Malam yang panjang bagi kami berdua hingga tak menyadari sinar matahari yang terik menerobos melalui tirai menerpa wajah Darren.
" Uhhmmm...mmmm " menggeliat hingga tangan Darren tak sengaja menyentuh wajahku yang masih terlelap.
Sama-sama terkejut, aku yang masih terlelap terusik oleh tangan Darren yang tak sengaja menyentuh diriku al hasil.
Haaa.... " - Darren.
Aaaa..... " - Yora.Secara bersamaan kami berdua teriak sejadi-jadinya, aku yang sadar ada lelaki yang sangatku kenali berada diatas ranjang miliku langsung melihat tubuhku dari balik selimut yang menutupi tubuh polos keduanya.
" Haaa... Darren apa yang kau lakukan kepadaku???" Teriak diriku yang terkejut dengan tubuh yang sudah tak memakai sehelai benangpun begitu juga dengan Darren yang bingung kenapa ia bisa bersama denganku.
Darren yang belum sempat menjawab pertanyaanku, sudah aku usir untuk keluar dari kamarku, aku menutup mata agar tak melihat Darren ganti baju, aku kembali memutar ingatannya atas apa yang terjadi kepada diriku yang bisa tidur bersama dengan Darren.
Mendengar suara pintu yang tertutup kembali, dengan cepat aku memungut baju yang berserakan dilantai bahkan cd yang aku gunakan semalam sudah robek.
Saat melangkah untuk turun dari kasur aku merasakan yang amat sakit dibagian selangkang dan vagina yang berkedut hingga membuat diriku terjatuh meringis kesakitan.
" Dasar gila apa yang sudah ia perbuat kepadaku, huaa.. " rintisan kesakitan membuatku seketika menangis menahan rasa sakit disekujur tubuh.
Berjalan perlahan menuju kamar mandi, ketika bercermin kembali aku dikejutkan dengan bercak merah disekitar leher, dada, perut bahkan dipaha terdapat bercak merah yang ditinggalkan Darren.
" Haaa...dasar keparat kau Darren !!!" Teriakku sejadi-jadinya mencoba menghapus bercak merah dibagian leher dengan sabun membuatku memaki-maki Darren.
____
Darren yang baru saja keluar dari kamar milik Yora dengan berjalan mengendap-endap menuju kamarnya.
" Darren??? " sapa Luvi yang terkejut melihat Darren di London.
" Heyy.. kak !!" Jawab Darren yang menggosok rambutnya gelagapan.
" Sedang apa kau disini??" - Luvi
" Ah.. ituu..ituu.. aku diberi tugas oleh profesor untuk melakukan bimbingan disini, kalau kakak??".
" Aku ada perjalanan bisnis disini bersama dengan Yora, ayo ikut aku untuk bertemu dengan Yora sekalian membahas masalah yang kemarin " ajak Luvi yang menggandeng tangan Darren.
" Ohh..tidak kak..tidak.. aku sedang buru-buru, aku juga sudah bertemu dengan Yora sepertinya ia tidak ada dikamar mungkin ia sedang menyantap breakfastnya. " Ucap Darren yang asal-asalan.
" Oh ya?? Kenapa ia tidak memberitahuku kalau sudah sarapan " balas Luvi yang melepaskan tangan Darren.
" Aku pergi duluan ya kak".
Begitu juga dengan Luvi yang menyusul Yora kebawah akibat Darren.
" Huufftttt... Selamat..selamat, eehh..tunggu dulu kenapa aku bisa dikamar Yora??" Kembali mengingat apa yang terjadi semalam membuat Darren terkejut saat sudah menggingat kejadian yang telah ia perbuat kepada Yora.
" Tunggu...tunggu... Kenapa jagoanku bisa berdiri?? Apa karna obat perangsang itu??tapi tidak mungkin aku sudah mencoba meminumannya?? Apa yang terjadi kepadamu jagoan??( Tunjuk Darren kealat kelaminnya sendiri), tapi bagaimana dengan Yora??gila dasar gila kau Darren !! Bagaimana kalau ia hamil?? Ohh..tidak...tidak.. bagaimana bisa hamil kan baru sekali permainankan?? Tidak..Darren bisa jadi hamil kalau kau menghantamnya berberapa kali!! Aahhh... " Prustasi dibuat pikirannya sendiri membuat Darren memikirkan keadaan Yora saat ini.
Tak ingin berlarut lama, Darren bersiap menuju kampus untuk mengajar masih tersisa 2 hari lagi baginya untuk pulang ke negara asalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
DragosteGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...