29 : The Power

255 19 0
                                    




"Hyung!"

"Hmm?"
"Ya? Kenapa Kookie?"

"Aku bertanya apakah hyung sudah siap berangkat..."
"Hyung kenapa?"

"T-tidak...." Seokjin menyembunyikan wajahnya yang kembali memerah.

Bayangan Namjoon yang sama sekali berbeda malam tadi tidak bisa hilang dari kepalanya.



Mereka pun tiba di sekolah. Taehyung langsung menuju kelasnya sementara Jimin dan Jungkook berjalan di belakang Seokjin dengan kemeja dan jasnya.

"Appa....maaf sudah merepotkan untuk datang jauh-jauh kemari..." Ia membungkuk.

"Kau bilang apa Seokjin-ah..."
"Jungkook dan Jimin sudah kuanggap seperti anakku sendiri"

Ia melirik Jimin dan Jungkook yang masih tertunduk bersalah di belakang Seokjin.

Kim Min Jong, seorang pengacara ternama yang juga adalah ayah dari Seokjin. Datang setelah mendengar cerita dari puteranya kemarin malam.
Semua kasus yang berkaitan dengan anak semata wayangnya tentu saja jadi prioritas utamanya.

Mereka berempat memasuki ruang kepala sekolah. Gong Yoo dan juga kedua orang tua Jaehyun beserta pengacaranya berkumpul di hadapan meja.

"Perkenalkan....ini..."

"O...Min Jong-ssi...." Pengacara itu membungkuk 90 derajat ketika ayah Seokjin tiba di ruangan.

"Ah.....kau....." Ia berjalan tanpa menghiraukan pria yang masih membungkuk tersebut.

"Begini....." Tanpa basa-basi ia duduk dan menjabarkan permasalahannya.

"Pihak kami telah mendapat bukti dari CCTV yang terpasang di sekolah ini"

"Juga beberapa tindak kekerasan juga pengancaman yang terjadi terhadap klien saya Jeon Jungkook ini"

"Kejadian ini bukan hanya sekali terjadi"

"Saudara Jeong Jae Hyun terbukti melakukan pemukulan di bagian abdominal yang hingga sekarang masih bisa anda lihat bekasnya"

Ia menunjuk tulang rusuk Jungkook yang masih berwarna keunguan. Seokjin membelalak menatap bekas pukulan itu.

"Saat itu saudara Jeon Jungkook tidak melakukan perlawanan sehingga Jeong Jae Hyun dengan bebas mengancamnya"

"Pemukulan yang dilakukan terhadap saudara Jeong Jae Hyun adalah sebuah pembelaan diri. Saya harap saya tidak harus menjelaskannya lebih lanjut"

"Sama juga dengan perbuatan yang dilakukan oleh saudara Park Jimin"

"Disini beliau malah tidak melukai saudara Jeong sama sekali"


"Saya paham jika sebagai orang tua mereka ingin keadilan untuk anaknya" Ia menghela napas dan menatap kedua orang tua Jaehyun yang berusaha menelan ludahnya.

"Demikian pula saya"
"Jeon Jungkook sudah saya anggap bagian dari keluarga saya"

"Dan hari ini saya sebagai pengacara beliau, ingin mengajukan tuntutan balik berdasarkan bukti-bukti yang berada dalam rekaman cctv berikut" Min Jong menggeser amplop cokelat berisi kaset rekaman video tersebut mendekat pada sang kepala sekolah.

"Belum termasuk pemfitnahan pada saat pertandingan basket tanggal 9 Juli pukul 15.38"

"Yang juga terdapat di dalam rekaman tersebut"
Min Jong menunjuk amplop itu dengan keempat jarinya lalu tersenyum menyandarkan tubuhnya di kursi.




"Mati kau..." Seokjin berbisik sambil menyunggingkan senyumnya pada Jimin dan Jungkook.





"Appa....."
"Bagaimana?"
Seokjin menghampiri sang ayah yang setelah beberapa jam berada di dalam kantor itu tanpa anak-anaknya.

"Enam juta won atau 6 bulan penjara untuk keluarga itu karena orang tuanya tanpa pikir panjang ingin menuntut kalian"

"P-pengacaranya bagaimana?"
"Kalian sepertinya kenal?"

"Ia ayah teman Jaehyun....Hyunbin?" Ia menoleh pada Jungkook.

"Iya betul paman....dia ayah Hyunbin"

"Beliau banyak sekali menerima bantuan dari Appa"
"Oleh sebab itu beliau tidak berbicara sama sekali di dalam tadi"

"Paman....apakah tuntutannya semahal itu?"
"M-maksudku....apakah tidak kasihan pada keluarganya"

"Nak....paman mendapatkan uang dari cara ini"
"Begitulah kejamnya pengacara" Ia tersenyum miris.

"Jika mereka ingin mengajukan pelepasan gugatan"
"Terserah kalian...kalian akan mengabulkannya atau tidak"

"Ah....baiklah....kalau begitu akan kukabulkan permintaannya..." Jungkook tersenyum polos.

"Dua juta won dan semuanya damai"

"Pamannnn....." Jungkook merengek.






"Itulah kenapa aku tidak pernah meminta bantuannya Hoba..."

"Appa kejam jika sudah melakukan pekerjaannya"
"Memang beliau tidak tertandingi....tapi...."

"Hyung.....ayahmu menyeramkan..." Yoongi menyandarkan kepala pada tautan jemarinya.

Hoseok dan Namjoon hanya terbengong menatap Seokjin yang bercerita sambil melepas jasnya.

"Ah....sudahlah...."

"Yang penting gugatannya sudah dicabut"
"Semoga anak-anak selalu aman..."


Ia kembali mengambil naskahnya dan mulai menghapal.

Sementara ketiga pria di sekitarnya masih mencerna peristiwa tadi pagi.











Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang