‹ 0.32 𖣂.

435 43 2
                                    

"Ini tidak sebanyak yang aku bayangkan." Gumam Jeff saat melihat pasukan trolls yang sudah berbaris.

"Apa-apaan itu tidak banyak, ini sudah sangat banyak." Ucap Yuta yang mendengar gumaman Jeff.

"Tapi bukankah ini tidak seberapa dengan sebelumnya?" Ujar John. Jeff mengangguk setuju dengan ucapan John.

"Entah banyak atau sedikit. Bagaimanapun kita harus memenangkan ini." Sahut Oscar. Oscar adalah orang yang menjadi raja di Baerney.

"Demi menikahi Nazeera, kau siap?" Canda Jeff yang justru mendapat anggukan kepala dari Jeno.

"Tentu saja!" Jeff terkekeh mendengarnya.

Setelah beberapa lama, trolls meniup terompet nya yang menandakan peperangan dimulai. Oscar juga ikut meniup terompet nya.

"BUNUH SEMUA TROLLS TANPA AMPUN!" Ucap Oscar dengan nada tegas dan kencang. Peperangan dimulai, pasukan Baerney dan Nearon benar-benar membunuh para trolls tanpa ampun.

Peperangan sudah berjalan satu hari, karena trolls yang Jeff katakan sedikit itu adalah 2000 trolls. Dan sepertinya dugaan Jeff salah, karena pada keesokannya beberapa trolls mereka pergi lewat belakang yang dimana disana tempat para wanita dan anak-anak itu. Nana, Chan dan Gia tentu terkejut saat melihat trolls yang berhasil mengetahui tempat ini.

Celine, Reri dan Yura memilih menahan gerbangnya, sedangkan Chan, Nana dan Gia membunuh mereka dengan panahnya. Bayangkan saja trolls yang banyak hanya mereka kalahkan bertiga saja.

"KITA HARUS MEMANGGIL YANG LAIN!" Chan berbicara sambil melepaskan anak panahnya berkali kali. Dia tidak sadar jika ada trolls yang mengendap di belakangnya. Saat hendak menusuk nya lebih dulu ada yang menusuk trolls itu dari belakang.

"Jangan pernah menyentuh milikku." Ucap orang itu yang ternyata dia Marvel yang masih menunggangi kudanya. Chan menoleh saat mendengarnya, dengan cepat Marvel menarik Chan untuk ikut menunggangi kudanya. Tangan kiri Marvel melingkar di pinggang Chan, sedangkan tangan kanan dia gunakan untuk melawan para trolls. Untung saja dia datang lebih cepat.

Tak lama David datang bersama pasukannya. Pasukan itu adalah penduduk Vadronia yang David minta untuk membantu. Kertas yang tempo hari Marvel temukan adalah rencana yang sudah Lennox siapkan. Trolls akan berdatangan dari dua arah. Dengan cepat David dan Marvel pergi ke Vadronia yang untung saja mereka sudah siap dan mengetahui tentang akan adanya peperangan, masih ingat bukan Vadronia negeri kedua yang terkuat setelah Nearon.

Nana dan Gia memilih berlari untuk membantu menjaga gerbang bersama yang lain. Karena yang disana biar para pasukan itu yang menangani.

Peperangan kali ini benar-benar lebih sulit dari yang mereka bayangkan, karena trolls benar-benar lebih kuat hingga kesulitan untuk membuat mereka benar-benar tumbang. Marvel mendongak menatap langit, mengapa matahari belum juga datang. Karena cuaca masih saja gelap dan bahkan kini seperti ada guntur.

"Marvel, apakah negeri Sunsurf benar-benar akan membantu ini?" Ucap Chan yang juga menyadari nya, sontak Marvel menunduk.

"Aku tidak tahu, kita tunggu saja."

Tak lama setelah itu hujan turun beserta guntur. Namun hujan tidak menjadi alasan terhentinya peperangan. Walaupun mereka sedikit kesulitan namun peperangan akan tetap berlanjut hingga ada pemenangnya.

"Chan disini sedang hujan, kau lebih baik masuk ke tempat aman biar aku yang disini saja." Ucap Marvel lalu memacu kudanya membawa ke arah tempat para wanita dan anak-anak. Dan disana untung saja sudah tidak trolls yang sebanyak seperti sebelumnya. Marvel menurunkan Chan, lalu Chan masuk ke dalam yang semua teman-temannya pun sudah memilih masuk ke dalam.

Jeno datang menghampiri Marvel yang kini keadaan keduanya sudah sama-sama basah karena hujan. Trolls masih ada setengahnya entah apa yang membuat mereka bisa sekuat itu.

"Marvel! Kapan Sunsurf itu akan mengabulkan nya. Seharusnya dia hari ini sudah ada!" Ucap Jeno sambil sibuk melewan trolls.

"Aku juga tidak tahu Jeno!" Jawab Marvel yang juga sama-sama sibuknya. Namun setelahnya hujan mereda dan guntur perlahan mengecil dan menghilang. Walaupun Lennox sudah mati semua sihir yang dia sudah siapkan tidak akan gagal. Karena menggagalkan sihir tidak dengan membunuh orangnya, karena itu hanya akan membuat sedikit lemah saja tidak membuat sihir itu hilang.

Selang beberapa jam awan-awan mulai menghilang perlahan. Jeno dan Marvel saling berpandangan, keduanya tersenyum dan tiba-tiba saja seperti ada semangat dalam diri mereka.

Dugaan mereka tidak salah, cahaya matahari mulai menampakkan diri. Membuat beberapa trolls panik dengan keadaan bahkan ada yang sempat melarikan diri. Namun tidak semudah itu, Jeno tidak akan pernah membiarkan nya.

Saat dirasa mulai menipis Chan dan Nana keluar dari tempat persembunyiannya. Dan ikut bergabung, keduanya berlari ke arah Jeno dan Marvel. Jeno dan Marvel tentu mengerti lalu menarik keduanya untuk menunggangi kuda bersama.

Nana menarik anak panahnya berkali-kali tanpa ada yang meleset. Jeno tersenyum bangga saat melihatnya. Tanpa disadari Chan memperhatikan itu dan menatap sinis pada Nana. Karena sepertinya Nana memang sengaja karena setelahnya Nana menatapnya dengan meledek.

"Apa kau? Menantangku?!" Tanya Chan dengan wajah yang memerah.

"Kalau iya bagaimana?" Jawab Nana santai.

"Yang mendapatkan sedikit harus memasakan makanan full satu minggu! Tidak boleh dibantu oleh maid." Ucap Chan diangguki oleh Nana. Keduanya saling beradu membunuh trolls yang paling banyak. Chan tidak kalah gesitnya dalam berpanah. Karena keduanya sama-sama handal dalam hal ini.

"AKU 25 HAHAHA." Seru Nana seolah-olah saat ini mereka sedang bermain.

"AKU SUDAH 30 YA!" Ucap Chan tak kalah kencangnya dari Nana.

"Astaga kalian berdua ini." Ujar Jeno sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya. Marvel hanya tersenyum melihat keduanya yang justru tidak rasa takut diantara mereka.

"Bagaimanapun juga aku sudah 50." Sahut seseorang membuat Nana dan Chan menoleh karena Marvel dan Jeno tentu sibuk hanya menoleh sekilas saja. Ternyata dia Celine yang menunggangi kudanya sendiri.

"Kau sejak kapan berada disana?" Tanya Nana.

"Sudah sedari tadi." Jawabnya sambil tersenyum lalu dia memacu kudanya justru pergi ke bagian depan. Nana dan Chan menatapnya kagum.

"Aku ingin bisa berkuda." Gumam Chan, namun tiba-tiba badannya didekap kuat oleh Marvel sambil mencoba memacu kudanya lebih cepat. Chan terkejut sambil memejamkan mata karena ada panah yang mengarah padanya. Namun dengan cepat berhasil ditepis oleh Jeno. Saat itu pedang Marvel terjatuh karena itu dia tidak bisa melawan.

David yang kebetulan sedang tidak menunggangi kudanya, dia mengambil pedang itu dan melemparkannya pada Marvel tentu dapat ditangkap oleh Marvel. Padahal Chan disampingnya sudah waspada karena jika tidak berhasil menangkapnya akan berbahaya.

Trolls dibagian belakang sudah mulai menipis, namun berbeda dengan bagian depan. David bersama pasukannya berpindah ke depan setelah memberitahukan lebih dulu pada Marvel.

Marvel, Jeno, Chan dan Nana turun dari kudanya. Karena trolls sudah tidak ada disana. Cahaya matahari pun sudah sangat bersinar disana. Tidak ada yang menyadari ada trolls yang mengumpulkan tenaga terakhir melemparkan sebuah pedang itu dan justru itu tepat mengenai punggung Marvel.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC

Maaf kalau part ini agak gimana gitu yaa hehehe

Vote jangan lupa readers
See you all!

(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang