Tekadnya telah bulat untuk mengejar cinta Reygan demi mempertahankan rumah tangga yang telah disatukan Tuhan membuat Alana kini merubah hidupnya yang biasanya hanya memikirkan dirinya sendiri dan bergerak atas izin kedua orang tuanya, kini beralih memikirkan Reygan juga dan izin Reygan menjadi hal utama dalam hidupnya kini.
Seperti saat ini Alana sedang disibukkan dengan aktivitas nya menata barang-barangnya untuk dimasukkan ke dalam lemari yang ada di kamarnya dan Reygan.
"Mau kemana kamu Rey." Tanya Alana saat melihat Reygan tengah berdiri di depan kaca sembari merapikan rambutnya yang telah di beri pomade.
"Mau party sama Vio." Tegas Reygan.
"Sampai jam berapa party nya?" Tanya Alana.
"Bukan urusan lo, lo enggak perlu tau akan semua hal yang akan gue lakuin, begitu pun juga dengan lo, gue juga enggak mau tau apa yang bakal lo lakuin, urusi diri masing-masing aja deh, kita ini hanya dua orang asing yang terpaksa tinggal bersama." Tegas Reygan dengan penuh penekanan.
"Ya apa salahnya sih cuman tanya." Ujar Alana.
"Enggak perlu di pertanyakan, enggak usah kepo jadi orang, oh iya sesuai janji gue, selama kita masih terikat pernikahan, lo dapat nafkah dari gue, nih bawa kartu atm gue, lo mau beli apapun belanja apapun terserah, itu kartu sehari limitnya lima puluh juta." Ujar Reygan.
"Aku terima ya Rey." Ujar Alana sembari mengambil kartu atm pemberian Reygan.
"Hmm.. oh iya perihal motor lo juga udah gue urus, motor lo udah ada di parkiran basement, kunci motornya ada di pos penjaga nya." Tutur Reygan.
"Makasih ya Rey."
"Hmm.. gue berangkat dulu, lo enggak perlu nunggu gue pulang." Tegas Reygan.
"Iya Rey." Ucap Alana sembari menyodorkan tangannya pada Reygan.
"Ngapain lo?" Tanya Reygan dengan bingung saat melihat Alana menyodorkan tangan padanya.
"Mau cium tangan kamu, kan kamu suami aku." Ujar Alana dengan santainya.
"Hah? Enggak ada cium tangan, apa-apaan lo!" Omel Reygan.
"Baru aja tadi sore kamu tanda tangan kesepakatan perjanjian yang salah satunya bersikap layaknya suami istri jika sudah berada di apartemen, dan istri mencium tangan suaminya itu bagian dari sikap layaknya suami istri." Tutur Alana.
"Hashhh... Yaudahlah." Ujar Reygan dengan kesal sembari menyodorkan tangannya dihadapan Alana.
Alana pun mengulas senyum dan langsung meraih tangan Reygan lalu mencium nya dengan hangat, ini kali kedua setelah hari akad nikah Alana mencium tangan suaminya itu.
"Hati-hati Mas Reygan." Ujar Alana dengan ceria yang membuat Reygan bergedik ngeri.
Melihat Reygan meninggalkannya tanpa pesan membuat Alana menghembuskan nafas pelan.
"Aku tau ini akan berat untuk aku lalui, tapi aku juga yakin kalau aku pasti kuat, Tuhan bersama orang-orang yang bertekad, semangat Alana, ini takdir mu dan kamu berhak memperjuangkannya." Batin Alana.
*****
Brakkk...Reygan menutup pintu mobilnya dengan keras."Bisa gila gue lama-lama tinggal sama Alana, tuh anak kenapa sih ya Tuhan, kenapa dia tiba-tiba enggak mau cerai segala, mana sekarang dia kelihatan usaha banget buat gue jatuh cinta dan bersikap layaknya suami yang baik buat dia! Anjing emang." Omel Reygan sembari memukul setir mobilnya.
"Gue enggak bisa tinggal diam, gue harus cari cara supaya dia berhenti ngelakuin semua ini sama gue."
Kemarahan Reygan terhenti saat ponselnya berdering dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)
Teen FictionTELAH TERBIT BERSAMA FIRAZ MEDIA PEMBELIAN BACA CHAPTER INFO 🫶 Kejadian tak terduga membuat Reygan Alviano Adendra dan Alana Clarinta dua insan yang tak saling mengenal harus terjebak dalam ikatan pernikahan. "Gue enggak nyangka cewek sepolos lo b...