26.

311 1 0
                                    

Deringan ponselku terus berbunyi hingga mengusik tidurku, aku yang bangun lebih awal akibat spam dari Dizon.

Silau akan sinar yang dihasilkan ponsel pintarku, takut akan Darren terganggu, aku pun beranjak dari kasur menuju kamar mandi,

Membilas kilas wajahku yang masih kurasa mengantuk, dengan perlahan aku membuka pintu kamar mandi mengambil laptop diatas meja dekat kasurku, aku melihat Darren dengan postur tubuh yang sangat mengiurkan untuk kuterkam, dengan bercak merah dipungg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membilas kilas wajahku yang masih kurasa mengantuk, dengan perlahan aku membuka pintu kamar mandi mengambil laptop diatas meja dekat kasurku, aku melihat Darren dengan postur tubuh yang sangat mengiurkan untuk kuterkam, dengan bercak merah dipunggung yang belum menghilang akupun mengabadikan tubuhnya melalui ponselku.

Ckreekk..

Mendekatinya dengan perlahan yang masih tertidur aku mencium puncak kepalanya dan meninggalkan ia untuk mengerjakan masalah yang dihasilkan dewan direksi yang selalu saja ingin menjatuhkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mendekatinya dengan perlahan yang masih tertidur aku mencium puncak kepalanya dan meninggalkan ia untuk mengerjakan masalah yang dihasilkan dewan direksi yang selalu saja ingin menjatuhkanku.

Aku memeriksa email diruang kerja mamaku, terdapat komputer dan meja serta berkas-berkas perusahaan mamaku, aku memilih mengerjakan disofa yang berada didalam ruangan.

Setiap kalimatku baca dengan teliti, menyiapkan dokumen untukku bawa rapat hari ini, berkutak dengan laptopku yang tak kurasa sudah pukul 06.00 dini hari.

Melangkah meninggalkan laptopku menuju kamarku dengan Darren yang masih terlelap. Posisi Darren kini sudah berubah menjadi terlentang.

" Darren ??" Usapku pada rambutnya mengambil bantal yang menutupi wajahnya.

" Hmmmm... ". Darren masih belum sadar hanya leguhan yang mampu ia jawab.

Ku kecup kening yang terekspos bebas, betapa terkegutnya aku Darren yang menarik tubuhku hingga jatuh menimpannya.

" Ahhh.. ". Teriakku yang kaget.

" Kau tidak apa-apa?? Aku tidak sengaja ??". Usapnya pada da kandunganku tanpa melihat ekspresiku.

" Tidak apa-apa papa !!".

" Papa ??". Tersipu akan panggilan yang kuberikan membuat Darren memalingkan wajahnya dalam selimut.

" Heyy.. kenapa kau malu ?? Bukankah kau ayahnya ?? ". Aku yang penasaran dengan wajah semunya menarik selimut yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya.

" Darren ".

" Mmm..".

" Darreeennn !!!". Aku yang kesal karna tidak bisa membuka selimut yang ia pakai membuatku jengkel seketika.

" Yora, maafkan aku !!".

" Darren, aku harus ke Amerika hari ini perusahaan sedang ada masalah, kau berapa hari lagi disini ??".

" Masih 4 hari lagi Yora, bukannya selama ini Dizon yang mengurusnya ?? Kenapa kau juga ikut mengurusnya ?? Kau sedang berbadan dua sayang!!".

" Sayang ?? ".

" Uhhmm.. sayang, kau tidak suka ??".

" Apa aku juga harus memanggilmu sayang??".

" Kalau kau suka boleh saja, aku suka jika kau panggil begitu !!, Kau belum menjawab pertanyaanku ??".

" Perusahaan Dizon juga ikut terseret dalam masalah ini, aku tidak bisa diam saja !!". Jawabku yang memainkan ponsel memberi kabar pada mamaku.

 Jawabku yang memainkan ponsel memberi kabar pada mamaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Yora, aku sedang bicara kenapa bermain ponsel ??". Sambut Darren pada ponselku yang masih menampilkan pesanku pada mama. " Silahkan sayang lanjutkan ".

" Udah selesai ". Balasku yang meletakkan ponsel diatas meja, dan mencium bibir Darren tanpa memperdulikan masalah yang sedang menimpaku.

Darren yang ikut membalas kecupan yang diberikan, dengan sengaja ia meninggalkan bekas merah ditekuk leherku " Darren jangan, heyy.. Darren aku ada pertemuan hari ini , Darren ".  Ucapku yang memberontak mencoba melepaskan hisapan yang diberikan Darren, usaha yang gagal kini sudah berbecak merah.

" Sudah terjadi sayang !! Buruan mandi nanti biar aku yang antar !!". Jawab Darren yang memasang kaos bajunya meninggalkanku yang masih menggosok noda dileher.

 Jawab Darren yang memasang kaos bajunya meninggalkanku yang masih menggosok noda dileher

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gabriella Yoraza" On Going"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang