Setelah diperbolehkan Dokter pulang, kini Alana telah berada di mobil Reygan untuk pulang bersama.
"Kita pulang ke apartemen Rey?" Tanya Alana.
"Kita pulang ke rumah Papa dan Mama, mereka udah melarang keras aku untuk bawa kamu pulang ke apartemen, katanya kalau aku kuliah kasihan kamunya sendirian, apalagi kamu lagi hamil muda, makanya mereka minta kita pulang kesana." Tutur Reygan
"Apa kamu keberatan?" Tanya Alana.
"Jika untuk kebaikan anakku, aku tidak akan merasa keberatan." Ujar Reygan.
"Tolong jaga anak kita sampai waktunya dia lahir ke dunia ya Al." Ujar Reygan sembari tangannya memegang perut Alana.
"Tanpa kamu minta, seorang Ibu akan selalu menjaga anaknya Rey." Jawab Alana sembari meletakkan tangannya di atas tangan Reygan.
"Aku minta biar kamu makin menjaganya." Ujar Reygan.
"Iya Papi, Mami akan menjaga baby bocil ini dengan baik." Tutur Alana.
Panggilan Papi yang keluar dari mulut Alana berhasil membuat Reygan kikuk dan menjauhkan tangannya dari perut Alana hingga menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal sembari memalingkan wajahnya dari hadapan Alana karena tak ingin Alana melihat wajah salah tingkahnya.
"Kenapa Rey? Apa ada yang salah sama ucapan aku." Tanya Alana.
"Hmm.. enggak ada kok, kita jalan pulang ya keburu malam nanti, sini aku pakein seatbelt nya." Ucap Reygan dengan sedikit gugup sembari memasangkan seat bealt untuk Alana.
"Ya Allah, jika Reygan memang yang terbaik untuk hamba, jagalah rumah tanggaku bersamanya, jadikanlah kami keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah serta jagalah buah hati kami hingga nanti waktunya tiba." Batin Alana saat melihat Reygan begitu act of service padanya.
Saat Reygan dan Alana sedang perjalanan menuju kediaman keluarga Adendra dengan salah tingkah pada keduanya di dalam mobil, lain hal nya dengan dengan situasi kediaman Dirga.
Kini kediaman Dirga seolah menjadi basecamp perancangan penyergapan, bagaimana tidak kini terlihat Rafka, Elena, Alexa, Dirga dan juga Keisha yang sedang duduk bersama dengan amat serius.
Menurut Keisha, ia tak bisa jika hanya bergerak bersama Dirga untuk mencari tau tentang apa rencana yang sebenarnya Violetha sedang susun untuk bisa memiliki Reygan seutuhnya. Hal itulah yang kini membuat semuanya berkumpul di kediaman Dirga, lebih tepatnya di kamar Dirga.
"Seperti yang gue jelasin ke kalian tadi, misi kita adalah membongkar kebusukan Violetha, dan membuat Reygan percaya dengan bukti-bukti yang nantinya kita punya, dengan begitu Reygan akan membatalkan niatnya untuk menikahi Violetha yang kini sedang mengaku tengah mengandung anak Reygan." Tutur Keisha.
"Gue juga enggak yakin Violetha hamil anak Reygan, sebab gue selalu sama Reygan kalau party bahkan gue juga selalu temenin dia kalau pun dia harus tidur di apart." Ujar Rafka.
"Kita sepemikiran, tapi yang aneh, Reygan ngakuin kalau dia pernah mabuk dan pas bangun udah ada Violetha di sampingnya, padahal lo bilang lo selalu temenin Reygan meskipun tidur di apartemen." Ujar Keisha.
"Sumpah Reygan bilang kayak gitu?" Tanya Rafka seolah tak percaya.
"Iya Raf, Reygan bilang kayak gitu di depan gue dan Violetha." Ujar Keisha.
"Kapan ya gue kecolongan?" Ujar Rafka sembari berfikir
"Kayaknya itu sih yang harus lebih diselidiki, selain menyelidiki orang-orang di foto ini." Ujar Elena.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)
Teen FictionTELAH TERBIT BERSAMA FIRAZ MEDIA PEMBELIAN BACA CHAPTER INFO 🫶 Kejadian tak terduga membuat Reygan Alviano Adendra dan Alana Clarinta dua insan yang tak saling mengenal harus terjebak dalam ikatan pernikahan. "Gue enggak nyangka cewek sepolos lo b...