Kini Nearon kembali ramai dipenuhi dengan para peserta Mature dengan masing-masing sudah membawa busur dan pedangnya masingmasing. Seperti sebelumnya semua sudah berkumpul ditempat sebelumnya menunggu David memberikan misi selanjutnya. Tak lama David datang membuat suasana hening kembali.
"Baiklah semua sudah siap bukan dengan misi kedua ini? Kemungkinan pada kali ini tentu akan sedikit bertambah sulit. Namun sulit atau mudahnya tergantung bagaimana kalian bekerja sama."
"Pada Mature kali ini, misi kalian sama mencari batu namun untuk kali ini saya tidak akan memberitahu dimana batu itu berada. Carilah peta terlebih dahulu, kali ini ada 5 batu yaitu batu Joel yang harus kalian cari. Namun peta terdapat 3, dan ada 3 peta bayang jumlahnya ada 6." Seperti sebelumnya David menggambarkan sedikit mengenai peta tersebut juga.
"Pertama cari terlebih peta itu maka kamu bisa dengan cepat mendapatkan batu itu, seperti misi kemarin jika semua batu belum ditemukan maka kalian belum bisa keluar. Setiap peta tentu mempunyai tempat yang berbeda beda, berhati-hati karena kali ini lebih beresiko dari sebelumnya dan bersikaplah sopan! Mari kita berkumpul diluar." Jelas David lalu berjalan keluar istana diikuti dengan semua peserta keluar.
"Jika sebelumnya setelah kalian masuk teleportasi yang saya buat kalian keluar ditempat yang sama dan berpisah karena memang jalannya terbagi-bagi bukan? Namun untuk kali ini setelah masuk kalian akan keluar ditempat yang berbeda mungkin saja tim satu disebelah barat, tim dua keluar dari sebelah timur. Kalian tenang saja tidak akan terpisah dengan tim kalian dan juga walaupun berbeda tempat tapi kalian masih berada di satu pulau jadi tidak aneh jika nanti kalian bertemu dengan tim lain." Lanjut David kembali menjelaskan.
"Masuklah dan berhati-hati." David membuka teleportasi itu kembali. Perlahan peserta mulai masuk satu persatu.
𖧧 ָ࣪ ˓˓ é𝗇𝘁࡛𝗋𝖎𝗻𝗇α ﹾ⸙
Nana melihat sekelilingnya kagum, ini hutan yang hanya banyak sekali pohon-pohon tinggi. Chan juga begitu menatap sekelilingnya kagum.
"Menurut kalian apakah mencurigakan karena ini terlihat terlalu mudah?" Ucap Marvel membuat semua menoleh padanya.
"Sepertinya banyak yang tidak diberitahu secara rinci, agar kita mencari tahu sendiri." Ujar Nana.
"Hei, lihatlah ada peta disana!" Sahut Chan menunjuk peta yang tertempel disalah satu pohon, Chan hendak berlari untuk mengambilnya namun ditahan oleh Jeno menimbulkan kerutan dahi untuk Chan.
"Tenang dulu Chan, jangan terlalu terburu-buru aku seperti mengenal hutan ini. Kita harus berhati-hati jangan mengambil keputusan sendiri." Ujar Jeno membuat Chan terdiam.
"Kalian ingat peta bayang? Apa yang sebenarnya dimaksud peta bayang?" Timpal Marvel.
"Benar bukan? Paman David tidak memberitahu secara rinci tentang ini. Kita harus mencari tahu apa itu peta bayang." Kata Nana.
"Kalau begitu sebaiknya kita mencoba mengambil peta itu." Usul Chan.
"Baiklah biar aku yang mengambilnya Chan." Jeno lalu berjalan mendekati peta itu sambil memastikan tidak ada perangkap atau apapun disekitar peta itu. Setelah Jeno berhasil mengambil peta itu tidak terjadi apapun. Jeno kembali dengan teman-temannya memperhatikan peta itu.
"Apakah benar ini petanya? Benar kata Marvel ini mencurigakan tidak mungkin bisa semudah ini kita bisa dapatkan pasti ada sesuatu yang disembunyikan sampai kita diminta untuk membawa busur dan pedang." Ucap Chan.
"Maukah kita mencari peta yang lain lebih dulu? Ada 6 bukan? Setidaknya kita dapatkan dua untuk melihat perbedaan salah satunya nanti." Ujar Marvel semua menggangguk.
"Baiklah ayo kita mencari peta yang lain. Lagipula tidak ada batasan setiap tim untuk mendapatkan berapa peta." Ucap Jeno lalu melipat peta itu dan dimasukannya ke dalam saku.
"Kita akan berjalan ke arah mana?" Tanya Nana. Jeno berpikir sebentar jujur saja dia benar-benar tidak asing dengan hutan ini.
"Kita coba berjalan ke arah selatan lebih dulu." Ucap Jeno
Lalu Nana dan Chan berjalan lebih dulu diikuti dengan Jeno dan Marvel dibelakang mereka seperti. Sebelumnya untuk menjaga-jaga. Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang terus memperhatikan pergerakan mereka.
Selama perjalanan tidak ada yang mencurigakan semua hanya berisi pohon-pohon besar yang tinggi saja. Tidak ada yang memberikan petunjuk ada apa sebenarnya di dalam hutan ini. Karena mereka sudah berjalan cukup jauh sedari tadi Nana dan Chan pun sudah mengeluh lelah akhirnya mereka memilih untuk beristirahat lebih dulu. Chan terduduk dihadapan Marvel, dia melihat pohon di belakang Marvel terdapat buah di batangnya. Namun buahnya dia tidak tahu buah apa itu seperti nya dia baru melihat buah seperti itu.
"Jen, kemana peta tadi? aku ingin melihatnya sebentar." Pinta Marvel. Lalu Jeno mengambil peta dalam sakunya dan memberikan nya pada Marvel.
Marvel menatap peta itu, sebenarnya isinya seperti peta pada umumnya berisikan jalan-jalan menuju batu Joel. Namun pandangannya terhenti ada sebuah kalimat kecil di pojok atas peta.
"Apakah kalian ada yang bisa membaca ini?" Tanya Marvel tiba-tiba sambil menunjuk tulisan itu.
"Chan, bukankah kamu bisa membaca tulisan kecil seperti itu?" Ucap Nana. Chan mengangguk lalu berpindah mendekat duduk disamping Marvel untuk melihat tulisan itu. Chan menatap serius tulisan itu agar memahami setiap huruf yang ada.
"Jangan meremehkan biru, karena itulah nyata." Ucap Chan membaca kalimat itu dan menimbulkan kerutan dahi dari teman-temannya.
"Apa maksudnya?" Tanya Jeno, Chan menggeleng.
"Aku tidak tahu, sepertinya ini sebuah petunjuk." Jawab Chan. Nana mendengus pelan lalu menyandarkan kepalanya di pundak Jeno.
"Ternyata ini benar-benar menguras energi, terlalu banyak pertanyaan disini." Ucap Nana merasa pusing dengan semua pertanyaan yang ada di dalam pikirannya.
"Jeno, katamu kamu mengenal hutan ini bukan? Apakah kamu sudah mengingatnya ada apa dalam hutan ini?" Tanya Chan.
"Belum, karena tidak ada satupun petunjuk membuat aku kesulitan. Namun aku sangat yakin pernah kemari." Jawab Jeno.
"Disini memang hanya terlihat pohon-pohon saja, akupun tidak melihat apa-apa selain pohon." Chan lalu berpindah ke tempat duduknya yang semula menghadap Marvel, namun dia sedikit heran pohon yang sebelumnya terdapat buah itu sekarang tidak ada. Apakah tadi hanya perasaan nya saja? tapi Chan rasa dia benar-benar melihat ada buah itu dan pohon berdiri namun kini pohon dan buah itu tidak ada.
"AAAAA!" Seseorang berteriak yang lokasinya tak jauh dari tempat mereka beristirahat.
Mereka terkejut lalu berdiri dan mencari tahu berasal darimana teriakan itu. Berjalan perlahan saat suara itu semakin dekat. Jeno rasa tidak asing dengan suara ini, ada apa sebenarnya?
Saat terdengar suara berlari Jeno menarik Nana begitu juga Marvel menarik Chan bersembunyi dibalik pohon-pohon besar itu. Suara lari ini sangat keras mereka bersembunyi karena yakin ini bukan orang yang berlari.
Saat sedang memperhatikan tak lama mereka dikejutkan ternyata Reri yang sedang berlari tak lama setelah itu ada pohon yang berlari mengikutinya dan disusul oleh Alden dibelakangnya. Mereka membulatkan matanya, pohon itu hidup?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuck
Fantasia˚₊· ➳ Marvel, seharusnya mati tenggelam tapi justru terbangun disebuah negeri asing. Dan bertemu dengan Chanesa-Putri mahkota yang menolongnya. Pertemuan antara Chanesa dan Marvel membuat adanya perjanjian diantara mereka. Chanesa dia dijodohkan ol...