🫶42🫶

3.4K 202 55
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 11.30 WIB, pertanda tak lama lagi pernikahan Reygan dan Violetha akan dilangsungkan. Terlihat Reygan telah duduk berdampingan bersama Violetha di tempat akad nikah. Tak banyak orang datang hanya wali nikah dan beberapa saksi dari keluarga Violetha yang tampak hadir.

"Teman-teman kamu enggak ada yang kesini kan? Apalagi Dirga, dia enggak kesini kan?" Tanya Violetha.

"Enggak ada yang tau tentang pernikahan kita Vi." Tegas Reygan

"Bagus deh kalau gitu, aku enggak mau ya acara kita dirusak sama teman kamu si Dirga, udah cukup dia ngerusak birthday party aku, jangan sampai pernikahan kita juga berantakan karena dia." Ujar Violetha.

"Kamu tenang aja, enggak akan ada perusak acara kita." Ujar Reygan.

"Syukur deh kalau gitu, Papa dan Mama kamu datang kan Rey?" Tanya Vio

"Iya mereka datang kok, mungkin bentar lagi sampai." Jawab Reygan.

Iya setelah perdebatan panjang dengan kedua orang tuanya karena tak berhasil membawa Alana kembali ke kediaman Adendra, entah angin baik mana yang membuat Pak Irfan dan Bu Vera mengiyakan permintaan Reygan untuk bisa hadir di pernikahannya dengan Violetha.

"Apa ini sudah bisa dimulai untuk akad nikahnya." Tanya Pak Penghulu pada Reygan.

"Sebentar Pak, orang tua saya masih di perjalanan, mungkin sebentar lagi akan tiba, tunggu sebentar ya Pak." Jawab Reygan.

"Baiklah kalau gitu, kita tunggu 10 menit lagi saja ya, soalnya saya juga masih harus menikahkan pengantin yang lain." Tutur Pak Penghulu.

"Papa kamu sampai mana sih sayang, seharusnya kan enggak begitu lama dari rumah kamu kalau kesini, coba dong kamu telephone." Omel Violetha.

"Bentar lagi juga pasti sampai kok, sabar, tenang dan rileks biar aura pengantinya terpancar." Ujar Keisha yang tiba-tiba datang sembari mengusap pundak Violetha.

"Benar tuh kata Keisha udahlah kamu tenang dulu." Imbuh Reygan.

Dan benar saja tak lama suara mobil memasuki pekarangan kediaman Violetha.

"Itu pasti mobil Papa, bentar ya aku jemput Papa dulu." Ujar Reygan pada Violetha.

Reygan pun beranjak berdiri, dengan bersemangat ia berjalan menuju halaman depan kediaman Violetha untuk menjemput kedua orang tuanya yang akan turut serta menjadi saksi pernikahannya dengan Violetha.

Namun belum juga Reygan tiba di halaman rumah Violetha untuk menyambut sang Papa, langkahnya terhenti saat melihat beberapa polisi berjalan ke arahnya.

"Jangan bergerak!" Tegas kepala Polisi sembari menyodorkan tembak ke arah Reygan yang membuat Reygan spontan diam di tempat dan mengangkat kedua tangannya.

"Ini putra saya Pak, dan wanita penjahat itu ada disana." Tegas Pak Irfan dengan raut wajah murka ke arah Violetha.

"Pa, ini apa-apaan! Mana janji Papa." Ujar Reygan dengan sedikit berbisik pada sang Papa.

"Papa hanya janji untuk datang kesini, bukan janji untuk merestui pernikahan kamu ini." Tegas Pak Irfan.

"Tega Papa sama Reygan!" Ujar Reygan penuh penekanan yang membuat sang Papa memerintahkan ajudannya untuk memegang kedua tangan Reygan.

Melihat kedatangan polisi bersama dengan Pak Irfan dan Bu Vera serta beberapa ajudan keluarga Adendra tentu membuat kediaman Violetha tak kondusif, ketakutan tentu saja memenuhi semua yang ada disana, terlebih Violetha yang takut dan bingung mengapa tiba-tiba disergap oleh pihak kepolisian. Keisha pun mengambil posisi melindungi beberapa keluarga Violetha yang merasa ketakutan dengan adanya kedatangan polisi.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang