53 : Make You Happy

228 14 0
                                    




Satu minggu berlalu sejak kejadian itu.

Kehidupan mereka pun berjalan seperti biasa.

Atau setidaknya berusaha untuk biasa bagi Namjoon dan Seokjin.

Namjoon yang terus menjadi tutor untuk adik-adiknya makin disibukkan dengan kegiatan mengajar di sela-sela kuliahnya.

Kadang Seokjin berusaha menghidupkan suasana yang tegang saat mereka belajar dengan bercanda namun ia hanya mendapat tanggapan dari Jimin, Taehyung dan Jungkook. Sementara Namjoon hanya tersenyum tanpa menatapnya sama sekali.

Lama kelamaan Seokjin pun terbiasa dengan jarak yang tercipta diantara mereka berdua.

Walau ada saat-saat dimana Namjoon sudah tidak mampu menahan rasa rindunya dan memberanikan diri untuk mencuri sentuhan-sentuhan kecil di jemari Seokjin atau dengan terang-terangan merangkul bahu lebarnya sebentar saat mereka semua berkumpul.

Kadang mereka masih dengan tidak sadar memanggil nama kecil mereka saat bercanda.







Yoongi terlihat berjalan mondar mandir mencari sesuatu.

"Kenapa hyung?"

"Kau lihat flashdiskku Namjoon-ah?" Ia mengecek tasnya.

Namjoon menggeleng. "Aku tidak melihat hyung memegangnya dari tadi"

"Ahhh....pasti tertinggal di rumah"

"Aku memindahkan lagu-lagumu kesana Namjoon-ah..."
"Sepertinya aku butuh penyimpanan yang lebih besar" Ia tertawa kemudian mengeluarkan ponselnya.


'Jin hyung...'
'Boleh minta tolong?'

'Kenapa Yoongi-ah?'

'Aku kehilangan flashdisk'

'Ahhhh.....itu milikmu?'
'Aku menemukannya di ruang tamu'

'Sepertinya terjatuh...'
'Kuantarkan sekarang ya...'



Seokjin segera berangkat ketika pesan itu tidak dibalas. Ia memarkir mobilnya dan bergegas keluar, tak sabar ingin melihat studio adiknya yang tidak pernah sempat ia datangi.

Pintu kaca hitam itu tertutup. Seokjin mendorongnya perlahan.

"Yoongi?" Ia mengintip dan melangkah masuk.

Ruangan itu kosong namun layar monitornya menyala dengan suara alat musik tradisional Jepang yang terdengar dari speakernya.

Why do love and hate sound just the same to me?

I can't sleep

Home sick

Babe I just wanna

Stay right next to you


If I could choose my dream

I just wanna

Stay right next to you


"Suaranya...." Seokjin terpaku di balik pintu yang tertutup.

"Yoongi hyung....sudah ketemu?"

"N-Namjoon?" Ia membulatkan matanya ketika sosok itu keluar membawa segelas kopi di tangannya.

"Jin.........hyung..."

"Ah....sedang apa disini?" Namjoon berjalan cepat mematikan lagu yang masih mengalun dari laptopnya.

"Sssshhhh....aawww....."

Ia meringis dan meletakkan gelasnya di atas meja kemudian mengambil tissue untuk mengelap tangannya yang basah terkena tumpahan kopi.

"Ah...shit!" Ia mengibaskan tangannya yang memerah.

Seokjin segera menarik tangannya dan membasuhnya di wastafel.

"Hati-hati Namjoonieeee...."
"Kau selalu ceroboh" Ia tertawa geli.

Namjoon hanya terdiam menatapnya di cermin.

Pantulan wajahnya terlihat jelas ketika Seokjin mengucurkan air dan mengusap lembut tangannya.

Bibir pinknya sedikit mengerucut ketika ia sedang serius, pipinya membulat menghias wajahnya yang terpahat sempurna.

Poni ikalnya jatuh menutupi sebagian keningnya dan mata yang indah itu tengah berfokus pada tangannya.

Namjoon tersenyum. "Bagaimana aku bisa melepaskanmu Kim Seokjin?....."


"Masih panas tidak?"
Suara pelan dengan bibir yang masih mengerucut itu mengagetkannya.

"S-sepertinya sudah tidak apa-apa...." Ia menunduk menatap punggung tangannya kemudian berjalan menuju meja lalu mengerang.

"Aahhhh.....bodohhh..." Ia mengangkat gelas kopinya dari beberapa helai kertas berisi lirik lagu yang kini telah berhiaskan lingkaran berwarna coklat.

Seokjin terbahak sambil menepukkan tangannya.


"Kau tidak berubah sama sekali Namjoonie..." Ia terus tertawa.

Suara tawa khas itu membuat Namjoon terkekeh geli kemudian ikut tertawa mengangkat kertas-kertas yang basah itu.


"Biarkanlah.....biar saja begini..."

"Hanya melihatmu tersenyum dan tertawa bahagia...."


"Itu sudah cukup bagiku...."


Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang