‹ 0.08 𖣂.

683 72 1
                                    

"Hahh.. aku lelah mencari mu Chan, oh iya tadi Reri mengatakan ada urusan jadi dia sudah pergi ke istana." Ujar Nana dengan nafas terengah-engah lalu mendekat ke arah Chan.

Tiba-tiba saja Chan merasa Nana sangat lucu. Chan terkekeh kecil, lalu memeluk sahabatnya itu membuat Nana kaget, ada apa dengannya?

"Terimakasih sudah mencariku. Na, aku mencintaimu." Ujar Chan dengan bibir sengaja dia majukan untuk mengecup Nana. Tentu saja Nana mencoba menghindar dari kecupan maut.

"Astaga Chan hentikan, kamu mengerikan sekali." Ucap Nana sambil terus menghindar. Namun disaat seperti itu ada pergerakan di semak-semak yang tidak jauh dari mereka.

Semuanya menjadi diam termasuk Nana, tentu Chan tak melewati kesempatan dia benar-benar mengecup pipi Nana. Nana membulatkan matanya, berlari ke samping Jeno.

"AAAA JENOO!" Teriak Nana mengerucutkan bibirnya sambil mengusap pipinya bekas kecupan Chan. Jeno beralih pada Nana tertawa membawa Nana ke pelukannya sambil mengusap-usap pipi Nana.

"Ada apa Na?" Nana menunjukkan bekas kecupan Chan dipipinya. Jeno yang mengerti berniat mengecup pipi Nana namun tiba-tiba Chan berada dihadapan Nana membuat kecupan Jeno justru mendarat dipipi Chan. Chan tertawa puas.

"Sahabat tidak boleh kecup kecupan!" Chan menjulurkan lidahnya dan kabur sebelum Nana maneriakinya. Tentu saja Nana akan mengejar nya membuat keduanya berlari-lari.

Karena terlalu sibuk tertawa Chan tidak melihat ke depan, Chan tidak tahu ada seseorang selain mereka yang membuatnya menabrak tubuh tegap seorang pria itu.

Nana berhenti karena terkejut, bukan karena Chan tapi karena pria itu yang datang. Chan memegangi keningnyaa dengan tangan kanannya, dia baru sadar jika tangan kirinya sudah dicekal. Chan mendongak, dia Alden. Pria yang akan dijodohkan dengan Chan, Alden menatap Chan datar.

"Ikut aku ke istana, raja memanggil mu." Ucapnya lalu menarik Chan membawa nya. Dengan cepat Chan memberontak.

"AKU TIDAK MAU!" Sentak Chan cukup keras. Marvel dan Jeno tentu mendengar dan menyusul keberadaan Nana dan Chan.

Saat Chan melihat ada Marvel dan Jeno, dia melepas paksa cekalan ditangannya. Lalu berlari bersembunyi di punggung Marvel. Marvel melirik sekilas pada Chan dan beralih menatap pria di hadapannya.

"Dia Alden, panglima yang akan dijodohkan dengan Chan." Kata Jeno dengan nada sedikit berbisik pada Marvel.

"Mau apa membawa Chan?" Tanya Marvel memberanikan diri.

"Siapa kau? Tidak perlu ikut campur." Jawab Alden dengan kedua tangan dilipat didada. Dia berjalan mendekati Chan hendak menariknya kembali. Namun dengan cepat Marvel menghalanginya.

"Aku kekasihnya, urusan Chan urusanku juga." Jawab Marvel yang justru membuat Alden tertawa remeh.

"Benarkah? Aku tidak peduli sekarang berikan Chan padaku."

"Tidak sebelum kau berhasil menjatuhkan pedangku." Ucap Marvel membuat teman-temannya disana terkejut.

"Apa maksudmu?" Alden memundurkan badannya menatap Marvel.

"Aku terlalu bosan terus menerus bertarung dengan Jeno, aku ingin mencobanya dengan mu." Jawab Marvel.

"Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal seperti itu."

"Kalau begitu kau tidak bisa membawa Chan seenaknya." Ucap Marvel membuat Alden mendengus kasar hingga mau tak mau menurutinya.

"Baiklah jika itu yang kau mau." Kata Alden lalu kembali memundurkan badannya untuk menarik pedangnya.

(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang