Sudah 6 bulan aku tinggal bersama Mamaku, yang artinya sudah menginjak 8 bulan usia kandunganku saat ini, kaki yang membengkak, perut yang membuncit, pipi cabi, membuatku terlihat tidak terurus saja.
" Yora, turu ayo sarapan nak !!".
" iyaaa, ada apa hari ini ma?? Apa ada tamu ?? Tumben masak banyak !!".
" Apa mama lupa bilang ??".
" Ha?? Tidak ada mama tidak memberitahu ada yang berkunjung!!".
" Semalam ada Yeza dan temannya menginap disini, mama lupa memberitahumu !!".
" Yeza?? Yeza anaknya tante Oyi?? ".
" Iya sayang, yang tinggal di Eropa tapi sekarang udah di Amerika kerja siih..katanya mau ada pertemuan disini, mama gak tanya banyak karna mama lihat mereka cukup kelelahan!!.
" Mereka masih tidur??"
" Iya, kamu gak usah ganggu biar mereka bangun sendiri, jangan berisik Yora !!".
" Iya iya, Apa Yeza masih kuliah??" Ucapku sambil mengunyah setiap makanan yang masuk kedalam mulutku.
" Udah selesai nak, !!".
" Kalau tidak salah dulu umur 7 tahunan kan ma ??".
" Haha.. iya sayang, sekarang Yeza udah jadi dokter !!".
" Dokter??". Aku yang terkejut mendengar Yeza jadi dokter karna waktu masa pendidikan gak ada niatan ia buat belajar.
" Iya dokter, mama kurang tau dokter apa, mama hanya tau dokter itu juga Oyi yang memberitahu mama !!".
" Bocah ingusan sekarang udah jadi dokter !!". Gelak tawaku membuatku hampir menyeburkan makanan yang sudahku kunyah.
" Kamu dan Yeza gak ada bedanya Yora, cepat habiskan sarapanmu jangan lupa hari ini kamu ada kelas renang !!".
" ma?? Boleh tidak hari ini renang dirumah??"
" Nanti mama hubungi pelatihmu !!".
" Terimakasih ma !!".
" Mama ada perjalanan bisnis ya sayang, kamu jangan cari gara-gara sama Yeza !!".
" Iya iya mamaku yang cantik, hati-hati dijalan kesayang Yora !!". Ucapku sambil memberikan kiss menggunakan kedua tanganku.
Mengunyah makanan sambil menikmati drama yang aku suka memang menyenangkan tapi tidak baik untuk kandunganku, saat ini perut yang membesar membuatku kewalahan untuk bergerak tapi dokter menganjurkan untuk banyak bergerak membuat beban ditubuhku.
Selesai dengan sarapanku, aku membantu pembantu rumah tangga mamaku mencucikan piring, menutup makanan yang masih tersisa diatas meja menggunakan tudung saji, menapaki anak tangga aku mampir kekamar tamu dimana Yeza mengistirahatkan tubuhnya.
Mengendap-endap membuka pintu kamar " Ssrttttt " decitan pintu terdengar ditelingaku, hening tak ada suara sama sekali dengan cahaya yang minim aku melihat 2 orang pria yang sedang tertidur pulas satu sama lain dari balik pintu aku menutup kembali pintu secara perlahan dan melanjutkan langkahku kembali kekamarku sambil melihat drama yang masih kuputar.
Kesibukanku hanyalah sebatas mengikuti kelas yoga, renang, terkadang aku juga merivisi laporan yang dikirimkan Dizon melalui email, memberi solusi jika ada masalah diperusahaan, selama aku di Korea hubunganku dengan Luvi tak pernah padam, sesekali aku juga mencari tahu keberadaan Darren melalui sosial media bahkan melalui Luvi dengan instastory whatsApp pada saat cek-up kandungannya mengirimi foto-foto Dizon maupun Darren yang sedang memeriksa kandunganya, seketika pula rindu yang menjalar seiring terobati dengan melihat wajahnya, terkadang aku iri saat Darren memeriksa keadaan bayi Luvi, selama 9 bulan ini aku sangat merindukan Darren namun aku tak bisa menghubunginya gengsiku terlalu besar untuk mencarinya lebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomanceGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...