🫶3🫶

4.4K 248 39
                                    

Alana dan Reygan kini tengah di sidang oleh banyaknya warga di balai Rukun Tetangga mereka layaknya seorang pencuri atau penjahat yang siap di hakimi, untung saja ada ketua RT yang menjadi penengah di tengah gemuruh sorakan warga pada Alana dan Reygan.

"Pak ini enggak seperti yang warga-warga kira Pak, bisa enggak kasih kita waktu sebentar aja untuk jelasin semuanya." Tutur Reygan

"Iya Pak ini enggak seperti yang mereka lihat." Imbuh Alana

"Tapi fakta juga terlihat jelas dalam video cctv ini, Mbak, Mas, sudahlah kalian akui saja." Ucap Pak RT

"Apa yang harus di akui kalau kita enggak melakukan Pak." Tegas Reygan

Flashback

Berlari bersama dengan misi menyelamatkan diri membuat Reygan dan Alana berlari tanpa memikirkan apapun, hal pertama yang ada dalam benak diri mereka adalah selamat, itulah yang utama.

Alana terlihat begitu terengah-engah sementara Reygan masih setia menggandeng tangan Alana agar dapat berlari bersama, sedangkan dua orang yang mengejar mereka masih tampak terus berlari mengikuti mereka.

"Gue enggak sanggup lagi, capek banget gue." Keluh Alana sembari mencoba mengatur nafasnya.

"Kita berhenti sama aja kita bunuh diri, ayo jangan lengah." Ucap Reygan

Dapat Reygan lihat wajah lelah begitu terlihat di wajah Salma, namun jika ia berhenti tentu saja ia dan Alana akan mati saat ini juga. Hingga Reygan melihat gang kecil yang membuatnya menarik Alana.

"Pakai jaket gue, lepas kaca mata lo." Ucap Reygan sembari melepaskan jaket yang ia kenakan.

"Lo mau ngapain?" Tanya Alana

"Kita harus buat mereka enggak ngenalin kita, lo capek lari kan? Sama gue juga, udah ayo buruan pakai jaketnya." Tegas Reygan dengan sedikit panik dan mencoba mengatur nafasnya

Tak ada cara lain selain mengikuti instruksi Reygan saat ini untuk menyelamatkan nyawanya. Salma pun buru-buru mengenakan jaket Rony dan menyimpan kaca matanya pada saku jaket itu.

"Mau ngapain lo." Ucap Alana yang terkejut saat Reygan mengunci tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Sssstt.. diam jangan berisik, mereka enggak boleh lihat wajah kita." Ujar Reygan

"Ya terus lo mau ngapain, lo mau perkosa gue?" Ujar Alana penuh penekanan

"Kejauhan pikiran lo, deketin wajah lo ke gue agak miring dikit biar kelihatan seolah kita lagi ciuman dengan begitu wajah kita enggak akan keliatan." Tutur Reygan

"Gila cara lo!" Marah Reygan

"Buruan, mau mati lo!" Ucap Reygan yang sudah mendengar langkah kaki dua penjahat itu.

Alana hanya terdiam, ia benar-benar bingung harus berbuat apa, jantungnya berdetak begitu cepat, ini kali pertamanya seumur hidup berdekatan dengan seorang pria hingga sedekat ini, bahkan bisa di bilang tanpa jarak.

Melihat Alana tak kunjung menuruti perintahnya membuat Reygan mengambil sikap. Reygan pun langsung mengarahkan kepala Alana untuk sedikit miring kepadanya, begitu pun dengan Reygan yang memiringkan kepalanya berlawanan arah dengan kemiringan wajah Alana dimana bertepatan dengan kedua penjahat yang sedang melihatnya dari ujung gang.

Alana menelan salivanya, dadanya berdetak kencang saat wajahnya seolah tak berjarak dengan Reygan ketakutan pun begitu menggeluti jiwanya saat merasa penjahat itu tampak perlahan jalan ke arahnya dan Reygan

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang