Aku Gabriella Yoraza biasa dipanggil Yora oleh teman dekatku. wanita karir yang sangat dikagumi didunia bisnis, tinggal bersama dengan mamaku yang sudah menginjak usia 51, segala hal selalu aku lalui dengan lancar tanpa hambatan, karir yang melonjak, wajah yang cantik nan manis serta bertubuh yang diidamkan setiap wanita.
Dibalik karirku yang cermelang, namun sebaliknya didunia percintaan aku sama sekali belum pernah merasakan apa itu pacaran bahkan untuk mengenal cinta pun aku enggan, akibat ulah dari papa kandungnku " Tris " yang selalu memukuli mamaku " Gea ".
Mamaku berasal dari keluarga kaya sejak kecil, berbeda dengan Tris papaku yang merintis dari awal karirnya, mengakibatkan papaku ber-iri hati dengan istrinya sendiri, oleh sebab itu aku tak ingin mengenal cinta akibat tindakan kasar yang selalu aku lihat ketika orangtuaku bertengkar,
Mama yang selalu mendesakku untuk segera menikah tak membuatku bergegas untuk mengenal pria, bagiku pria hanyalah benalu dikehidupanku nanti-Nya.
Saat ini aku menetap di Amerika Serikat, berbeda dengan mamaku yang tinggal di negara Korea Selatan, mamaku sudah lama bercerai dari papaku.
______
( Part ini hanya akan berfokus pada kehidupan Yora )
Amerika Serikat,
Aku tinggal sendirian, hanya asisten rumah tangga dan juga sekretaris pribadi yang bisa memasuki pekarangan rumahku, Kebetulan hari minggu aku hanya menghabiskan waktu dengan tidur sepanjang hari tanpaku sadari aku belum makan sejak malam akibat bergadang semalaman mengerjakan proyek yang akan aku gunakan untuk meeting dengan karyawan senin nanti,
" Ahh.. aku lapar, ".
Bersiap-siap untuk keluar dari rumah dengan pakaian seadanya saja, baju oversize dan celana training berserta sandal jepit yang akan kugunakan untuk mencari makan diluar, aku biasanya makan dirumah berhubungan Artku sedang libur mau tidak mau aku harus makan diluar, mengendari mobil sport Chevrolet
hitam dengan jalanan yang padat akibat kendaraan yang berlalu lalang.Setibanya direstoran.
_______________________" selamat sore, ada yang bisa saya bantu ??" Pelayan Restoran.
" Saya ingin memesan hamburger jumbo dengan cola satu untuk makan disini yah ". ucapku menyodorkan balck card miliku.
" Baiklah, mohon untuk menunggu ". pelayan yang sudah selesai menggesek blackcard milik Yora dan mengembalikannya dengan sopan " ini kartunya Nona.
Duduk didekat jendela membuat hatiku memikirkan keadaan mama, merogoh saku celana mencari keberadaan ponselku menekan nama yang tertulis Mama untukku panggil.
Tuuuttt...ttttt....
" Hallo sayang, tumben videocall ?? Ada apa ??". Ucap mama.
" Mama apa kabar?sudah makan? Baru pulang kerja ??, Bukannya ini wekend??". Banyak pertanyaan yang aku lontarkan hingga membuat mama kewalahan menjawabnya dengan terkekeh kecil.
" Sayang, kau tak perlu perdulikan mama untuk hal sekecil itu, Yora jika memang perduli pada mama segeralah perkenalkan pria untuk dibawa pulang dan berikan mama cucu, mama sudah tidak sabar untuk menimang cucu sayang, teman-teman mama udah pada nimang cucu nak!!!" Dengan tersenyum aku mendengar ucapan yang selalu dipertanyakan padaku ketika menelpon mama.
" Ma, bagaimana jika aku hanya memberimu cucu tapi tidak dengan suami???" Seketika wajah mama yang mendengar ucapan dari anak tersayangnya membeku.
" Apa maksudmu ??" Pertanyaan mama dengan nada yang sudah tak biasanya menandakan ia akan marah.
" Permisi, pesanan anda!!" Pelayan restoran.
" Terimakasih " balasku dengan senyuman.
" Baiklah, sudah dulu yah Ma aku akan makan " ucapku mengakhiri panggilan.
Tak ingin pusing memikirkan apa yang dikatakan Mama, aku hanya berniat untuk memiliki anak tanpa harus memiliki suami yang akan merepotkan diriku.
Kembali mengotak-atik ponselnya untuk menghubungi sekretarisnya Luvi.
" Apa kau kenal dokter kandungan disini ???".
" Apa kau hamil?? Bagaimana bisa kau tidak pernah bertemu dengan pria selain cline mu?? " Luvi sekaligus teman kuliah Yora yang sudah lama kenal jika diluar ia tak segan-segan untuk memanggil namanya namun berbeda saat dikantor ia harus sopan karna ia atasanya.
" Tidak, akan aku jelaskan dikantor kau cari dokter kandungan terbaik dan kosongkan jadwalku besok sore buatkan janji untukku menemui dokter besok sore !!" Tak ingin berlarut-larut dalam pembicaraan Yora ingin segera mengakhiri panggilan setelah Luvi mengucapkan kata " baiklah ".
Melirik jalanan yang ramai akan pengunjung serta turis yang sibuk menatap keindahan kota AS. Seketika padanganku jatuh pada seorang pria dengan menggendong anak kecil membuat aku tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomansaGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...