30.

463 7 0
                                        

Sudah 3 hari aku di Amerika sibuk berkutak-katik dengan berkas yang sudah lama aku tidak melihatnya, biasanya aku hanya memeriksa laporan melalui laptop yang dikirim Dizon padaku.

Akhir-akhir ini aku terlalu banyak bergerak, yang sering mengakibatkan kedua kakiku membengkak, alhasil pulangnya kerja aku selalu ketiduran terkadang aku melupakan Darren yang hanya bertukar kabar melalui WhatsApp.

Rumah hari ini sangat sepi, dikarnakan Luvi dan Dizon sedang membeli keperluan bayinya.

" huffttt, " erengan yang keluar dari mulutku membuatku sedikit relaks akibat tidur sepanjang hari, karna hari ini jam libur kantor aku suka berleha-leha.

Menapaki anak tangan, aku kewalahan membopong tubuhku yang sudah terasa berat apa karna aku sudah hampir lewat masanya hamil. Jika dihitung-hitung mungkin 7harian lagi aku akan melahirkan kalau tidak lewat tanggalnya.

Aku dikejutkan dengan Darren yang memasak didapur karna semalam baik-baik saja saat bertelpon tidak memberi kabar bahwa akan pulang.

" Darreennnnn... " isakku ketika melihatnya menggunakan celemek berwarna pink dengan gambar kucing hitam didepannya.

" heeyyy.. kenapa menangis ??". Aku yang masih sesegukan dengan mendekap padanya.

" kapan kau tiba ??, Kenapa tidak memberitahuku ??".

" sudah, sudah, tadi pagi aku tiba Dizon yang menjemputku, sebenarnya Dizon dan Luvi tidak sedang berbelanja mereka dirumahmu sementara kita bertukar tempat hehehe !!".

" Bertukar tempat??".

" ia, mereka sedang dirumahmu berhubungan kamu sedang tidur tidak mungkin aku membangunkan untuk pulang bukan !!".

" Darren kemarinlah !!". Tarikku pada lengan tanganya yang terbilang berurat.

" hmm.. ada apa ??".

Cupp... Sebuah kecupan mendarat tepat dibibir ranum milik Darren yang sudah 3 harian aku rindukan.

" Kenapa pipimu sangat panas ?? Kau sedang tak enak badan ???". Gumah Darren.

" hmm.. tidak in...nniiii.. !!". Tangkupan kedua tanganku menutupi pipiku yang tak tau keadaannya sekarang.

" eyy.. pipimu sudah seperti tomat sayang !!".

" tomat ??". Aku yang berlari menjauhkan diri dengan Darren yang berusaha menarik tanganku untuk mendekat.

" apa kau malu ?? Eyy.. sayang kenapa meninggalkan aku ??". Teriakan Darren sama sekali tidak aku dengarkan.

Membuka pintu kamar mandi aku melihat diri dengan pipi yang sudah merona panas akibat ulahku sendiri.

Aku yang berniat ingin mandi tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak pernah aku kunci ditrobos masuk oleh Darren yang sudah tak memakai baju.

" Darr..reennn !!!". Aku terkejut melihat tubuhnya yang memiliki roti sobek membuatku menelan air ludah tanpa aba-aba dari pemikiranku.

" Yorraa ???". Dengan suara serak membuat tubuhku semakin tak terkendali aku yang menutup mata namun tubuhku berkata lain.

Dengan kedua tanganku yang memegang bentukan roti dari Darren seketika pula Darren terkekeh melihat tindakku.

" heheh.. kau begitu menyukainya ?? Tidak sia-sia aku menjaga pola olahragaku " gumah Darren dibelakang daun telingaku membuatku merinding seketika.

Cup !!

Kecupan mendarat ditekuk leherku, aku yang hendak menghindar ditarik kembali kedalam pelukan Darren semakin erat pegangnya dipinggangku semakin berutal pula ia mengecup bibirku.

Ehhmmm... Uhhhh... Darreeenn ak...uuu tidak bisa bernafas !!. Lirihku ditengah-tengah permainan. Perlahan Darren melepaskan lumatannya mengambil nafas yang hanya menyisahkan beberapa senti dari tubuh masing-masing.

Terlihat guratan senyum dari balik cermin yang berada dibelakang Darren, aku yang ikut tersenyum melihatnya tanpa aba-aba tangan dengan jemari yang panjang mendarat di payudaraku.

Ehuummm...hmmmmm....

Hasrat yang sudah tak terbendung aku hanya pasrah menikmati permainan yang diberikan Darren.

Entah sejak kapan kancing baju tidurku sudah tak terkancing lagi, yang kurasakan hanyalah nikmat yang sudah lama aku nantikan.

Cup !!! Cupp !!!..

Kecupan kembali mendarat dipayudara kananku, dengan tangan Darren yang ikut meremas satu payudara yang lainnya.

Aaahhhh... Grrrr....

Getaran ditubuhku membuat Darren mengelus kandunganku,

" mamimu sungguh cantik kalau lagi seperti ini nak !!!".

Aku yang terlemas akibat organisme pertamaku setelah sekian lama.

Gabriella Yoraza" On Going"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang