🫶4🫶

4.2K 222 16
                                    

Alana menangis tersedu-sedu tak pernah terbayangkan ia akan berada di posisi seburuk ini, berulang kali telah ia jelaskan pada kedua orang tuanya, tentang apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Reygan namun tak ada satupun yang dapat di terima atau di percaya oleh sang Ayah.

"Ayah benar-benar kecewa sama kamu Alana, Ayah korbankan segalanya untuk masa depan kamu, kita rela berhijrah dari desa ke Ibu Kota dengan hidup yang begitu kerasnya hanya untuk memperjuangkan masa depan kamu, tapi apa yang kamu lakukan? Kamu malah berbuat zina dengan lelaki yang bukan muhrim kamu." Marah Pak Anggara

"Apa penjelasan Alana tidak dapat di terima di nalar pemikiran Ayah." Ucap Alana.

"Rekaman cctv itu menunjukkan dengan jelas apa yang terjadi Alana, dan jelas kamu berciuman dengan lelaki itu, apalagi yang harus percaya dari ucapan kamu Alana, lagi pula Ayah juga tidak tau ini kali pertama atau sudah ke berapa kalinya kamu berzina dengan lelaki itu." Tegas Pak Anggara

"Seburuk itu Alana di mata Ayah, Alana tau Ayah kecewa sama Alana tapi enggak pernah terpikirkan dalam benak Alana, Ayah seburuk itu menilai Alana." Ucap Alana lalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Hati Alana seketika terasa teriris dan tercabik-cabik saat Ayahnya menilai dirinya seburuk itu, tak pernah terlintas dalam benak seorang Alana cinta pertamanya itu akan menganggap dirinya serendah ini.

Tak hanya Alana yang sedang dirundung kekacauan dalam hidupnya, Reygan pun ikut merasakannya bagaimana kacaunya hidupnya saat ini.

"Papa enggak bisa ambil keputusan seenaknya kayak gitu." Marah Reygan.

"Terus Papa harus bagaimana Rey, berani berbuat berani bertanggung jawab, dari awal Papa bilang kan sama kamu, kalau kamu ingin menikah bilang Rey, Papa akan nikahkan kamu tanpa harus menunggu lulus kuliah dulu, enggak perlu juga sampai mesum di gang kecil kayak tadi, uang kamu kemana semua sampai kamu enggak bisa sewa hotel untuk nurutin nafsu kamu itu! Benar-benar memalukan!" Marah Pak Irfan

"Pa, Reygan enggak kenal sama cewek itu, Reygan enggak ngapa-ngapain sama dia Pa, Papa masa enggak tau selera Reygan sih, ngapain juga Reygan ngelakuin hal kayak gitu sama perempuan polos berhijab kayak dia Pa." Tutur Reygan

"Tapi buktinya kamu mesum sama dia Reygan, udahlah pokok nya nanti malam kita ke rumah Pak Anggara untuk meminang putrinya." Tegas Pak Irfan lalu meninggalkan Reygan begitu saja

"Pa, enggak gini dong Pa, Papa.." ucap Reygan

"Mama kok diam aja sih Ma, kenapa enggak belain Reygan, masa sih Mama enggak percaya sama Reygan." Ucap Reygan

"Fakta sudah terbukti jelas Rey, udahlah kamu itu cowok, harus gentle dong, kamu harus bertanggung atas apa yang kamu lakukan terhadap Alana." Tegas Bu Vera

"Apa yang harus di pertanggung jawabkan Ma, Reygan hanya terdesak keadaaan sehingga mencium dia, Reygan enggak perkosa dia, masa iya perkara ciuman aja sampai di nikahin segala, ciuman itu udah hal wajar kali Ma." Tegas Reygan

"Alana itu perempuan berhijab dan terlihat baik, dengan kamu mencium dia itu sama saja kamu sudah menodai kesucian dia Rey, lebih baik sekarang kamu beristirahat, Mama mau persiapkan apa saja yang akan di bawa untuk meminang Alana." Ujar Bu Vera yang pergi meninggalkan Reygan

"Ma... Reygan enggak mau nikah sama Alana, Ma, Mama... please Ma dengerin Reygan." Ucap Reygan yang tak dihiraukan oleh Mama nya itu.

"Shitt!!!! Kenapa jadi kayak gini hidup gue!!!" Marah Reygan

******
Langit tampak petang, pertama malam hari telah datang, terlihat Pak Anggara sedang merapikan ruang tamu untuk menyambut kedatangan keluarga Pak Irfan untuk meminang putrinya Alana.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang