25.

321 4 0
                                    

Baru beberapa menit Darren keluar dari kamarku, aku sudah merindukan nya.

Memakan bubur yang terdapat diatas meja aku melahapnya sambil menikmati udara malam dibalkon kamarku, mengingat kejadian beberapa jam yang lalu aku mengembangkan senyum dibibirku,

Makanan yang kusantap kini sisa sedikit, aku yang sudah tak sanggup memakannya kuletakan begitu saja dimeja balkon, mengambil baju tidur untuk kupakai nanti malam.

Aku mengingat pernah membeli baju couple berwarna pink tapi aku tak tau meletakkannya dimana, kucari semua pakaianku didalam lemari.

Membuka laci dimana semua pakaian dalamku berada " akhirnya ketemu " baju tidur dengan motif hati kontras dengan warna merah muda.

Mengambil ponsel diatas kasur aku menekan huruf untuk menghubungi seseorang.

Tuuttt...truuutttt....

" Hallo ??, Kau butuh sesuatu??" Ucap pria dari sebrang ponselku.

" Apa Yeza sudah pulang ?? ".

" Iya, sekarang sudah tidur kau butuh apa ??". Jawab Darren dengan suaranya yang serak.

Yaaa... Pria yang aku hubungi itu Darren.

" Apa bisa kekamarku ??". Tanyaku ragu-ragu.

Panggilan yang dimatikan membuatku sedikit kecewa, tidak ada penolakan maupun persetujuan membuatku sedikit kesal. Aku tak lagi menghubungi Darren kuambil baju yang susah payah aku dapatkan, memasuki kamar mandi dan mencuci wajah serta menggosok gigi aku mengganti pakaianku dengan baju tidur panjang.

Tokkk...tokkk...

Aku yang kaget dengan ketukan pintu dari luar, membuatku bertanya " Siapa ??" Namun tak ada jawaban ku buka sedikit pintu menampakan wajah yang sangat kunanti yaitu Darren.

" Kauu !!" Ucapku yang langsung menarik tanganya memasuki kamar.

" Ada apa Yora?? Ini sudah malam kenapa belum tidur ??".

Sama sekali aku tidak mengubris pertanyaan yang dilontarkan Darren, aku hanya mengunci pintu dan mendudukannya ditepi ranjang.

" Bagaimana bajuku apa bagus ??" Ucapku yang berkacak pinggang dihadapannya. Ia pun terkekeh melihat tingkahku membuatku tersipu malu.

" Kau meneleponku hanya untuk ini ??". Jawabnya yang menarik tanganku mendudukan tubuhku diatas pahanya, akupun mengalungkan tanganku dilehernya menikmati hembusan nafas yang keluar dari mulutnya, sangat segar dengan wangi mint.

" Kau belum menjawab pertanyaanku !!".

" Iya bagus, sekarang tidurlah tidak bagus untuk janin kalau kau suka bergadang ".

" Kalau bagus kau juga harus memakainya ". Balasku yang mengambil pakaian yang sama denganku dari dalam lemari.

" Kau menyiapkan ini untukku??".

" Hmm.. aku tidak tau ternyata berguna juga, aku membelinya karna lucu !!".

" Kau ini ada-ada saja !!".

" Cepatlah ganti, malam ini tidurlah bersamaku dan anakmu !!". Seketika ucapanku terlontar membuatnya diam tak berkutik hanya menghampiriku berlutut dihadapanku lalu mengelus perutku yang terbilang sudah mengembung " nak maafkan ayah ya yang sudah membuat kalian bertiga menderita!!". Usapnya dengan lembut pada janinku.

" Kau tau ia kembar ??".

" Aku melihat 2 ranjang bayi dikamar sebelah!!".

" Hmm... Yasudah kau harus menembus semua kesalahanmu dengan bermalam denganku mulai malam ini.

Darren yang tak ingin berdebat denganku hanya berjalan menuju kamar mandi,

Yang ditunggu pun akhirnya keluar, aku yang terkagum melihat penampilannya " sungguh tampan ". Gumahanku ternyata didengarnya " sungguh walaupun dengan warna merah muda ??".

Aku pun menarik tubuhnya keatas ranjang duduk bersandar dan mendudukinya melumat bibir yang sangat ingin aku rasakan.

Begitu juga dengan Darren membalas semua pergerakanku, tanganku yang tak bisa diam membuka kancing baju yang ia pasang dikamar mandi.

Darrenpun menyingkapkan baju yang kukenakan mengelus perutku memberikan kenyamanan pada bayi kamu.

Darrenpun menyingkapkan baju yang kukenakan mengelus perutku memberikan kenyamanan pada bayi kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurasakan rudal yang mengeras dibawah sana, amat sangat terasa panas dan keras. Aku pun melepaskan lumatan dan berguma ditelinganya " sayang, apa boleh melakukannya dalam keadaan hamil ??".

" Jangan terlalu keras hentakan sayang, jangan terlalu lama bermain ". Jawabannya membuatku melanjutkan permainan yang sudah di ubun-ubun menjilat telinganya yang sudah memerah mengecap hingga basah.

Berbeda dengan Darren hanya menikmati setiap sentuhan yang kuberikan. Selama permainan hanya aku yang mengendalikannya,

Gabriella Yoraza" On Going"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang