Hari berganti hari, mentari pagi telah datang untuk menyinari bumi. Dan pagi Reygan yang cerah ini sudah dimulai dengan rengekan Alana yang sedari subuh tadi sudah meminta untuk melihat putri kecilnya.
"Mas, ayo kita lihat anak kita." Rengek Alana pada Reygan.
"Iya sabar dulu sayang." Ujar Reygan
"Mas, ini udah jam 7 pagi dan kamu terus bilang sabar dulu terus menerus sejak subuh tadi sampai sekarang." Protes Alana pada sang Suami yang terus memintanya untuk bersabar.
Sejak subuh tadi Alana memang terus mengajak Reygan untuk segera menghampiri putri kecilnya yang masih dirawat diruang NICU tapi Reygan terus saja mengulur waktu sebab Reygan masih tak siap melihat Alana kembali menangis histeris jika melihat putri kecil mereka yang hampir sekujur tubuhnya penuh dengan peralatan medis. Jujur saja tangisan Alana semalam sudah cukup membuat Reygan begitu terluka, belum siap rasanya jika Reygan harus mendengar kembali tangisan Alana dan dirinya yang berusaha tegar didepan Alana.
"Sayang, ini masih jam 7 pagi, kamu aja juga belum sarapan, Dokter juga belum cek kondisi kamu, jahitan kamu itu masih basah sayang." Tutur Reygan
"Tapi aku mau lihat anak kita Mas, aku mengkhawatirkannya, apalagi dia lahir sebelum waktunya." Ujar Alana dengan sedih
"Sayang, sebelum kamu mengkhawatirkan anak kita, kamu harus mengkhawatirkan diri kamu terlebih dahulu, kalau kamunya enggak baik-baik aja, gimana kamu mau tengokin anak kita, dia lagi enggak baik-baik aja, jadi Ibunya harus baik-baik aja supaya kuat support dia untuk berjuang." Ujar Reygan
"Setelah Dokter perbolehkan kamu untuk menjenguk anak kita, saat itu juga aku akan antar kamu sayang." Imbuh Reygan.
"Janji ya Mas." Pinta Alana
"Iya sayang, Mas janji sama kamu, sekarang istirahat dulu ya sambil tunggu Dokter kunjungan Okey." Ujar Reygan
Alana pun mengangguk menuruti perintah sang suami meski dalam hatinya begitu menyeruak untuk segera bertemu dengan sang buah hati, namun ucapan suaminya juga ada benarnya, ia harus baik-baik saja ditengah kondisi buah hatinya yang tak baik-baik saja.
*****
Ketika Reygan dihadapkan dengan rengekan Alana dan upayanya untuk menguatkan diri, lain hal nya dengan Dirga yang kini sudah berada di kediaman Reygan bersama dengan Rafka.Flashback
Malam hari tampak begitu mencekam ketika suara tangisan Alana terdengar begitu keras hingga keluar ruangan membuat Dirga dan semua yang ada di depan ruang perawatan Alana ikut merasakan sakit yang Alana rasakan.
Hari semakin larut, kedua orang tua Reygan dan juga kedua orang tua Alana tampak undur diri, dan Alana pun tampaknya sudah sedikit tenang sehingga bisa kembali beristirahat sebab terlihat Reygan keluar dari ruang perawatan Alana untuk menjumpai teman-temannya.
"Guys, Thanks ya kalian udah bantuin gue, support gue, gue ucapin terima yang tak terhingga buat kalian semua." Ucap Reygan pada teman-temannya.
"Sama-sama Rey." Jawab Rafka.
"Kak, apa Alana udah baik-baik aja?" Tanya Elena
"Bisa dibilang baik, tapi memang masih shock dengan keadaan ini, doain makin baik ya El, Al." Ujar Reygan
"Iya Kak, kita pasti doain Alana." Ujar Elena
"Titip salam buat Alana ya Kak." Ucap Alexa.
"Iya Alexa, nanti gue bilangin ke Alana ya." Ucap Reygan
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)
Teen FictionTELAH TERBIT BERSAMA FIRAZ MEDIA PEMBELIAN BACA CHAPTER INFO 🫶 Kejadian tak terduga membuat Reygan Alviano Adendra dan Alana Clarinta dua insan yang tak saling mengenal harus terjebak dalam ikatan pernikahan. "Gue enggak nyangka cewek sepolos lo b...