🫶40🫶

3.1K 199 56
                                    

Hari berganti hari, suara jam weker berdering keras membuat sang pemilik terusik dari tidur nyenyaknya. Merasa terganggu membuat Reygan bangun dan mematikan suara jam weker yang membangunkannya. Dan ternyata jam telah menunjukkan pukul lima pagi artinya waktu subuh telah tiba.

Perlahan Reygan meregangkan otot-ototnya sembari mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, namun pandangan tak biasa membuatnya langsung bangun dari posisi tidurnya.

"Alana kemana? Kok udah enggak ada disamping gue." Ujar Reygan dengan bingung saat melihat tak ada Alana disampingnya.

Tak ingin menerka-nerka membuat Reygan beranjak bangun dari ranjangnya.

"Alana.." panggil Reygan

"Al...Alana.. kamu dimana Al?" Panggil  Reygan sembari membuka pintu kamar mandi dan tak ada Alana di dalamnya.

"Apa mungkin Alana udah turun ke bawah kali ya bantuin Mama masak, Yaudahlah aku sholat dulu aja baru habis itu turun." Ujar Reygan lalu masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Iya sekedar informasi meskipun Ibu Vera  menjadi Nyonya dari Tuan Irfan Adendra yang mendapat julukan konglomerat tak membuat Ibu Vera lupa akan kodratnya sebagai seorang istri dan seorang Ibu, memiliki banyak asisten rumah tangga tak membuatnya malas-malasan  menyiapkan makanan untuk keluarganya.

Sholat subuh dua rakaat tak membuat Reygan lama untuk menjalankan ibadahnya itu. Kini ia buru-buru melepas sarung yang ia kenakan setelah itu langsung keluar dari kamarnya.

Hunian nyaman dilengkapi dengan lift membuat sang penghuni begitu mudah dan cepat untuk mobilisasi dari lantai dua ke lantai utama.

Tingg...lift terbuka lebar, Reygan keluar dari lift dengan tatapan bingung, sebab rumahnya ini masih tampak sepi tak seperti biasanya, padahal biasanya jam segini, Mamanya sudah sibuk menata makanan di meja makan, Clarissa adiknya yang sibuk bersiap pergi sekolah dan Sang Papa yang sibuk dengan olah raga.

"Tumben banget nih rumah sepi." Ujar Reygan sembari melihat sekeliling ruangan yang ada di rumahnya, hingga seorang asisten rumah tangga tampak keluar dari dapur.

"Pagi Den Reygan." Sapa asisten rumah tangga pada Reygan.

"Pagi Bi, tumben rumah ini sepi banget Bi?" Jawab Reygan.

"Kan ini hari Sabtu Den, kalau weekend gini biasanya Nyonya masak agak siangan Den soalnya Non Clarissa kan libur sekolah, terus Tuan juga biasanya enggak ke kantor, makanya masih kelihatan sepi Den." Tutur Asisten rumah tangga.

Reygan menghembuskan nafasnya dengan kasar, terlalu banyak permasalahan dalam hidupnya hingga membuatnya lupa akan hari.

"Di dapur ada istri saya Bi?" Tanya Reygan.

"Enggak ada tuh Den, belum ada yang keluar dari kamar Den."

"Belum ada? Bibi beneran enggak lihat istri saya turun." Tanya Reygan.

"Beneran belum ada Den, mungkin lagi jalan-jalan di halaman kali Den." Tutur Asisten rumah tangga.

"Alana kamu kemana?" Batin Reygan.

"Yaudah makasih ya Bi." Ujar Reygan.

Mendapat informasi dari salah satu asisten rumah tangannya yang mengatakan bahwa Alana tak ada di dapur membuat Reygan buru-buru keluar untuk mencari Alana di halaman kediamannya ini.

"Selamat pagi Den." Sapa seluruh  penjaga keamaan saat melihat Reygan keluar dengan terburu-buru.

"Kalian lihat istri saya?" Tanya Reygan to the point.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang