27 : Our Beloved Little Brother

276 22 0
                                    




"Jungkook nanti ajari aku basket ya..." Anak perempuan itu tersenyum lebar di hadapan Jungkook yang enggan menatapnya.

"Aahh....Sana....kau ini alasan saja"
"Bilang saja kau ingin berduaan dengan Jungkook di luar jam pelajaran" Mingyu terbahak mengejeknya.

"Aniyaaaa....." Sana hanya terkekeh malu dan memukul lengannya.

Jungkook tersenyum kemudian mengalihkan perhatiannya. Matanya tak sengaja menangkap Hyunbin dan Yongtae yang sedang mengawasi mereka dari kantin sekolah.



Bel tanda usainya pelajaran sore itu pun berbunyi. Jungkook dan Mingyu bergegas keluar dari kelas mereka sambil bercanda.




"Hey!"

"Ikut aku!" Jaehyun menarik kerah kemeja Jungkook saat mereka hendak berbelok ke luar gedung.

Jungkook terpaksa mengikuti anak laki-laki itu karena kedua temannya turut memegangi kedua lengannya.





"Hyung.....hyung!"

Mingyu yang kabur saat Jungkook diseret segera berlari mencari kedua kakaknya di gedung olahraga.

Jimin dan Taehyung menoleh bersamaan ketika Mingyu meneriakkan nama mereka.


"Hyung....Jungkook...."

"Jungkook kenapa?" Taehyung menegakkan bahu Mingyu yang terengah-engah.

"Jaehyun dan kedua temannya menyeret Jungkook ke belakang se.......kolah...."


Belum selesai Mingyu bicara Jimin membanting bola basket di tangannya sekuat tenaga dan berlari menuju tempat yang dimaksud.






"Maumu apa sih?"

"Belum cukup nilai olahragamu yang tinggi, sekarang kau mau merebut Sana dariku!"


"Jaehyun, aku tidak merebut Sana.....dia yang datang padaku"

"Lagipula sejak kapan Sana milikmu?"

"Kau...." Jaehyun mengangkat kepalan tangannya dan menghempaskan ke wajah Jungkook.

Ia terhuyung ke samping, pipinya sobek dan berdarah.


"Kau mau punya nilai tinggi?"
"Belajar yang rajin!"

"Berlatih yang giat agar kau tidak payah dalam olahraga!"

"Dan Sana...."
"Bukan aku yang menghampirinya...tapi dia"
"Jika kau ingin mendapatkannya, silahkan kejar!"

"Semoga dia mau dengan laki-laki bodoh dan lemah sepertimu..."

Ucapan santai dengan seringaian itu membuat Jaehyun kembali mengayunkan tinjunya.

Kali ini Jungkook menangkisnya.


"Cukup sampai disini kesabaranku Jaehyun"
"Aku tidak pernah mau memukulmu"

"Tapi kali ini kau yang mulai"


BUAGGHH



Sebuah pukulan melayang mengenai pipi Jaehyun. Ia terjatuh terkejut lalu mengusap darah yang mengalir dari tempat yang sama persis dengan luka Jungkook.

"Sekarang kita impas bukan?"
Jungkook hendak berbalik meninggalkannya ketika kedua temannya menarik tangan kanan dan kirinya lalu memojokkan Jungkook ke tembok.

Jaehyun berdiri dengan cepat kemudian bersiap menyerang tubuhnya.




"Hey!"

Seseorang menarik kemejanya dan membalikkan badannya.

Menggiringnya ke tembok lalu meremat kerah depannya hingga dua buah kancing kemejanya lepas.




"Jimin-ah!"
"Jangan!"

Masih dengan wajah kesal, ia menoleh pada arah suara.

Taehyung berlari menghampiri Jimin dan Jaehyun yang telah menangis di hadapannya.

Mingyu pun menarik tangan Jungkook menjauh dari Hyunbin dan Yongtae.

Disusul oleh Gong Yoo, guru olahraga sekaligus wali kelas Jungkook yang kebetulan berada dekat dengan tempat itu.


"Kalian ke kantor saya. Sekarang!"






"Hyung....maaf....." Jungkook berulang kali merengek sambil menarik-narik lengan baju Seokjin sepanjang koridor sekolahnya.

"Kookie.....itu bukan kesalahanmu"
Ia menjawab singkat sambil terus berjalan cepat.

Beberapa siswi menoleh dan berbisik lalu tersenyum-senyum menatap Seokjin.



"Kalau saja aku tidak balas memukulnya....."

"Kookie!" Seokjin berhenti dan menggenggam kedua bahunya.

"Ini bukan salahmu. Berapa kali harus hyung katakan!?"


Jungkook tersentak dan diam tertunduk. Air matanya menetes.

"Aahhh.....maaf hyung membentakmu..." Seokjin menghela napas.

"Kita pulang sekarang ya...."
"Kau pasti lapar...."

"Hyung sudah buatkan jjangmyeon kesukaanmu"

Jungkook menatap kakak pertamanya yang tersenyum lembut.

"Hyuuuung.....aku sayang Jin hyung...." Ia menghambur ke pelukannya sambil terisak keras.

"Aigoooo....." Seokjin membalas erat pelukannya sambil tertawa gemas.


"Ayo cepat Kookie.....mereka menatapku seperti hyung orang aneh..."

Seokjin menggandeng tangan adik bungsunya itu menuju tangga turun.



"Aahhhhh.....mereka memandangi hyung karena hyung artis tampan yang sering muncul di drama televisi hyuunngg...."

Jungkook tertawa memamerkan gigi kelincinya.


"Benarkah? Mereka mengenaliku?"

Jungkook menghentikan langkahnya.
"Hyung....berbaliklah dan tersenyum"


Seokjin mengikuti perintahnya.

"AAAAAAAAAA........" Gerombolan siswi itu berteriak kegirangan ketika Seokjin tersenyum ke arah mereka.

Tawa Jimin dan Taehyung meledak di belakang mereka berdua kemudian bergegas mendorong Jungkook dan Seokjin yang juga terbahak juga kaget akan peristiwa yang terjadi barusan.

Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang