8 : Jeon Jungkook

473 27 0
                                    




Dua tahun lalu, dimana segalanya bermula.

Seokjin dan Yoongi sahabatnya sedari SMA yang tadinya satu kampus tinggal bersama di rumah yang adalah milik keluarga Seokjin yang tidak pernah ditempati.

Menjadi mahasiswa tingkat satu dan belum memiliki penghasilan tambahan membuat mereka senang tinggal tanpa harus membayar uang sewa bulanan.

Rumah dua lantai yang memiliki empat kamar itu tidak terlalu luas namun terlalu sepi untuk mereka tinggali berdua saja.



"Hey....dik"
"Bangun...."

Seokjin menggoyangkan tubuh seorang anak SMP yang sedang tertidur di sebelahnya saat ia menaiki bus untuk ke kampus.

"Nnggg...." Anak itu membuka mata perlahan lalu berjalan lunglai keluar dari bus itu.

Seokjin terus memperhatikan anak yang terlihat masih sangat mengantuk itu.

Sesekali ia menggaruk kepalanya sambil berjalan menuju halte dan mengerjapkan kedua matanya.


"Ah...kan....benar saja...."

"Maaf....saya juga turun disini"
Seokjin beranjak dari tempat duduknya kemudian berlari menuruni bus ketika melihat anak itu hendak menyebrang jalan dalam keadaan mengantuk.

"Yyaaaahhh!"
Seokjin menangkap tubuh anak itu kemudian menyeretnya kembali ke trotoar.

"Ah.....apa yang terjadi?!" Akhirnya anak itu sadar setelah mendengar bunyi klakson kendaraan yang saling bergantian.

"Bahaya sekali tadi"
"Kau bisa tertabrak mobil jika menyebrang dengan keadaan seperti ini"

Seokjin merendahkan tubuhnya, menggengam kedua bahunya dan menatap dua mata bulat itu khawatir.

"Siapa namamu?"


"Jungkook...Jeon Jungkook"

"Kau kelas berapa?"
"Hyung antar ke sekolah ya..."

"K-kelas tiga....t-tidak usah hyung"
"Maaf sekali sudah membuat hyung ikut turun disini"
Berkali-kali Jungkook membungkukkan badannya.

Seokjin tersenyum dengan kesopanan anak itu.


"Ah.....aku terlambat..."

"Apakah hyung kuliah?" Jungkook melirik jam tangannya yang hampir lepas.

"Aiisshhhh.....iya hyung juga terlambat hahahahaha....."


KRUYUUUKKKK


Jungkook memegangi perutnya dan tertunduk malu.


"Hey....ayo kita sarapan"
"Hyung juga lapar..." Seokjin menyunggingkan senyumnya.

"T-tidak hyung...."
Jungkook melambaikan kedua tangannya, gigi kelinci menyembul dari senyum kecilnya.

"Bukankah kau lapar?"

"Mmmm.....uangku hanya cukup untuk makan siang dan ongkos pulang....." Ia menunduk, suara perutnya kembali terdengar.

Seokjin menghela napas.

"Yyaaaahhh.....kau sudah membuatku terlambat kuliah"
"Sekarang aku mau makan kau tidak mau ikut"

"Ah...m-maaf hyung...." Jungkook membungkukkan badannya sekali lagi.

"Ayo!" Seokjin mengulurkan tangannya.

Jungkook menyambutnya ragu-ragu kemudian tanpa basa-basi Seokjin menarik tangan kecil itu menuju sebuah kedai makanan yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.



"H-hyung.....aku bahkan belum tahu namamu..."

"Kim Seokjin....kau boleh memanggilku Jin hyung"
Seokjin menjawab dengan mulut penuh dengan Jjangmyeon beserta saus coklat kehitaman yang menghiasi bibir tebalnya.

Gigi kelinci Jungkook kembali terlihat. Ia tertawa gemas menatap hyung yang baru dikenalnya itu kemudian ikut menyuap nasi goreng di piringnya besar-besar.


"Rumahmu jauh Jungkookie?"

"Iya hyung....aku tinggal bersama paman dan bibiku"
"Jarak rumah mereka dan sekolahku hampir satu jam perjalanan"

"Orang tuaku di Busan..."


"Hmmmm....." Seokjin berpikir sejenak.




CEKLEK



Yoongi menoleh dari ruang tamunya.

"Jin hyung?"
"Kau tidak kuliah?"

"Siapa itu?"


"Aku Jeon Jungkook...salam kenal hyung"
Jungkook membungkuk hormat.

"Aaawwww....." Yoongi membuka mulut namun tak bersuara. Menatap gemas pada Seokjin yang juga menahan tawanya.

"Min Yoongi.."




Setelah berhari-hari Seokjin berdiskusi juga datang untuk meminta ijin pada paman dan bibinya, akhirnya Jungkook menempati satu kamar di lantai atas.

Under The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang