Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baekhyun terduduk di taman dekat kantor chanyeol, ia masih menangis tersedu. Otak nya masih belum bisa percaya dengan kenyataan nya yang ia dapatkan. Ia tak percaya lelaki yang ia kencani selama 4 tahun terakhir tega menghianati nya. Mencumbu wanita lain di depan mata nya. "Mengapa kau lakukan ini pada ku oppa..? Apa salah ku pada mu?? " baekhyun memukul mukul dada nya yang semakin terasa sesak. Namun suara ponsel nya mengalihkan atensi nya. Meski enggan untuk menjawab telpon itu, baekhyun tetap harus menjawab nya. "Ha-halo oppa.. Waegurae??? " ujar baekhyun sendu "Baek... Ada apa dengan suara mu? Apa kau sakit? " sahut nya dari sebrang "Anio oppa... Ada apa kau menelpon ku? " "Emm... Apa kau tadi ke kantor ku, eoh? " "Ya oppa... Tapi kata kyungsoo oppa sedang keluar.. Jadi aku letakkan saja makan siang mu di meja kerja mu... " "Ohhh.. Begitu.. Maafkan aku baek.. Aku ada urusan sebentar tadi.. " "Ne oppa gwenchana... Aku mengerti.. Baiklah oppa... Ku tutup ne.. Aku sedang banyak pekerjaan.. " "Baiklah.. Jangan lupa makan dan istirahat ne..? Saranghae byunbaek😘" "Eumm.. " baekhyun pun memutuskan telpon nya dan beranjak pergi dari sana dengan langkah gontai.
***
(Rumah baekhyun? ) Sesampai nya di rumah, ia mendudukan diri di tempat duduk lebar (anggepajja nama nya gitu ya, al nya aku jugga gak tau bangku kaya gitu apa nama nya🤭🤭) di depan rumahnya, dia sudah tidak menangis lagi. "Baek.. Gwenchana? " tanya ibu baekhyun ketika menemukan putri nya duduk melamun dengan pandangan kosong. Baekhyun hanya tersenyum menanggapi. Ibu baekhyun duduk di samping baekhyun membelai satu demi satu rambut baekhyun dengan lembut. "Ceritakan pada eomma baek... Siapa tau eomma bisa memberikan solusi untuk mu, eum? " lanjut ibu baekhyun lagi. "Tidak ada eomma.. Aku hanya lelah dan kehabisan ide untuk desain baju ku.. Sedangkan pameran sebentar lagi akan di laksanakan.. " bohong baekhyun agar ibu nya tidak khawatir. "Aigooo... Kau terlalu keras pada dirimu sendri baek... " baekhyun hanya meringis perlahan. "Emm.. Baek.. Tadi ibu bertemu dengan nyonya irene... Majikan eomma dulu, kau ingat? " baekhyun nampak berpikir. "Ckk.. Kau pasti lupa.. Dia ibu oh sehun, anak tampan berkulit susu yang selalu menggoda mu saat kau kecil.. Ingat.. " "Eoh... Ya eomma aku ingat.. Ada apa? " "Ia meminta eomma menjodohkan mu dengan annak nya.. " "Nde??? " baekhyun nampak sangat terkejut. Kejutan apalagi ini. Oh Tuhan... "Apa kau mau Baek? " tanya ibu baekhyun menatap wajah kaget anak nya dengan lekat. "Ahh.. Eomma lupa jika kau sedang berkencan dengan chanyeol ya.. Apa ibu harus menolak perjodohan itu...? " lanjut ibu baekhyun lagi. Mendengar nama chanyeol membuat baekhyun kembali lesu. "Akan aku pikirkan dulu neeomma.. Aku masuk dulu.. " baekhyun pun meninggalkan ibu nya yang menatap baekhyun aneh. "Aigooo. Ada apa dengan anak itu? Bukankah tadi pagi dia sangat bersemangat ingin menemui chanyeol.. Tapi kenapa malah sekarang murung sekali.. Huuhhh... Seperti nya aku terlalu cepat menyampaikan rencana perjodohan itu.. Cckkk" gumam ibu baekhyun yang masih menatap punggung anak nya lekat sampai si pemilik punggung tak terlihat.
** Baekhyun merebahkan tubuh lelah nya di atas kasur sederhana milik nya. Ya walau pun sederhana tapi paling tidak bisa membuat tubuh kecil nya merasa nyaman. Pikiran nya melayang layang, antara perjodohan dan chanyeol. Apa ia Terima saja perjodohan itu, mungkin dengan itu ia bisa terbebas dari kenyataan pahit terkait hubungan nya dengan chanyeol. Baekhyun membuang nafas nya kasar. Haruskah baekhyun bertanya pada chanyeol mengapa ia berselingkuh dari nya? Tapi ia yakin chanyeol akan menyangkal nya. "Ahhh.. Mollayeo..!! Haissshhhh" ujar baekhyun kesal. "Sebaik nya aku tidur saja... " baekhyun pun menutup mata nya dan berharap ini hanya mimpi yang sangat buruk...