20 : I Got You

294 20 0
                                    




Namjoon berguling ke kanan dan kiri di atas tempat tidurnya.

Ia meraih ponselnya, menatap pesan yang dikirimkan Hoseok beberapa jam lalu.

'Namjoon-ah.....aku menginap di rumah Jay hari ini'

'Aku titip jemuranku ya....hahahahaha'

'Saranghae!'

"Dasar manusia sok sibuk"
Ia meletakkan kembali benda kotak itu di nakas sebelah tempat tidurnya dan kembali memejamkan mata.

"Ahhhh.....kenapa tidak bisa tidur juga...."

Namjoon bangun dan berjalan keluar kamarnya. Setengah berlari ia menuruni tangga menuju dapur.

Ia membuka kulkas dan mengambil sebotol soda, meneguknya dan tersedak ketika melihat sesuatu yang bergerak di sofa ruang tamu yang gelap.

Seokjin tengah menyandarkan dan menggoyang-goyangkan kepalanya sambil terpejam. Kedua telinganya tertutup earphone besar yang ia pinjam dari kamar Yoongi.

Namjoon tersenyum gemas menatapnya. Ia melangkahkan kakinya perlahan.

Dan terhenti. Sesuatu terlintas di pikirannya.

"Kita hanya berdua di rumah ini"



DEG
DEG
DEG



"Aaaaaahhhhhh!"

Seokjin berteriak dan menutupi wajahnya dengan bantal ketika menoleh ke arah dapur.

"Ah...hyung...hyung ini aku..."

Namjoon yang sama terkejutnya segera menyalakan lampu dapur dan menghampirinya.

"Hyung....ini aku..." Ia melepaskan earphone yang masih terpasang di telinga Seokjin.

"Namjoonieeeee!"
"Kukira kau hantu!"

"Kalau aku sakit jantung dan mati bagaimana?!"
Seokjin memukul-mukul lengannya dengan pout di bibirnya dan wajahnya yang pucat.

Namjoon hanya terbahak menahan serangan bertubi-tubi pria menggemaskan yang masih menekuk lututnya di atas sofa.

"Jangan mati hyung....nanti aku kangen..."

Suara berat dan senyum berdimple yang mendekat itu sontak membuat wajah Seokjin merah. Ia berpaling dengan bibir yang masih mengerucut.

"Kenapa belum tidur?" Ia kembali menoleh, masih dengan bibir yang sama.

"Tidak bisa tidur...."
"Hyung kenapa?"

"Aku...."
"Maaf aku membuka laptopmu..."

"Waktu tadi membalas email aku melihat folder lagu-lagumu..hehe...."

"Lalu aku penasaran..."

"A....j-jangan hyung.....aku malu" Pandangan Namjoon beralih pada deretan lagu di laptopnya.

"Kenapa? Banyak curahan hatikah?" Seokjin menggodanya dengan senyum nakal.

"Eung...." Ia mengangguk malu.

"Serius?" Seokjin membulatkan matanya.

"Seperti diary?"
"Kau menulis lagu untuk mencurahkan isi hatimu?"

Lagi-lagi Namjoon mengangguk.

"Maaf......aku tidak bermaksud...." Seokjin segera menutup folder yang terbuka di laptopnya.

"Aku bukan mau menyembunyikan sesuatu darimu hyung..."

"Tapi.....ada beberapa hal yang ingin kusimpan sendiri" Ia tersenyum.

"Termasuk keresahanmu..."
"Dan kebencian pada dirimu sendiri?" Seokjin menatapnya hati-hati.

Namjoon tersentak kemudian terkekeh.

"Iya....."
"T-tapi itu hanya perasaan sementara saja hyung...."

"Sudah berlalu"


"Namjoonie....." Seokjin menghela napas pelan.

"Mungkin hyung tidak bisa jadi kakak yang dewasa untukmu..."

"Jika kau bilang hyung punya kau untuk bercerita.....hyung harap kau juga punya aku untuk mencurahkan isi hatimu..."

"Boleh kan?"


Namjoon mengangguk dan tersenyum lega.

"Hyung tidur ya..."

"Besok kita harus berangkat pagi"
Ia berjalan menaiki tangga kembali menuju kamarnya.

Langkahnya terhenti.

Ia menoleh kemudian membulatkan mata menatap Seokjin yang tengah membuntuti dengan puppy eyesnya.

"Aissshhhh...."
"Jangan bilang hyung takut tidur sendiri" Ia terbahak.

"Yyaaaahhhhh.....ini gara-gara kau menakutiku tadi"



"Hyung....di belakangmu!" Namjoon berlari meninggalkannya.



"Namjoonieeeeee!"

Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang