‹ 0.35 𖣂.

457 42 3
                                    

"Jeno?" David kembali bertanya. Jeno tersadar dari lamunannya.

"Ada apa bertanya seperti itu?" Ucap Jeno yang bukannya menjawab justru bertanya balik.

"Ada satu kejadian saat di Ardglass, Marvel terkena sihir oleh Lennox. Dan tepatnya tidak jauh dari tempat Marvel tertusuk. Jika dia benar-benar keturunan Entrinna tidak ada yang bisa bertahan sampai sejauh ini. Aku pernah membaca salah satu buku milik ayahku, bahwa manusia dari luar Entrinna memiliki energi lebih kuat daripada yang berasal dari keturunan Entrinna." Jelas David. Jeno sempat terkejut saat mendengar bahwa Marvel terkena sihir juga saat di Ardglass. Akhirnya Jeno mengangguk.

"Iya, dia berasal dari luar. Dia terbawa masuk karena Quotra." Jawab Jeno. David tersenyum tipis.

"Aku mengerti mengapa kamu merahasiakan ini. Tenang saja akan aman bersamaku, kamu tidak perlu khawatir." Ujar David. Jeno kembali mengangguk, dia percaya pada David. Karena David sudah lama berada di Nearon tentu Jeno tahu banyak tentangnya.

"Lalu sekarang bagaimana?" 

"Kita hanya menunggunya pulih, aku sudah mengobati nya karena luka sihir lebih mudah disembuhkan daripada luka yang nyata." Jawab David. Jeno bernafas lega saat itu, setelahnya mereka berbincang mengenai beberapa hal.

Dibalik pintu itu ada seseorang yang tak sengaja mendengarkan semuanya.
"Luar Entrinna?" Gumamnya lalu melenggang pergi meninggalkan tempat itu.

"CALVIN!!" Bentak Chan saat melihat kini bajunya basah. Mereka sedang bermain disungai yang sebelumnya Gia ajak. Dan sekarang mereka tengah bermain air.

Calvin justru mentertawakan Chan saat melihat kini musuhnya sudah basah kuyup. Chan mempoutkan bibirnya seandainya Marvel ada disini tentu dia tidak akan dibiarkan basah seperti ini.

"Jangan sedih Chan, kita balas saja!" Ucap Gia menyemangati. Lalu membalas perbuatan Calvin pada Chan tadi. Calvin terkejut saat Gia yang justru membalasnya.

"Curang nih curang!" Seru Calvin tidak terima. Kali ini Chan yang tertawa puas melihat Calvin yang juga sama basah sepertinya.

Sedangkan Nana sedari tadi duduk diatas batu sambil bersenandung kecil. Menikmati suara air sungai yang mengalir, sambil menikmati pemandangan ikan ikan yang berenang. Menggambarkan seperti gadis gadis pedesaan yang baik hati. Saat asik menikmati dunianya sendiri, dia terganggu dengan suara gelak tawa teman-temannya.

"Tawa mereka mengganggu aku sekali." Gumam Nana menatap datar teman-temannya dari jauh. Lalu kembali fokus pada kegiatan sebelumnya. Namun sepertinya gagal karena setelahnya dirinya dikejutkan karena teriakan kedua temannya.

"AAAA NANAAAA!!"

Mereka Gia dan Chan berlari ke arah Nana, dan bersembunyi di balik punggungnya.

"Nana tolong kami!" Ucap Chan sambil menunduk nunduk dengan Gia yang sama juga disampingnya.

Nana melihat ke depan, ada Calvin yang mencoba mengendalikan air dan hendak membawa air itu ke Chan dan Gia. Walaupun kini mereka bersembunyi dibelakang Nana itu tidak membuat Calvin mundur.

"Serahkan Chan dan Gia!" Ucap Calvin dengan nada seperti orang-orang jahat yang akan menculik kedua gadis itu.

"Tidak akan! Hadapi mayatku dulu." Tantang Nana. Calvin tersenyum saat itu dan hendak melayangkan air yang dia kendalikan ke arah mereka. Mereka bertiga sudah bersiap menunduk saat air akan menimpa mereka. Namun semua terhenti saat terdengar deheman disana.

"Jeno!" Seru Nana lalu berlari ke belakang Jeno yang diikuti Chan dan Gia.

"Kamu mengganggu sekali!" Calvin mendelik tidak suka pada Jeno. Lalu menjatuhkan kembali airnya.

(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang