‹ 0.44 𖣂.

430 42 0
                                    

Para pasukan yang ikut dalam misi menyelamatkan ini berjalan perlahan saat mereka sampai dilokasi. Semua mengendap-endap agar para penculik itu tidak menyadari keberadaan mereka. Keadaan sudah menjelang malam, karena mereka semua setelah teleportasi lalu berjalan cukup jauh masuk ke dalam hutan. Tidak mungkin mereka melakukan teleportasi langsung dari disana.

Jeno dan Marvel yang memilih masuk ke dalam untuk membebaskan para korban termasuk mencari keberadaan Chan. Marvel bertarung dengan beberapa anak buah yang menjaga tempat itu. Hingga akhirnya Jeno masuk lebih dulu karena memang Marvel yang menyuruhnya agar menyelamatkan korban yang berada didalam. Berjalan melewati lorong yang sangat minim pencahayaan. Dan ternyata disana masih ada anak buah yang menjaga dengan cepat Jeno melewanya hingga semua tumbang.

Jeno melihat beberapa jeruji besi yang berjajar hingga berada pada paling pojok melihat satu wanita yang terduduk sambil memeluk lututnya. Jeno tentu langsung mengenalinya dari gaunnya dan rambutnya yang blonde tentu Jeno kenal dengan wanita ini. Jeno berlari mendekati jeruji besi, suara itu didengar oleh wanita dan mendongak. Jeno menghela nafas, dugaannya benar. Dia Chan.

"Jeno.. selamatkan aku." Ucap Chan sambil mendekati jeruji besi itu.

"Kau tunggu disini, aku pasti menyelamatkanmu." Jeno mengusap pucuk kepala Chan sekilas. Dirinya menelisik ke setiap sudut untuk menemukan kunci agar jeruji besi ini bisa terbuka.

Jeno maupun Chan menoleh saat Marvel bergegas datang sambil membawa kunci yang Jeno cari. Marvel mendekat ke arah Jeno dan dia terkejut karena didalam ternyata ada Chan. Dengan cepat dirinya membuka jeruji besi itu.

Chan langsung memeluk Marvel erat saat dirinya berhasil keluar. Marvel dengan sigap menangkap tubuh Chan, lalu mengusap lembut rambut Chan. Chan mendongak mengecup lembut bibir Marvel yang tentu dibalas lumatan oleh Marvel.

"Aku merindukanmu." Ucap Chan setelah melepaskan pautan keduanya.

"Aku juga merindukanmu." Marvel menyelipkan anak rambut Chan ke daun telinganya.

"Sekarang kamu pergilah lebih dulu. Aku harus menyelamatkan yang lain." Lanjut Marvel berucap.

"Tapi Marvel, aku juga ingin membantu."

"Kamu tidak membawa busur Chan, lebih baik kamu pergi ke tempat yang aman." Ucap Marvel, karena tidak mau mengulur waktu lebih lama Chan segera berlari keluar dari tempat itu perlahan. Jeno menarik kunci yang sebelumnya untuk membebaskan korban yang lain karena tak lama setelahnya datang lagi beberapa anak buah yang langsung dihajar oleh Marvel. Sedangkan Jeno segera menyelamatkan yang lain.

Chan berlari saat ada beberapa anak buah yang melihat dan mengejarnya. Keringat bercucuran dipelipisnya hingga tidak sadar setelah berlari cukup jauh kalung liontin miliknya terjatuh. Chan bersembunyi dibawah pohon yang cukup besar sambil memeluk tubuhnya ketakutan saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Namun setelahnya dia bernafas lega saat langkah kaki itu sudah menjauh. Chan memegang dadanya dan terkejut saat tidak ada kalung dilehernya.

"Kalung aku terjatuh." Gumam Chan dengan mata berkaca-kaca. Tidak mungkin dirinya kembali kesana untuk mencarinya akhirnya dia hanya bisa berdiam diri disini ditengah gelapnya malam.

Setelah bersembunyi cukup lama akhirnya dia memberanikan diri untuk keluar dari persembunyiannya namun langkah Chan terhenti karena terkejut saat mendengar suara seseorang. Perlahan Chan membalikan badan namun dia bernafas lega bukan anak buah tadi, ternyata dia Alden. Chan tidak tahu bahwa Alden ternyata ikut dalam pencarian korban ini.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Alden dengan tangan berlipat didada. Lalu perlahan Alden turun berjalan mendekati Chan.

"Aku tidak tahu, aku barusan dikejar-kejar oleh anak buah dari seseorang yang menculikku." Jawab Chan. Alden mengajak Chan agar segera pulang, dan Chan tentu mengikutinya karena tidak ada yang dia kenal disini. Selama diperjalanan mereka berbincang-bincang sedikit walaupun jujur sebenarnya canggung untuk Chan berbicara dengan Alden. Karena dirinya tidak pernah dekat dengan Alden.

Langkah Chan terhenti begitu melihat pemandangan tak mengenakan untuknya. Hatinya terasa dijatuhkan berkali-kali, dengan mulut yang tidak bisa berkata-kata air matanya jatuh begitu saja dari pelupuk matanya. Tak jauh dari posisinya berdiri dia melihat Marvel dan Reri yang berciuman. Sebenarnya Chan tidak dapat melihat itu dengan jelas karena gelap hanya cahaya bulan yang menerangi nya. Namun dari semua ciri-ciri nya Chan masih ingat betul bahwa itu Marvel dan Reri.

Tanpa basa-basi Chan membalikan badan pergi dari tempat itu berlari yang tentunya langsung dikejar oleh Alden. Chan menangis dengan barusan yang dia lihat. Tanpa sadar dirinya memeluk Alden disampingnya tidak peduli siapa yang dia peluk saat ini. Chan benar-benar kecewa dengan Marvel, kenapa dia bisa melakukan hal sejahat itu pada hatinya?

𖧧 ָ࣪ ˓˓ é𝗇𝘁࡛𝗋𝖎𝗻‌𝗇α ﹾ⸙

Sedangkan yang sebenarnya terjadi, setelah menghabiskan para anak buah itu Marvel keluar bersama Jeno. Marvel meminta Jeno untuk memulangkan dan mengurus semua korban karena dia akan mencari Chan sendiri. Jeno awalnya sudah memperingatkan agar nanti saja karena sekarang sudah malam, namun menurut Marvel tentu karena sudah malam dia khawatir dengan keadaan Chan.

Saat berjalan melewati hutan Marvel terkejut melihat benda bersinar dibawahnya yang saat dia ambil itu adalah kalung liontin yang pernah Chan ucapkan padanya. Marvel benar-benar masih ingat ini adalah kalung milik Chan. Kalung itu dia masukan ke dalam sakunya lalu hingga dirinya melihat seorang wanita yang tak jauh berjalan ke arah berlawanan. Saat Marvel lihat secara sekilas dia terlihat seperti Reri, dirinya pikir mungkin Reri akan kembali ke tempat sebelumnya untuk menemui Jeno.

Namun dirinya terkejut hingga mengerjapkan matanya beberapa kali saat dia bertemu dengan Reri yang baru saja datang. Lalu siapa wanita yang sebelumnya dia lihat, Marvel melihat Reri dari atas sampai bawah. Lihatlah bahkan pakaian mereka yang pakai sama, bagaimana bisa Reri terdapat ada dua?

Melihat Marvel yang diam sambil memandangi membuat Reri bingung, apakah ada yang salah pada dirinya. Saat Marvel memandangi nya dari atas sampai bawah, Reri ikut memperhatikan dirinya. Dia rasa tidak ada yang aneh.

"Ada apa Marvel?" Reri akhirnya bertanya karena merasa aneh dengan sikap Marvel tiba-tiba.

"Bukankah kau tadi sudah pergi, mengapa sekarang kau berada disana kembali?" Tanya Marvel yang membuat Reri bingung. Apa yang sedang Marvel bicarakan?

"Kau mengatakan apa Marvel? Aku baru saja kemari untuk kembali karena mengejar anak buah yang melarikan diri." Ujar Reri. Namun tak lama setelahnya Jeno berjalan ke arah mereka, karena memang lokasi Marvel belum jauh.

"Chan, sudah pulang lebih dulu." Ucap Jeno saat sudah berada didepan keduanya.

"Bagaimana bisa?" Tanya Reri.

"Aku tidak tahu, saat aku memulangkan beberapa korban aku bertemu dirinya bersama Alden." Setelah ucapan Jeno kali ini Marvel dan Reri hanya berpandangan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC

Duarrr Alden mulai bergerak hahaha, deket lagi juga ending inii. Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang