Sejak setelah akad nikah di kamar yang sama nyatanya tak membuat Alana dan Reygan saling bertegur sapa. Seperti saat ini Alana baru saja keluar dari kamar mandi untuk berganti baju dan siap untuk tidur sedangkan Reygan tampak asyik dengan ponselnya sembari merebahkan diri di atas ranjangnya yang tampak besar itu.
Tanpa bertegur sapa, Alana pun langsung mendudukkan dirinya di ranjang yang berhasil membuat Reygan langsung bangun dari posisi tidurnya.
"Siapa suruh lo tidur disini." Tegas Reygan
"Ya terus gue tidur dimana Rey, lo bisa lihat kan ranjang di kamar lo yang luas ini cuman satu." Jawab Alana
"Jangan harap gue mau tidur seranjang sama lo." Ucap Reygan penuh penekanan.
"Kenapa? Takut kebawa nafsu lo?" Goda Alana.
"Gue kebawa nafsu sama lo? Hello...lo bukan tipe gue jadi tenang aja gue enggak akan nafsu sama lo!" Ucap Reygan dengan sombongnya.
"Yaudah kalau lo enggak nafsu kenapa panik kalau tidur seranjang, santai aja kali." Ujar Alana
"Meskipun gue enggak nafsu gue enggak mau tidur seranjang sama lo." Ujar Reygan
"Kalau ada pilihan juga gue enggak mau, sayangnya enggak ada pilihan."
Tanpa merespon ucapan Alana, Reygan langsung menarik selimutnya dan meletakkan di lantai bersama bantal dan guling.
"Lo tidur di bawah aja, nih udah gue kasih alas selimut."
Melihat Reygan yang begitu tega padanya membuat ide jail Alana seketika bekerja dengan cepat.
"Dari pada gue tidur di lantai, mending gue pulang aja ke rumah gue."
"Yaudah itu lebih bagus, pulang sana." Usir Reygan
"Oke, gue pulang, jangan salahin gue kalau setelah ini lo di usir sama kedua orang tua lo!"
"Apa-apaan lo bawa-bawa orang tua gue."
"Saat gue melangkah keluar dari rumah ini semua masyarakat rumah lo ini pasti akan bertanya, mau kemana Non, mau kemana Mbak disitulah tabiat lo akan hancur, dengan gue bilang saya di usir di malam pertama saya, gue yakin lo juga bakal di usir dari sini, selamat menggembel deh lo." Ucap Alana sembari hendak menarik kopernya yang membuat Reygan melototkan pandangannya.
"Sial nih cewek ternyata berani juga." Batin Reygan
"Taruh kopernya!" Tegas Reygan
"Enggak mau, sekali di usir tetap di usir."
"Lo itu punya telinga enggak sih." Omel Reygan
"Gue mau pulang aja dari pada tidur di lantai."
Tak ingin berdebat semakin panjang dengan Alana membuat Reygan langsung menarik tangan istrinya itu dan ia hempaskan ke ranjang.
"Tidur!" Tegas Reygan
"Gue mau pulang, minggir!" Ucap Alana pada Reygan yang kini tengah berdiri menghalangi tubuhnya.
"Tidur! Tidur atau gue perkosa lo saat ini juga!" Tegas Reygan yang langsung menindih tubuh Alana dan menahan tangan Alana dengan kedua tangannya tanpa aba-aba yang membuat Alana langsung tersentak kaget.
Aksi Reygan yang spontan tanpa aba-aba tentu saja membuat keduanya terlibat aksi saling pandang satu sama lain.
"Benar kata Elena, Reygan emang ganteng, mana aura bad boy kelihatan banget lagi kalau kayak gini, Astaghfirullah Alana." Batin Alana
"Katanya enggak nafsu sama gue, sekarang mau main perkosa aja, dasar cowok labil." Goda Alana yang membuat Reygan langsung bangun dari posisi tubuhnya menindih Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)
Teen FictionTELAH TERBIT BERSAMA FIRAZ MEDIA PEMBELIAN BACA CHAPTER INFO 🫶 Kejadian tak terduga membuat Reygan Alviano Adendra dan Alana Clarinta dua insan yang tak saling mengenal harus terjebak dalam ikatan pernikahan. "Gue enggak nyangka cewek sepolos lo b...