🫶16🫶

3.2K 163 37
                                    

Motor Alana terparkir dengan rapih di parkiran motor kampus, terlihat Alana sedang merapikan sedikit hijabnya yang tampak sedikit tak rapih karena efek penggunaan helm sebagai pengguna motor.

"Nah gini kan rapih." Ujar Alana sembari menatap dirinya sendiri melalui kaca spion motornya.

"Udah cantik kok."

Teguran seseorang dari belakang badannya cukup membuat Alana sedikit terkejut dan langsung membalikkan badan.

"Kak Dirga." Ujar Alana saat melihat Dirga telah berdiri di belakang badannya.

Iya seseorang yang baru saja memuji Alana cantik adalah Dirga, yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Alana yang sibuk membenarkan hijabnya dengan bantuan kaca spion motornya.

"Mau hijab miring, berantakan sekali pun kalau orangnya cantik tetap aja cantik Alana." Puji Dirga pada Alana.

Pujian Dirga pada Alana membuat Alana tertegun, andai saja yang terlibat accident dengannya adalah Dirga, pasti hidupnya akan sangat bahagia, tidak seperti sekarang dimana ia harus berjuang meluluhkan hati suaminya sendiri yang tak sedikitpun menginginkannya.

"Astaghfirullah." Ucap Alana saat tersadar dari pikirannya yang bisa-bisanya mengharapkan lelaki selain Reygan yang menjadi suaminya.

"Kenapa Al?" Tanya Dirga.

"Enggak papa Kak, oh iya tumben banget Kak ke kampus naik motor." Tanya Alana

"Lagi pingin aja, terus juga hari ini aku sebenarnya enggak ada kelas, cuman aku ada janji sama dosen pembimbing jadi ke kampus cuman bentar aja." Tutur Dirga.

"Oh, gitu ya kalau orang kaya, naik motor karena lagi pingin, kalau aku mah emang punya nya cuman motor." Canda Alana.

"Segala apapun yang kita punya itu cuman titipan Alana, apapun titipannya kita harus bersyukur." Tutur Dirga.

"Dan suami yang menyebalkan macam Reygan juga titipan dari Allah, jadi tetaplah bersyukur Alana." Batin Alana.

"Iya Kak Dirga, aku bersyukur kok." Jawab Alana dengan riang.

"Nah gitu dong baru Alana yang aku kenal, yaudah yuk mau aku anter ke kelas?" Ucap Dirga sembari mengusap kepala Alana dengan lembut.

"Enggak usah Kak, aku sendiri aja enggak papa." Jawab Alana.

"Oke deh kalau gitu, bye Alana."

"Bye Kak Dirga." Jawab Alana.

Ditinggal Dirga seorang diri membuat Alana berjalan dengan santai, sampai pandangannya tertuju pada Reygan yang baru saja keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Violetha. Pasangan itu tampak romantis dengan senyum yang merekah pada keduanya.

Awalnya Alana hanya bersikap biasa saja, karena memang ia tau dan sadar ia hanya memiliki raga Reygan namun tidak dengan hatinya, namun tatapan biasa Alana berubah menjadi tatapan sedih saat Reygan membuang box bekal makanan pada tong sampah sembari berjalan merangkul mesra pinggang Violetha.

Flashback

Mendengar ucapan Reygan yang mengatakan akan sarapan di kampus membuat Alana berinisiatif, dari pada makanan buatannya ini tak termakan, membuat Alana buru-buru memasukkan makanan buatannya itu ke dalam Box bekal.

Tak hanya makanan yang Alana masukkan dalam Box bekal, ada juga buah yang ia taruh di samping Roti dan juga susu hangat yang Alana masukkan ke dalam botol. Setelah semuanya beres Alana memeriksa keberadaan Reygan, dan ternyata Reygan sedang mandi. Hal itu membuat Alana buru-buru meraih kunci mobil Reygan untuk meletakkan bekal untuk suaminya itu.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang