🫶20🫶

3.6K 176 48
                                    

Hancur...itulah yang kini menggambarkan perasaan seorang Dirga Putra Aldara, tampilan gagah, tampan dengan balutan jas yang menambah aura ketampanannya kini sudah berubah menjadi Dirga yang berantakan dengan jas yang sudah terlepas kemeja yang lengannya tergulung, rambut yang berantakan dan di tambah dengan sebatang rokok yang entah sudah berapa batang yang Dirga habiskan sejak di tinggalkan oleh Alana.

"Matiin rokoknya, ayo kita balik Dir." Ujar Rafka.

"Kalau lo mau balik, balik aja, gue masih mau disini, lagian gue bawa mobil sendiri kok." Jawab Dirga sembari menghisap rokoknya.

"Lo lagi kacau, enggak mungkin gue biarin lo nyetir sendiri, lagian lo mau ngapain lo disini sendirian? Mau bunuh diri? Dir, hidup enggak selalu tentang cinta." Tutur Rafka.

"Lo enggak ngerasain apa yang gue rasain Raf, perempuan yang selama ini gue suka, perempuan yang selama ini gue jaga, perempuan yang selama ini selalu ingin gue lihat dan temui, perempuan yang selalu masuk dalam wish list impian gue, ternyata udah jadi istri orang dan bodohnya gue enggak tau akan hal itu." Ucap Dirga yang langsung menyandarkan tubuhnya di dinding dan melempar puntung rokoknya begitu saja.

Rafka hanya terdiam melihat Dirga menangis sesenggukan, Rafka tau betul apa yang kini Dirga rasakan, mengetahui perempuan yang di cinta sudah menjadi milik orang lain memang bukanlah hal yang mudah.

Disaat Dirga merasakan kehancuran yang begitu menyayat hati, rupanya tak berbeda jauh juga dengan apa yang terjadi dengan Alana dan juga Reygan.

Pyarrrr...Reygan membanting semua yang ada di nakas kamarnya.

"Rey..." ucap Alana dengan menangis, Alana benar-benar takut melihat kemarahan Reygan yang tanpa berkata dan langsung menghantam semua barang yang ada di nakas kamar mereka.

"Kenapa lo tolak Dirga! Kenapa!! Lo hancurin Dirga tau enggak! Belum cukup lo buat hidup gue hancur Al!" Bentak Reygan.

"Aku ini istri kamu Rey, mana mungkin aku menerima pinangan lelaki lain di saat jelas-jelas aku ini istri orang Reygan." Ujar Alana.

"Dari awal lo tau kita bakal cerai, kenapa enggak lo terima aja dulu Dirga! Lo enggak akan hidup susah sama Dirga! Di tambah Dirga itu cinta sama lo! Lo enggak perlu berjuang untuk di cintai kayak sekarang kalau lo bersanding sama Dirga!" Bentak Reygan.

"Berulang kali aku bilang sama kamu Rey, ini bukan soal harta dan tahta, ini soal takdir." Tegas Alana.

"Berhenti bawa-bawa takdir! Takdir yang lo anggap baik itu bencana dalam hidup gue! Lo lihat sekarang! Hidup gue jadi rumit karena lo! Ditambah sekarang pengakuan bodoh lo yang bilang kalau lo punya suami itu semakin jadi beban buat gue!" Marah Reygan

"Aku bicara sesuai fakta Rey, apa yang salah? Aku memang istri orang, aku istri kamu." Tutur Alana.

"Berhenti Al! Berhenti bilang soal takdir! Berhenti bilang soal lo yang istri gue! Berhenti bicara semua tentang kita! Gue capek Alana!" Marah Reygan sembari memegang kepalanya yang terasa pening karena keadaan yang menimpanya saat ini.

"Capek yang kamu rasain itu capek yang kamu buat sendiri Rey, kamu berusaha menutupi semua yang terjadi di antara kita, sampai kamu lupa kata pepatah sebaik-baiknya tupai melompat pasti akan terjatuh juga, serapat mungkin kamu menutupi apa yang terjadi sama kita, hal itu pasti akan terbuka juga, tinggal tunggu waktu aja." Tegas Alana

"Enggak akan! Tentang kita enggak akan terbuka Al." Ucap Reygan dengan penuh penekanan.

"Berhenti bersikap optimis, kamu hanya manusia biasa, dan Tuhan selalu bekerja sesuai kehendaknya." Tegas Alana.

"Gue akan selalu bersikap optimis di tengah ke egoisan lo yang hanya memikirkan masa depan lo sendiri Al, tanpa sedikit pun memikirkan masa depan gue." Ucap Reygan dengan nanar.

"Dengan lo bilang sama Dirga tentang lo yang udah bersuami, Dirga enggak akan tinggal diam untuk cari siapa cowok yang jadi suami lo, dan di saat dia tau gue suami lo, di saat itu juga gue bakal kehilangan sahabat gue, enggak hanya itu, setelah Dirga tau dia enggak akan mungkin diam aja, dia enggak akan mau lihat dirinya hancur sendirian, dia pasti akan kasih tau Vio dan disitu gue makin hancur Alana!" Teriak Reygan pada Alana yang membuat Alana sedikit bergedik ngeri.

"Itu hanya ketakutan kamu Rey!" Ucap Alana yang perlahan mulai murka terhadap Reygan.

"Ketakutan yang enggak tau berapa lama lagi akan jadi kenyataan karena keegoisan lo Alana!" Bentak Reygan.

"Aku menolak Kak Dirga supaya dia tidak merasakan sakit yang semakin dalam, dia akan semakin sakit kalau tau perempuan yang dia cinta adalah mantan istri sahabatnya sendiri Rey, itu sebabnya aku menolaknya." Tutur Alana.

"Anjing! Semua ini karena lo! Lo penghancur semuanya!" Ucap Reygan sembari menunjuk Alana dengan jari telunjuknya

Plakkk....Alana menampar keras pipi Reygan hingga membuat Reygan terdiam seketika, Alana benar-benar muak dengan Reygan yang selalu menyalahkannya, seolah semua yang terjadi atas kehendaknya.

"Kalau aja malam itu ada orang selain kamu, aku enggak akan minta bantuan kamu! Dan andai malam itu kamu enggak ngelakuin ide gila dengan cium aku, kita enggak akan terikat pernikahan ini Rey! Jadi berhenti untuk menyalahkan aku, karena kita di terciduk warga karena ciuman kamu itu!" Tegas Alana

"Enggak nyangka gue, cewek macam lo berani tampar gue." Ucap Reygan sembari mendekat ke arah Alana yang membuat Alana perlahan mundur dari Reygan.

"Aku tampar kamu supaya kamu sadar, semua yang terjadi itu karena kita berdua bukan hanya aku ataupun kamu, tapi kita Rey." Ujar Alana sembari terus mundur dari hadapan Reygan hingga tubuhnya menabrak dinding pertanda ia telah berada di penghujung ruang.

"Lo enggak bisa lari lagi Alana." Ucap Reygan lalu mengunci tubuh Alana dengan kedua tangannya.

"Terus kamu mau apa?" Tanya Alana

"Aku lelaki gentle jadi enggak mungkin aku pukul kamu, ya meski tamparan kamu terasa sakit di pipiku." Ujar Reygan.

"Thank you udah gentle Rey and thank you udah mau berubah jadi aku kamu dan sorry atas tamparan itu." Ujar Alana.

"Sama-sama Alana, karena aku masih baik hati sama kamu, jadi aku minta sama kamu Al, please biarkan aku menata kembali masa depan ku bersama Violetha, dan tata lah masa depan mu bersama Dirga, kita akhiri perdebatan ini dengan kembali ke mode awal, hidup mu bukan hidupku dan hidupku bukan hidupmu, jadi ayo kita bergerak sesuai rencana kita." Tutur Reygan.

"Jika aku menurutimu apa kamu bisa merubah status ku untuk tidak menyandang status sebagai mantan istrimu? Dimana status itu akan melukai Kak Dirga, sahabat kamu sendiri, apa kamu bisa merubahnya? Enggak kan?" Ujar Alana

"Nasi udah jadi bubur, kita udah berada di radar yang Tuhan pertemukan, meski enggak sengaja, pernikahan ini nyata, jadi please kita lalui aja suka duka hidup ini secara bersama, bukan malah membawa orang baru untuk ikut merasakan luka karena kenyataan tentang kita, so aku enggak akan mundur untuk mempertahankan rumah tangga kita sampai diriku benar-benar merasa tidak mampu hingga harus mengangkat bendera menyerah, disitulah baru aku akan mengakhiri semuanya." Ucap Alana sembari menepuk pundak Reygan.

"Kamu akan menyesal telah berbicara seperti ini sama aku Alana." Ucap Reygan penuh penekanan.

"Aku tidak akan menyesali apapun yang sudah aku lakukan Rey, termasuk berusaha membuatmu jatuh dalam pelukanku." Ujar Alana dengan santainya.

"Okey Alana, kamu menolak kesempatan baikmu, aku akan buktikan padamu." Ucap Reygan yang langsung menarik tangan Alana dan menghempaskan tubuh Alana di ranjang tidurnya.

Rey..apa enggak bahaya tuh sih Alana langsung di hempas ke ranjang🙃
Author pura-pura enggak tau aja🙏

Haloo semuanya...
Hari ini Author sedikit senggang karena enggak enak badan jadi enggak ngerjain kerjaan 🤣
Nih Author turutin kalian untuk double up
Jangan lupa rekomendasikan cerita ini ke warga Wattpad yang lain ya 🥳🥳🥳
Author dah tepat janji, enggak ada hutang double up lagi ya 🤣

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang