Semua pasukan trolls sudah berhasil mendobrak gerbang yang ditahan oleh sihir Marvel. Semuanya langsung bergegas pergi menuju Baerney melewati jalan umum dan menebas siapa saja yang mereka lewati.
Disisi lain, pasukan Nearon sudah beberapa hari yang lalu selesai bersiap untuk pergi ke Baerney. Dengan Jeff, John dan Yuta yang tentunya ikut bergabung. Beberapa pasukan dari negeri Esteranza dan Calcheth juga ikut bergabung. Namun untuk istri Jeff dan Yuta mereka tidak ikut, karena khawatir kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali. Dan kini semua sedang berada diperjalanan.
Dan ada David ikut bergabung pergi, namun dia tidak akan berperang. Dia akan pergi ke Ardglass dengan Marvel untuk mengalahkan Lennox. Karena David pandai sihir, dia mengetahui Marvel juga pandai sihir dari Jeno dan membuat rencana untuk mengajak Marvel membantunya. Karena jika sihir harus dilawan kembali dengan sihir.
Setelah meminta bantuan kepada negeri Sunsurf, mereka langsung melanjutkan pergi ke Baerney. Marvel langsung ke istana yang pastinya ditemani Jeno untuk memberitahukan ini kepada raja disana untuk segera mempersiapkan persiapan dan memberikan informasi bahwa pasukan Nearon juga sedang berada dalam perjalanan. Raja Baerney langsung mempersiapkan pasukannya, karena dia sudah mengenal Jeno putra dari raja Nearon. Nearon dengan Baerney bekerja sama dalam hal ini.
Semua persiapan berjalan lancar, sudah banyak pasukan yang mereka dapatkan. Yang untung saja pasukan Nearon bisa sampai lebih cepat dari para trolls. Yang membuat pasukan semakin banyak, dan semua sudah siap dengan peperangan kali ini.
Jeff dan David pergi mencari Marvel untuk membicarakan hal sebelumnya untuk pergi ke Ardglass. Setelah bertemu mereka mengajak Marvel untuk berbicara ditempat yang tak terlalu ramai agar lebih mudah untuk berbicara. Tentunya ada Chan disana, karena mereka bertemu dengan Marvel yang sedang bersama Chan. Awalnya mereka hendak melarang Chan ikut, namun Chan keras kepala untuk ikut dan mendengarkan.
Setelahnya mereka mulai menceritakan rencana mereka, yang tak lama ada John dan Yuta ikut bergabung. Marvel dan Chan terkejut saat mendengar nya, raut Chan langsung berubah menjadi lesu. Haruskah dia berpisah lagi?
Marvel hendak menimang-nimang keputusannya, namun ada benarnya jika dia memang harus ikut. Marvel menoleh sekilas pada Chan yang sudah terduduk lesu. John berjalan merangkul pundaknya untuk menyakinkan.
"Ada saya disini, tak perlu khawatir tentang Chan. Kamu bisa pergi bersama David besok." Ujar John.
"Tapi ayah, aku tidak ingin jauh dari Marvel.." Lirih Chan.
"Ada ayah disini Chan, lagipula Marvel pergi tidak lama."
"Aku akan pikirkan keputusannya, malam ini aku putuskan." Ucap Marvel pergi sambil menggenggam tangan Chan.
Setelah mereka jauh, Chan menghentikan langkahnya membuat Marvel ikut berhenti. Chan berjalan ke hadapan Marvel dan memeluknya.
"Berjanji padaku untuk pulang dengan keadaan baik-baik saja ya?" Ujar Chan lalu mendongak menatap Marvel. Marvel mengangguk.
"Aku berjanji, maaf jika saat peperangan nanti aku tidak bisa melindungimu." Ucap Marvel membalas tatapan Chan. Chan kembali memeluk Marvel, entah sejak kapan Chan selalu merasa nyaman saat berada di dekapan Marvel. Dekapan yang mengingatkan pada pertama kali mereka bertemu.
Saat paginya Marvel sudah bersiap dengan David. Karena semalam Marvel sudah menyetujuinya. Mereka bersiap tanpa menunggu hari-hari. Karena ingin segera menyelesaikan semuanya. Beberapa teman Marvel yang sebelumnya juga tentu ada disana, karena mereka sudah diceritakan oleh Marvel dan Chan.
"Jika mereka berhasil, awan awan yang menghalangi langit itu akan menipis sehingga penduduk Sunsurf nanti akan lebih mudah mendatangkan cahaya matahari." Ujar Jeno.
"Kalian pasti akan berhasil, aku yakin itu." Sahut Yuta. Marvel tersenyum menatap satu persatu hingga terhenti pada gadis yang menatapnya sedih. Marvel mendekatinya lalu mencubit pelan pipi Chan yang bulat.
"See you, I'll miss you." Ucap Marvel dengan senyuman manis diwajahnya, membuat Chan salah tingkah. Marvel yang masih setia memperhatikan wajah Chan terhenti karena deheman dari David yang ternyata sudah naik ke atas kudanya.
"Dasar anak remaja, buat iri saja." Sindir David. Marvel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, setelahnya ikut naik ke atas kuda miliknya. Lalu menyusul David yang sudah mulai pergi.
"Semangat Marvel!" Teriak Chan sambil menatap punggung Marvel yang menjauh. Disana Marvel tersenyum tipis.
Mereka melewati jalan pintas yang lain, karena jika melewati jalan yang sebelumnya Marvel dan teman-temannya gunakan tentu akan bertemu trolls disana. David sudah merencanakan semuanya matang-matang dan menentukan kemana saja jalan yang akan mereka lewati agar semua berjalan lancar.
𖧧 ָ࣪ ˓˓ é𝗇𝘁࡛𝗋𝖎𝗻𝗇α ﹾ⸙
Beberapa hari dilalui dengan baik, segala senjata sudah benar-benar matang. Bahkan kini awan semakin tebal benar-benar terasa tidak ada cahaya matahari berhari-hari. Para wanita dan anak-anak tentu sudah diamankan jauh agar aman. Sedangkan Chan, Nana, Gia, Reri, Celine dan Yura diminta untuk menjaga mereka. Walaupun mereka wanita tentu saja dapat diandalkan.
Jeno memandangi langit yang sudah tidak ada cahaya matahari. Menghirup nafasnya dalam-dalam, ini pertama kalinya dia mengikuti perang besar-besaran. Jeno menoleh saat mendapati ayahnya yang kemudia merangkul nya.
"Kenapa? Kau takut?" Ucap Jeff diiringi dengan kekehan kecil.
"Apa-apaan itu, sejak kapan seorang Jevano takut." Jawab Jeno mendelik.
"Beberapa tahun lalu, ibumu sangat keras kepala ingin ikut dalam peperangan. Padahal sudah ayah peringatkan agar menjaga para wanita dan anak-anak didalam seperti Nana dan teman-temannya." Ujar Jeff tiba-tiba bercerita. Jeno diam mendengarkan.
"Seandainya saja ayah tidak membiarkannya, mungkin hari ini ibumu masih ada." Lanjut Jeff dengan senyuman tipis terukir diwajahnya. Pada peperangan kali ini Jeff tidak akan melakukan kesalahan yang sama, jangan sampai jika putranya terluka.
"Tak apa ayah, itu sudah terjadi. Lagipula masih ada aku disini dan bahkan ayah sekarang sudah mempunyai bunda Tara." Ucap Jeno. Jeff mengangguk.
"Kamu benar, kita harus bisa pulang ke Nearon dalam keadaan baik-baik saja kau siap?"
"Tentu saja! Aku sangat siap ayah!"
"Apa tujuanmu setelah peperangan ini?" Tanya Jeff tiba-tiba membuat muncul kerutan di dahi Jeno.
"Tujuan?" Jeno sempat berpikir, tiba-tiba seseorang muncul dipikirannya. Jeno tersenyum, Jeff yang menyadari itu menepuk pundak Jeno.
"Mengapa tersenyum senyum? Apa tujuanmu?" Tanya Jeff sekali lagi, Jeno menoleh sebelum berkata.
"Menikahi Nazeera." Jeno tertawa hingga matanya membentuk bulan sabit. Jeff tersenyum melihatnya.
"Dasar anak remaja baru pubertas."
"Enak saja! Aku sudah dewasa. Sudah melakukan Mature berarti aku sudah dewasa."
"Tapi bagi ayah kamu akan tetap menjadi anak-anak." Ucap Jeff sambil tertawa lalu melenggang pergi meninggalkan Jeno yang menatapnya datar.
"Dasar orang tua."
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ𖥻TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) ENTRINNA : Foreign Country | markhyuck
Fantasía˚₊· ➳ Marvel, seharusnya mati tenggelam tapi justru terbangun disebuah negeri asing. Dan bertemu dengan Chanesa-Putri mahkota yang menolongnya. Pertemuan antara Chanesa dan Marvel membuat adanya perjanjian diantara mereka. Chanesa dia dijodohkan ol...