bukan hal yang mengejutkan karena beberapa disana pun memang ada yang berasal dari luar.
Namun karena beberapa memang ada yang tidak menyukai seseorang berasal dari luar oleh karena ini berita ini bisa menjadi mengejutkan untuk beberapa orang.
"Sudah, kita kembali ke misi pertama dulu." Sahut David lalu diangguki mereka dan kembali masuk ke penjara itu.
Karena David sudah tahu saat di Nearon yang bercerita jadi David hanya memperhatikan dengan baik karena biasanya seseorang yang telah disihir entah baik ataupun buruk akan tercium aroma sang pemilik sihir itu. Setiap orang yang memiliki sihir mempunyai aroma tubuh yang berbeda-beda, namun ini hanya bisa dicium oleh seseorang yang sudah ahli dalam sihir.
"Siapa menurutmu pelakunya?" Tanya Marvel setelah begitu cukup lama memperhatikan apa saja yang akan dilakukan David.
"Tapi.. siapa yang tahu identitas Marvel selain aku, Jeno, Chan, Calvin dan paman David jika sampai tersebar begini." Celetuk Reri.
"Sepertinya ada orang lain yang tahu tentang ini selain kita, namun tidak mungkin jika yang mengandukan hal itu adalah seorang prajurit bukan? Sepertinya seseorang yang dekat dengan raja." Lanjut Reri berkata.
"Alden.." Lirih David membuat semua atensi menoleh padanya. Calvin menepuk tangannya membuat semua terkejut.
"Aku tahu aku tahu, Chan sempat bercerita bahwa dulu dan Alden dijodohkan bukan? Jika menurut Reri seseorang yang dekat dengan raja setahuku Alden. Dan juga orang yang mensihir orang bodoh ini adalah Alden, ini adalah rencananya." Terang Calvin.
"Sebenarnya ini tak bisa menjadi bukti kuat, namun saat malam hari di Fanfoss aku berniat untuk mencari buruan. Dan aku tak sengaja melihat seseorang yang belajar sihir dengan beberapa orang yang memang dimana orang itu sedang mengubah tampilan temannya. Namun aku tidak tahu siapa orang tersebut." Lanjut Calvin. Reri mengerutkan keningnya saat mendengar cerita itu.
"Fanfoss? Seingatnya saat kita makan malam bukankah Alden pergi cukup lama bukan?" Ujar Jeno membuat Reri dan Marvel mengangguk.
"Sepertinya ini memang rencananya, dia ingin menyingkirkan Marvel. Alden memang menyukai Chan, aku sangat sering mendengar dirinya terus membicarakan Chan." Ucap Reri menunduk karena tak menyangka jika Alden yang melakukan hal itu.
"Dia sudah merencanakan ini matang-matang, cukup mengesankan." Ujar David sambil menyeringai.
"Kita harus bagaimana sekarang?" Calvin bertanya sambil menatap satu persatu.
"Kita tidak ada jalan keluar, aku juga sudah tidak bisa berbuat apapun selain mengikhlaskan Chan." Ujar Marvel lalu melenggang pergi dari sana.
"Hei, kau akan kemana?!" Calvin berlari mengejar Marvel.
"Sepertinya Marvel benar, indentitasnya sudah diketahui John tidak ada rencana apapun selain kita langsung membujuk John. Namun itu hal yang tidak mungkin kita lakukan." Ucap David.
𖧧 ָ࣪ ˓˓ é𝗇𝘁࡛𝗋𝖎𝗻𝗇α ﹾ⸙
Chan sedari tadi menangis karena tiba-tiba ayah akan melakukan pernikahan nya dengan Alden dalam waktu dekat. Nana juga terkejut saat mendengar kabar itu dari ayahnya sehingga dia memutuskan untuk pergi ke istana dan menenangkan Chan.
"Nana.. aku ingin bersama Marvel." Chan memeluk Nana, Nana hanya diam tidak tahu harus berkata apa. Karena pasalnya dia tidak bisa melawan perkataan dari paman John. Ayahnya saja tidak bisa, apalagi dengan dirinya.
"Menangis saja sampai kamu puas." Nana mengusap lembut punggung Chan. Tak lama pintu kamar terbuka dan itu adalah Alden.
"Chan, sudahlah bisakah kau berhenti menangis?" Chan sontak membalikan badan menghadap Alden.
"Bisakah kamu membujuk ayahku? Aku sama sekali tidak menyetujui pernikahan ini Alden, kumohon." Chan menatap Alden dengan tatapan memohon. Alden dengan cepat membuang pandangannya.
"Tidak mungkin aku lepaskan dirimu begitu saja. Aku menyukai mu Chan, tidak bisakah kamu melirikku sekali?" Ucap Alden membuat Chan terkejut. Alden menatap kembali Chan.
"Sejak dulu aku selalu melindungi mu Chan, aku menyukaimu. Mengapa kamu tidak pernah menyadarinya? Kau pikir bagaimana perasaan ku saat kau justru menolak perjodohan ini seakan kau juga menolak rasa sukaku." Ujar Alden.
"Kamu tahu? Orang yang menyebarkan mengenai Marvel adalah aku. Aku tidak akan pernah membiarkan dirimu bisa bersatu dengannya Chan." Lanjutnya lalu melenggang pergi meninggalkan kamar Chan. Air mata Chan kembali turun, dia berlari mengejar Alden dan menahannya.
"Kau gila? Kau benar-benar gila. Kamu memaksakan seseorang untuk mencintaimu juga? Kamu egois Alden. Kamu egois!" Sentak Chan menatap Alden tak percaya.
"Iya, aku memang egois dan itu karena aku ingin memilikimu."
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBCSepi bener ini cerita, ayo dong yang rame biar aku semangat 😕
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuck
Fantasía˚₊· ➳ Marvel, seharusnya mati tenggelam tapi justru terbangun disebuah negeri asing. Dan bertemu dengan Chanesa-Putri mahkota yang menolongnya. Pertemuan antara Chanesa dan Marvel membuat adanya perjanjian diantara mereka. Chanesa dia dijodohkan ol...