Seokjin berjalan pelan menyusuri pendingin yang berisi daging di sebuah supermarket.
Namjoon mendorong troli dan mengikuti di belakangnya.
"Kita seperti orangtua dengan tiga anak sekolah" Ia tersenyum dan menunduk mengingat ucapan polos Seokjin tempo hari.
"Dan lihatlah siang hari yang cerah ini kami berbelanja layaknya orang yang sudah menikah"
"Namjoonie...lihattt...."
"Permen jelly kesukaanku!"
Seokjin yang berlari kecil menuju lorong permen yang berseberangan dengan pendingin daging itu membuyarkan lamunannya."Ah hyuungggg...."
"Kenapa malah beli permen" Ia terkekeh geli kemudian membelokkan trolinya."Tidak boleh?" Seokjin menoleh sambil mengerucutkan bibirnya.
"Biarkan aku memilih permen ini dulu baru kita mencari bahan makan malam"
"Hmmm....melon atau strawberry"
"Melon..." Ia mengambil sekotak permen jelly dan memasukkannya ke dalam troli.Namjoon tersenyum menatap troli besar yang hanya berisi satu kotak kecil permen berwarna hijau itu dan menggeleng.
"Kau mau makan apa malam ini Namjoonie?"
"Ah....sepertinya yang sederhana saja hyung..."
"Nanti malam hanya ada kita berempat...itupun jika Yoongi hyung tidak menginap"
Seokjin mengatupkan bibirnya dan berpikir.
"Japchae?"
"Kau suka sekali bukan?"Namjoon membulatkan mata dan tersenyum lebar lalu mengangguk-angguk senang.
"Hyung sudah lama tidak masak Japchae...."
"Kukira hyung sudah lupa makanan favoritku...""Aniyaaaa.....hyung tidak mungkin lupa...." Ia mengacak pelan rambut Namjoon yang mengerucutkan bibirnya manja.
"Telur...roti....kimchi...hmmmm.....sayur...."
Tatapan Namjoon mengikuti Seokjin yang berjalan lalu lalang sambil mengerutkan dahinya. Ia tersenyum gemas.
"Inikah rasanya menikah?"
Ia segera menggelengkan kepala, mengusir bayangan yang terlalu jauh di pikirannya."Biar aku yang bayar setengahnya hyung...."
"Jangan Namjoonie....." Seokjin mendorong dompet yang baru saja Namjoon keluarkan dari saku celananya.
Dan mereka saling dorong sambil tertawa kecil selama mengantri di kasir.
"Yak.....aku menang"
Seokjin dengan cepat mengeluarkan kartunya dan menyerahkan pada penjaga kasir yang tersenyum geli mentap mereka berdua."Ah....hyung licik!"
Mereka berlari-lari kecil sambil menenteng belanjaan keluar dari supermarket.
"Hyung.....mau es krim?" Namjoon menunjuk sebuah kedai di seberang.
"Mauuuu....."
"Kita duduk dulu disana....kakiku pegal"
Keduanya pun berjalan cepat kemudian berlari kecil berlomba-lomba menuju kedai tersebut sambil tertawa-tawa."Ahh...hyuunnggg.....katanya kakimu pegal"
"Kenapa berlari..."
Namjoon membungkuk terengah kemudian menatap Seokjin yang tertawa lepas."Yyaaahhhh.....aku mengejar langkahmu yang besar-besar itu Namjoonieee.."
"Langkahku biasa saja hyung....kaki hyung yang pendek..."
"Namjoonieeeee!" Seokjin menendang angin lalu kembali mengejar Namjoon yang lanjut berlari sambil terbahak.
"Sepertinya aku butuh mobil sekarang"
Seokjin menyuap sesendok kecil es krim coklat."Kenapa meninggalkannya di rumah orangtua hyung?"
"Mmmm.....hanya ingin berusaha sendiri saja" Ia mengalihkan tatapannya.
"Aku.....kagum dengan kalian yang bisa menghasilkan uang sendiri di tengah-tengah sibuknya kuliah"
"Aku ingin lebih dari itu...."
"Ingin membuktikan bahwa aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri tanpa bantuan orangtua"
"Karena mereka sudah sangat baik padaku..."
"Aahhhh.....aku jadi kangen Eomma...." Ia kembali menyuapkan beberapa sendok es krim yang mulai meleleh itu.
Namjoon tersenyum menatap pria manis di hadapannya.
"Mau kesana?"
"Besok, bagaimana?""Eoh? Serius?"
"Iya....kita pergi berdua...."