Gabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...
Hampir setengah tahun, aku hidup yang kehilangan semangat hari-hariku hanya kujalani dengan damai, pulang - kerja, makan - tidur, begitulah setiap harinya.
Tak ada waktu bagiku untuk menikmati keindahan kota Amerika apalagi memikat hati wanita, yang aku pikirkan hanya persoalan Yora dan bayiku yang sudah dikandungnya.
Aku menghabiskan waktu luangku dengan meminum-minuman alkohol hingga tak sadarkan diri ketika aku sudah tak kuat menahan rindu pada Yora namun juga terkadang Dizon dan Yeza mengajakku bermain basket bersama ketika kami sama-sama dijadwal libur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa hari yang lalu aku tanpa sengaja mengetahui bahwa Yora hamil,
Ketika beristirahat Dizon dan Yeza suka membahas soal kehamilan Luvi dikarnkan Yeza juga pernah menjadi dokter kandungan untuk anak Dizon kini sudah beralih kepadaku karena aku sepupu Luvi.
" Ku dengar kak Luvi sedang hamil ??". Ucap Yeza yang merebahkan diri ditengah lapangan basket yang sudah kelelahan.
" Hmm.. sekarang sudah menginjak 8 bulan ".
" 8 bulan ?? Apa kalian barengan membuatnya ?? Bukankah Yora juga hamil sekarang sudah 8 bulan !!".
" Dasar gila !!, Antara beruntung dan sial, aku kurang tau yang pasti ceritanya kudengar dari Luvi ia hamil sejak kami pulang dari London, kami berdua tidak berani bertanya soal pria satu malamnya itu ".
Aku hanya terpaku meneguk limeneral yang kubawa dari rumah, mendengar saksama percakapan mereka berdua ketika menyebut nama Yora.
" Aku juga saat ingin bertanya ia selalu saja mengacam dirinya untuk bunuh diri jika mencari tau tentang ayah dari anaknya, setidaknya aku akan mendukung Yora dalam keadaan apapun!!".
Bergetar hatiku teriris mendengar percakapan Yeza dan Dizon, pasalnya aku hanya mengetahui Dizon teman dari Yora, tapi tidak dengan Yeza, aku hanya tau Yeza juga dekat dengan Dizon dan juga Luvi,
Mendengar perkataan one night seketika itu pula hatiku berkecamuk dalam kebisingan, ingin mencari tau keberadaan Yora tapi aku ingat soal Yeza yang mengatakan Yora akan bunuh diri, aku senang Yora tidak menggugurkan kandungannya, tapi aku merasa gagal ketika kehamilannya aku tidak berada disisinya apalagi sudah hampir lewat masanya, karna aku tau betul susahnya wanita dalam keadaan hamil.
" Sekarang Yora tinggal dimana kak Dizon?? Aku sudah lama tidak melihat kalian kumpul bersama ??". Ucapku alih-alih bertanya pada Dizon yang mengambil limeneral dari tangaku, yahh.. kami sering berbagi satu sama tak merasakan jijik.
" Yora pulang kerumah orangtuanya, kabar-kabar ia ingin melahirkan anaknya ditanah kelahirannya ".
Mendengar jawaban dari Dizon akupun ikut senang, karna setidaknya tidak ada aku disisinya akan ada mamanya yang membantunya melahirkan.