Tubuh Reygan menegang saat berhadapan dengan Dokter yang menangani Alana.
"Katakan apapun keadaannya Dok, baik atau buruk katakan pada saya Dok." Tegas Reygan.
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan pada istri Bapak, ada upaya pengguguran kandungan, sebab kami temukan kandungan obat penggugur kandungan dalam tubuh istri Bapak, efek obat itulah yang menyebabkan pendarahan pada Istri Bapak, tapi alhamdulillah kita berhasil menghentikan pendarahan itu, namun ada pula hal buruknya Pak." Tutur Sang Dokter.
Reygan terdiam dan tercengang saat mendengar penyebab Alana mengalami pendarahan adalah karena obat penggugur kandungan, ini enggak mungkin? Istrinya tidak mungkin ingin membunuh anaknya sendiri.
"Dokter pasti salah, istri saya enggak mungkin ingin membunuh anaknya sendiri Dok, Dokter yang benar dong kalau meriksa istri saya!" Ucap Reygan dengan nada tinggi seolah tak percaya dengan penuturan sang Dokter tentang istrinya.
"Rey, please ini rumah sakit, gue tau lo panik, tapi please kontrol emosi lo." Ucap Dirga mencoba menenangkan Reygan.
"Mohon maaf Pak, kami Tim Dokter tidak mungkin sembarangan dalam mendiagnosa, sebab semua yang kami diagnosakan sesuai dengan hasil cek darah lengkap dari pasien, dimana kami menemukan ada kandungan obat keras dimana obat itu adalah obat yang biasanya digunakan medis untuk menggugurkan janin yang tidak berhasil berkembang Pak, dan hal buruk pun juga terjadi pada anak Bapak akibat dari obat itu." Tutur sang Dokter.
"Apa hal buruknya Dok? Anak saya baik-baik saja kan?" Tanya Reygan dengan penuh kekhawatiran.
"Efek obat penggugur kandungan itu cukup keras Pak, sehingga mau tak mau kita harus segera mengeluarkan anak Bapak melalui operasi caesar sebelum efek obat itu semakin menjalar ke bayi Bapak hingga bisa menyebabkan kematian dalam kandungan." Ujar sang Dokter
"Dok, tapi anak saya belum genap 9 bulan Dok? Bagaimana bisa anak saya dilahirkan sebelum waktunya Dok." Ucap Reygan.
"Kami tau Pak, namun tidak ada jalan lain selain mengeluarkannya sekarang yang artinya anak Bapak lahir secara prematur, jika tetap dipertahankan besar kemungkinan anak Bapak akan meninggal dalam kandungan, dengan lahir prematur meski kemungkinan hidupnya kecil setidaknya kita bisa berjuang untuk membuatnya bertahan hidup Pak." Ujar Dokter
"Kita ini hanya manusia biasa, yang bisa kita lakukan adalah mengupayakan, berjuang hingga titik akhir, lalu berserah diri pada Tuhan dan juga Takdir." Imbuh Dokter.
Dunia Reygan seketika runtuh tak tersisa saat mendengar penuturan Dokter tentang anaknya, mengapa Tuhan memberinya ujian seberat ini, istrinya memang telah baik-baik saja, namun anaknya kini diambang hidup dan mati, lantas bagaimana caranya ia menjelaskan pada Alana tentang kondisi anak mereka ini.
Dengan menghembuskan nafas dan mengusap wajahnya dengan kasar, Reygan harus mengambil langkah tegas untuk kebaikan istri dan anaknya.
"Lakukan yang terbaik Dok, apapun itu tolong selamatkan anak dan istri saya." Ucap Reygan tanpa keraguan.
"Baik Pak, Suster tolong berikan surat persetujuan tindakan untuk pasien Ibu Alana." Ucap sang Dokter.
"Permisi Pak, ini suratnya, silahkan tanda tangan di bagian bawah ini ya Pak." Ucap Suster.
Dengan tangan sedikit bergetar, perlahan tangan Reygan tergerak untuk menandatangi surat persetujuan tindakan operasi caesar.
"Tolong lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya Dok." Pinta Reygan.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin Pak, kalau begitu kami permisi untuk segera melakukan tindakan pada pasien." Ucap Dokter
"Baik Dok." Jawab Reygan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)
Teen FictionTELAH TERBIT BERSAMA FIRAZ MEDIA PEMBELIAN BACA CHAPTER INFO 🫶 Kejadian tak terduga membuat Reygan Alviano Adendra dan Alana Clarinta dua insan yang tak saling mengenal harus terjebak dalam ikatan pernikahan. "Gue enggak nyangka cewek sepolos lo b...