3 : Hob Mop

775 34 0
                                    




"Jung Hoseok!"
"Jung Hoseok!"
"Jung Hoseok!!"

Suara riuh mengisi aula olahraga yang sekarang menjadi ajang pertunjukan dance antar mahasiswa tingkat dua Universitas seni.

Tes praktek yang harusnya biasa saja menjadi sangat luar biasa dengan kehadiran peserta yang satu itu.

Bergabungnya Jung Hoseok merupakan hal besar bagi para mahasiswa.

Pasalnya, pria flamboyan itu sudah terkenal sebelumnya.
Tak jarang ia muncul sebagai backup dancer di acara-acara musik televisi.

"WOOOOOOHHHHHH!!!"

Semua mahasiswa yang sengaja datang untuk menonton tes praktek dance itu berdiri sambil bertepuk tangan.

Termasuk Namjoon yang menyempatkan diri untuk datang sebelum kelas bahasa Inggrisnya mulai.

Hoseok membungkuk bak pangeran kemudian mengangkat dua jari membentuk huruf V dan tertawa ketika melihat pria sebayanya melambai penuh semangat dengan banner di kedua tangannya.

"HOBA NO. 1"

"Aiisshhhhh....kau membuatku malu Namjoon-ah" Ia berlari kecil menuju tribun tempat Namjoon duduk beserta para mahasiswa lainnya.

"Kau tidak ada kelaskah?" Hoseok mengusap keringat dengan handuknya.

"Sebentar lagi Hoba..." Ia melirik jam tangan.
"Masakah aku tidak menyempatkan diri untuk menontonmu"

"Aku bahkan merekammu dengan ponselku hehehe..."

"Ahahaha.....gomawo Namjoon-ah" Ia tertawa malu dan menepuk bahu pria tinggi di sebelahnya.


"Okay....aku kembali ke kelas ya!"
"Semoga berhasil menempati posisi pertama Hob..."

"Seperti biasanya" Namjoon mengedipkan sebelah matanya kemudian bergegas untuk kembali ke kelasnya.






"Semua siap?" SeHun memimpin rombongan mahasiswa yang bergerak menuju sebuah mall besar di dekat kampus mereka.

"Go!" MinJae memerintahkan mereka untuk berpencar.


Hoseok berjalan mundur ke ruang terbuka di tengah-tengah mall.

Di sekitarnya para mahasiswa berpakaian aneh tengah bersiap menunggu giliran.

Tak lama kemudian, instrumen yang mengalun menghibur para pengunjung mall itu berganti dengan dentuman keras setelah sebelumnya menimbulkan suara static seperti radio rusak.


Puluhan mahasiswa bertopeng mulai memenuhi atrium gedung, berkeliling di sekitar kolam air mancur yang berada di tengah sambil menari-nari.

Beberapa dari mereka masuk dan membasahi sekitar kolam itu dengan airnya.

Para pengunjung yang terkejut mulai berlarian panik.

Seorang mahasiswa mencoretkan nama grup mereka di sepanjang dinding pertokoan kosong di dalam mall itu.



"Polisi!"

MinJae berteriak dan membubarkan mereka ketika para petugas mulai masuk dan mengejar grup flashmob yang berlarian.

Beberapa dari mereka mulai tertangkap satu persatu.



"Hoba di belakangmu!"
Jay yang baru saja membereskan peralatan meretasnya mencoba menghampiri seorang petugas yang tengah memborgol tangan temannya.

Namun dirinya sendiri mendapatkan pukulan keras di kakinya hingga terjatuh.

Petugas itu pun segera mengamankan Jay.


Hoseok memberontak berusaha melepaskan diri tapi percuma. Beberapa mahasiswa itu pun dibawa ke kantor polisi.







"Baik pak"

"Maaf atas kelakuan buruk Jung Hoseok"
"Saya akan menjamin agar ia tidak mengulanginya lagi"

Polisi itu melepaskan borgol di tangan Hoseok.

"Seokjin-ssi"
"Saya akan memegang ucapan anda"
"Saya mengerti jauh dari orang tuanya membuat anda harus bertanggung jawab atas perbuatan Hoseok sebagai yang tertua"

"Kuharap tidak ada lagi vandalisme yang meresahkan seperti ini"

Polisi itu menoleh pada Hoseok yang menunduk di kursinya.
"Pulanglah kalian"



"Terimakasih pak"
Tanpa menoleh pada pria yang lebih muda di sebelahnya, Seokjin segera beranjak keluar dari kantor polisi itu.

Hoseok mengikuti di belakangnya.

Namjoon yang tengah berbicara dengan MinJae yang juga temannya pun segera menghampiri Hoseok.

Sementara Seokjin terus melangkahkan kakinya cepat keluar dari kantor kepolisian itu.


Hoseok menelan ludah susah payah. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Namjoon-ah...."
"Jin hyung marah ya?"

"Kau pikir?" Namjoon mengerutkan dahinya kesal.

"Apa yang kalian lakukan huh?"

Hoseok, Jay, MinJae dan SeHun menunduk mendengar teguran Namjoon.


"Kita masih mahasiswa tingkat dua"
"Bukankah seharusnya kita menjaga kelakuan?"

"Jin hyung sedang sibuk-sibuknya semester ini Hoba"
"Tadi malam ia bergadang mengerjakan tugasnya, dan paginya ia masih sempat membuatkan kita sarapan"

"Ah....." Hoseok menunduk dan mengusap tengkuknya.

"Aku akan minta maaf Namjoon-ah..."

Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang