🫶58🫶

2.6K 188 18
                                    

Waktu berputar begitu cepat, hari telah berganti hari dan bulan pun mulai berganti, hari ini tepat 1 bulan sudah berlalu setelah kejadian buruk menimpa Alana. Kuasa Tuhan memang tak pernah ingkar, selalu ada pelangi setelah badai, melahirkan Nabila secara prematur membuat Alana mengerti arti dari sebuah perjuangan dan kesabaran.

Dengan banyaknya doa, semangat serta support dari semua orang yang menyayangi keluarga kecilnya dengan Reygan, Nabila Gavrilla Adendra, putri kecilnya dengan Reygan yang awalnya membutuhkan waktu 1 bulan untuk mendapatkan perawatan di ruang NICU berubah menjadi hanya 2 minggu karena perkembangannya yang semakin baik.

Dan hari ini tandanya sudah 2 minggu lamanya putri kecil Reygan dan Alana itu menambah kehangatan di kediaman Adendra.

Seperti pagi ini setelah mandi pagi, menyapa Nabila adalah menjadi rutinitas Reygan sebelum memulai aktivitas.

"Selamat pagi sayangnya Papi." Ucap Reygan sembari mencium hangat putri kecilnya itu.

"Nabila masih bau asem Papi, belum dimandiin sama Mami soalnya." Ucap Alana yang ikut mengusap lembut pipi Nabila.

"Mau bau asem, mau wangi Nabila tetap sayangnya Papi." Ucap Reygan sembari mulai membawa putri kecilnya itu dalam gendongannya.

Melihat pemandangan kehangatan sang suami dengan putri kecilnya disetiap pagi membuat Alana tak henti-hentinya mengucap rasa syukur dalam dirinya.

Sementara Reygan tampak begitu gemas pada Nabila, tak pernah ia bayangkan di usia nya yang masih terbilang muda, ia sudah menyandang status sebagai sebagai seorang Ayah untuk putri cantiknya ini.

"Mas, jangan kelamaan sama Nabila, hari ini kan kamu sidang ujian akhir." Tutur Alana mengingatkan Reygan.

Iya setelah melalui proses panjang dan sempat tertunda karena Reygan fokus mengurusi Alana serta Nabila yang waktu itu sedang di NICU, hari ini semua proses panjang itu berbuah dengan baik, dimana tepat hari ini ia akan melaksanakan ujian akhir untuk mendapatkan gelar sarjana, tentu saja ia tak ujian sendirian, ia akan ujian sidang akhir bersama dengan Dirga, Rafka dan yang lainnya.

"Ini masih jam 6 pagi sayang, aku masih mau main sama sayangnya Papi ini ya." Ucap Reygan yang lagi-lagi mencium putri kecilnya itu.

Meski seorang bayi tampaknya putri kecil Reygan dan Alana yang bernama Nabila itu seolah mengerti jika sang Papi begitu gemas padanya, terlihat senyum kecil tampak di wajah mungil Nabila.

"Hmm..sayangnya Mami udah mulai ngerti nih kalau di gombalin Papinya, senyum-senyum lagi." Goda Alana yang ikut mencium Nabila yang sedang berada didalam dekapan suaminya.

"Nabila tuh terpana sama Papinya, kok bisa sih Papi aku nih ganteng banget." Ucap Reygan dengan sombongnya.

"Udah punya anak juga masih aja tetap jumawa." Omel Alana.

"Bukan jumawa sayang, tapi emang fakta." Ucap Reygan dengan bangganya pada sang istri.

Hingga sekian detik berikutnya terdengar rengekan kecil Nabila yang membuat Alana tertawa.

"Tuh, Nabila aja risih dengar kesombongan Papinya." Goda Alana

"Sayangnya Papi kenapa nangis nak? Sayang...jangan nangis ya nak." Ucap Reygan mencoba menenangkan putrinya yang tiba-tiba merengek menangis.

"Sini-sini, dia tuh tau kalau waktunya mandi dan ganti popok makanya nangis, udah kamu siap-siap sana, aku mandiin Nabila dulu." Ucap Alana sembari meminta Nabila dari Reygan.

"Aku bantuin mandiin ya." Ucap Reygan sembari memindahkan Nabila dari gendongannya pada Alana.

"Mas, nanti kamu telat udahlah biar aku aja." Ucap Alana sembari meletakkan Nabila di baby Box nya.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang