"Jungkookie...."
"Ayo kerjakan tugasmu...jangan main terus"
Yoongi duduk di sebelah Jungkook yang tengah asyik dengan game petualangannya.
"I-iya hyung.....maaf...."
Ia segera menghentikan permainannya dan mengambil buku-buku dari tasnya.
"Hyung....ada yang tidak kumengerti..."
Ia berhenti menulis dan menoleh pada kakak keduanya yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"A.....aduh....bagaimana ini..." Yoongi menggaruk kepalanya bingung.
"Sebentar....kutanyakan temanku"
Yoongi mengetik pertanyaan yang ditanyakan Jungkook pada ponselnya.
DRRTTT
"Ini....." Tak lama berselang Yoongi menunjukkan layar ponselnya yang berisi rumus-rumus yang sama sekali tidak ia mengerti.
"Aahhhh......aku ingat sekarang..." Jungkook kembali menulisi bukunya dan tersenyum lebar.
"Mwoya?" Yoongi menatap jawaban di layar ponselnya heran.
"Jungkookie?"
"Kenapa?" Seokjin yang baru saja selesai kuliah buru-buru mengangkat panggilan di ponselnya.
"Hyung dimana?"
"Baru akan pulang..."
"Jungkookie kau kenapa?" Seokjin makin mempercepat langkahnya khawatir.
"Aku tidak apa-apa hyung...tapi...."
"Mmmmm....hyung....aku...."
"Boleh bawa teman ke rumah?"
"Hhhhh.....astaga kukira kau kenapa-napa Jungkookie....."
Seokjin terkekeh sambil menghela napas lega.
"Boleh kok...tapi jangan berantakan ya..."
"Tidak hyung...mereka teman baikku..."
Jungkook berlari menuruni tangga ketika mendengar suara pintu depan dibuka.
"Hyung....hyung....." Ia menarik tangan Seokjin yang baru saja melepas sepatunya.
"Mana temanmu?"
"Hyung....sebelumnya.....jangan marah ya...."
"Mmmmm.....temanku...."
"Sini hyung duduk dulu..." Jungkook menggandeng tangan Seokjin dan duduk di sofa.
"Tae hyungie sama seperti aku..."
"Ia tinggal bersama pamannya, rumah mereka dekat sekali dengan rumah paman dan bibiku"
"Orang tuanya petani dan tinggal di Daegu"
"Satu lagi Jimin hyung....mmmmm...."
"Paman Tae hyung suka......memukul...." Jungkook menunduk.
"Ha?" Seokjin membulatkan matanya kaget.
"Iya hyung...."
"Pamannya hampir setiap malam mabuk.."
"Dan jika ia marah....Tae hyung......"
"Jimin hyung juga sering dipukul karena melindungi Tae hyung dan ikut menumpang di rumahnya"
"Orang tua Jimin?" Seokjin memotong ceritanya.
"Mereka di Busan, hyung...."
Seokjin mengusap wajahnya pelan.
"Hyung....mereka anak baik-baik"
"Mereka satu sekolah denganku....hanya mereka berdua sudah kelas dua SMA"
"Hyung jangan marah ya aku bawa teman....tadi kami berencana belajar bersama di rumah paman Tae hyung....tapi pamannya pulang lebih cepat"
CEKLEK
Kedua anak yang sedang duduk di sisi tempat tidur Jungkook pun berdiri dan membungkuk bersamaan.
"Astaga!" Seokjin menghampiri mereka dan menyentuh bibir bawah Taehyung yang berdarah juga pipi Jimin yang lebam.
"Jungkookie....tolong ambil kotak obat"
"Maaf kami merepotkan...." Taehyung kembali membungkuk, Jimin mengikutinya. Mata mereka mulai berkaca-kaca.
"Sssshhh...." Taehyung meringis ketika Seokjin mengobati lukanya.
"Taehyungie.....Jiminie...."
"Kalian tidur disini malam ini ya...."
"Sebentar....hyung buatkan makan malam dulu..."
"Kalian pasti lapar kan?" Seokjin mengedipkan sebelah matanya.
"A....jangan hyung....." Taehyung hendak menyela namun Seokjin tidak menggubris dan meninggalkan mereka ke dapur.
