Mengambil selembar kertas di meja Nurse Station, aku yang bergegas meresepkan obat untuk Luvi agar imunnya kembali stabil.
" Prily, cepat ambilkan resep obat ini untukku segera dan berikan pada pasien atas nama Luvi, aku akan mendaftarkanya sekarang ".
" Baik dok ".
" Ehh.. kalau udah selesai susul aku di OK !!".
" Baiklah dok !!".
Kulihat Prily yang berlari-lari kecil menuju apotik dirumah sakit ini, begitu juga dengan aku yang bergegas mendaftar sepupuku untuk dirawat inap selesainya dokumen rawat inap akupun langsung berganti baju untuk mengikuti tindakan operasi bayi yang tidak bisa lahir akibat sungsang yang mengaharuskan untuk ditindak lanjuti.
Berjalan sambil memeriksa dokumen pasien dengan teliti aku memasuki ruangan tindak operasi, membuka kran otomatis menggunakan kaki kananku, membasahi kedua tangan dengan air yang mengalir, membersihkan kuku dengan bantuan spongs dan menyikat hinggaku rasa sudah bersih menuangkan larutan antiseptik dan melumuri setiap bagian permukaan tanganku dengan clorheksidin membuang spongs yang baru sudah kugunakan ketong sampah membilas kembali menggunakan air yang mengalir dari kran, mematikan kran menggunakan kaki kananku dan mempertahankan kedua tangan agar lebih tinggi sejajar dengan bahu, masuk keruang operasi kembali aku dipasangi seragam scrub dengan bantuan Prily dan memasangkan sarung tangan dikedua tanganku.
" Selamat malam dok !!" Sapa anestesi yang akan membantuku membius pasien malamku hari ini.
" Hmm.. malam, mari selesaikan dengan cepat dan aman ".
" Baik dok ".
Sudah 20 menit kami bekerja sama disatu ruangan yang hanya terdengar suara alat monitor tanpa ada yang berbicara sepatah kata pun, aku yang malas berbicara hanya mengucapkan apa yang aku butuhkan untuk memproses mengeluarkan bayi dari dalam perut ibunya.
" Bayi berjenis kelamin perempuan lahir pukul 20.32 " ucap Prily yang mengambil alih bayi dari tanganku.
Seketika itu pula air mata menetes dari pelupuk mataku, mengingatkan diriku pada anak yang jauh dariku bahkan mengetahui identitasku saja ia tidak tahu, kembali aku menahan isakku meneruskan jahitan untuk menutup robekan yang sudah kuperbuat untuk mengeluarkan bayi perempuan malam ini.
Selesai akan menutup luka, aku keluar dari ruangan dengan cepat melepaskan scrub dan sarung tangan dari tubuhku meletakkan ditempat khusus baju yang sudah terpakai untuk dibersihkan kembali, menekan tombol pintu membuka menggunakan kaki dan berlalu melewati Yeza yang ingin melakukan operasi juga malam ini.
" Heii.. udah selesai?? " Ucap Yeza yang baru usai mencuci tanganya.
Aku yang tak menggubris ucapan Yeza, berlari meninggalkannya yang masih mengoceh tidak jelas, menutup pintu ruang istirahat dokter aku terduduk tepat dibelakang pintu yang sudah tertutup, kembali air mata yang sudah tak terbendung mengalir dengan jelas mengingat betapa brutalnya aku terhadap Yora bahkan untuk menemuinya aku tak berdaya, rindu yang terhalang maut membuatku pasrah akan keadaan.
Mengelas air mata yang terus mengalir dari pelupuk mata aku bangkit membilas wajahku yang sudah terlihat membengkak.
Diruang istirahat dokter terdapat kasur tingkat untuk dokter-dokter yang berjaga malam, begitu juga denganku walaupun hanya satu tindakan operasi bagiku cukup menguras tenaga, berbaring dikasur yang terbilang sudah lusuh tak membuat tidurku gusar dan tanpaku sadari aku terlelap.
Kreekkkk...
Suara pintu yang terbuka membuatku membuat sedikit mata, cahaya yang masuk dari celah pintu kulihat Yeza yang baru usai melakukan tindakan.
" Ini jam berapa ??". Ucapku disela suara yang terdengar serak.
" Kau demam ?? " Jawab Yeza yang duduk diranjangku memegang keningku yang tertutup sedikit rambut.
" Euhhmm... " Ucapku yang menyingkirkan tanganya dari wajahku, yang kurasakan saat ini adalah beristirahat secukupnya.
Kring....kring...
Suara telepon PSTN terdengar diatas meja nakas samping ranjang tidur.
" Hallo ??" Ucap Yeza yang mengangkat telepon dengan santai.
" Selamat malam dok, di UGD sedang membutuhkan dokter Obgyn ada pasien kecelakaan dengan riwayat hamil kandungan usia 8 bulan ". Ucap sang perawat penjaga UGD malam ini.
" Baik aku akan segera kesana ". Segeralah Yeza mematikan interkom mengambil jas putih kebanggaan semua dokter.
" Ada apa ??" Ucapku yang melihat Yeza terburu-buru.
" Ada pasien kecelakaan tapi hamil 8 bulan, ahh.. asistenku sudah pulang bagaimana ini apa kau mau ikut operasi ku malam ini ??".
" Baiklah, kau cek dulu pasiennya aku akan menunggu diruang OK ".
" Hmm.. ". Ucap Yeza yang meninggalkan ruangan dan akupun melanjutkan sedikit tidurku.
____
Hallo teman-teman disini saya mau jelasin sedikit kosakata yang mungkin kalian belum paham yahh !!🤗.
1. Tindakan ( proses melakukan operasi caesar)
2. OP ( Operasi )3. PX ( pasien )
Mungkin kalian akan sering membaca kalimat itu di Part kelanjutan ya..
Selamat membaca💜💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomantikGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...