"Underground rapper?"
"Kenapa tiba-tiba?"
"Apakah itu aman?""Bukankah mereka itu kasar yang senang mengumpat?"
"Maaf....." Seokjin menundukkan kepalanya ketika sadar tidak memberikan kesempatan Namjoon untuk menyelesaikan ceritanya.
"Tidak hyung...." Ia terkekeh sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk setelah mandi.
"Namjoonie.....sini duduk dulu"
"Ceritakan kenapa tiba-tiba kau bisa berada di tempat itu"Seokjin menepuk-nepuk tempat tidur yang ia duduki dengan tidak sabar sambil menatap Namjoon yang masih bulak balik membereskan barang-barang yang berserakan di kamarnya dan Hoseok.
"Aku merasa tidak berkembang jika hanya bekerja sambilan di pom bensin hyung..."
Masih bulak balik meletakkan beberapa buku di meja, Namjoon memulai ceritanya.
"Yoongi hyung merekomendasikan sebuah tempat beberapa bulan lalu"
"Aku datang dan melihat beberapa underground rapper yang mulai terkenal melakukan pertunjukan disana"
"Dan aku tertarik..."
"Mereka juga suka dengan lirik yang kubuat""Lalu....."
"Aku melakukan pertunjukan pertamaku...hehe...."
Seokjin membulatkan matanya. "Namjoonie....."
"Hyung....t-tapi serius....ini bukan seperti yang hyung bayangkan"
"Tempatnya aman...dan orang-orangnya juga baik..."
"Yyaaaahhhhh......kau jahat Namjoonie!"
"Kenapa tidak mengundangku untuk menonton"
"Kenapa tidak cerita padaku..."
Seokjin memukuli lengan Namjoon yang akhirnya duduk di sebelahnya dengan wajah polos dan terkejut."Kukira kau akan marah hyung..."
"Lagipula aku malu...." Namjoon menangkap kedua tangan yang masih mencoba memukulnya lalu menunduk.
Seokjin terdiam. Ia melepaskan tangannya perlahan dan menyibak rambut dengan air yang masih menetes di dahi pria di hadapannya.
"Namjoonie......"
"Kapan-kapan ajak hyung menonton pertunjukanmu ya...."Namjoon tersentak dan mengangkat kepalanya perlahan. Menggerakkan kedua bola matanya pada Seokjin yang tengah menatapnya lembut.
"H-hyung tidak marah aku berbohong selama ini?"
Seokjin menggeleng dan tersenyum gemas dengan cicitannya.
"Kapan kau berlatih?"
"Hyung tidak pernah mendengarmu bernyanyi sama sekali"
Ia memiringkan kepalanya bingung."Di kampus hyung...." Namjoon terkekeh malu.
"Aku takut mengganggu jika aku berteriak-teriak disini"Seokjin terbahak. Kemudian kembali menatapnya, menangkupkan kedua tangannya di pipi pria tegak itu.
"Jangan menyembunyikan apa-apa dariku ya...." Ia menghela napas panjang.
"Jangan buat hyung khawatir seperti tadi...."
"Maafkan aku hyung...."
Kedua mata mereka pun bertemu. Seokjin menurunkan kedua tangannya perlahan.
Namjoon menelan ludahnya susah payah, menatap bibir lembab penuh yang sedikit terbuka di depannya.
"B-besok....ehm...."
"Besok aku akan tampil....""Hyung mau ikut?" Namjoon berusaha menetralkan wajahnya.
"Eung..." Seokjin mengangguk bersemangat.
"Hyung akan berteriak di paling depan dan menyemangatimu""Aaahh.....itu hanya akan membuat teman-temanku malu hyung..."
Keduanya pun terbahak."Selamat malam Namjoonie....tidur nyenyak"
Seokjin berdiri dan berjalan keluar dari kamar Namjoon."Hyung....." Namjoon berbalik cepat dan menatap Seokjin yang masih berdiri menoleh di ambang pintunya.
"Aku sayang Jin hyung...." Ia tersenyum memamerkan cekungan di pipinya.
Seokjin menghela napas singkat dan memiringkan kepalanya.
"Hyung juga sayang Namjoonie...." Senyum manisnya menghilang di balik pintu.
"Kami baik-baik saja....."
"Kami baik-baik saja....""Ia tidak menjauh...."
Seokjin menyandar pada daun pintu yang tertutup di belakangnya.Memegangi dadanya lalu mengatur napasnya yang memburu melalui bibirnya yang membulat.