Semenjak hamil aku dan Luvi mengurangi pekerjaan, dengan bantuan Dizon yang ikut mengurus perusahaanku.
" Sayang, Yora aku bawakan cemilan lepaskan semua berkas itu sini duduk bersama ingat kalian tidak boleh kelelahan!!" Sejak aku hamil Dizon tidak pernah lagi beradu mulut denganku, entah karna Luvi yang memberitahukan dia sesuatu atau memang kami sudah waktunya untuk akur.
" Oh iya.. Dizon ada yang ingin aku katakan, Luvi, Dizon mungkin setelah kehamilan 2 bulan ini aku akan pulang kerumah mama aku belum tau kapan akan pulang kesini, aku titip perusahaan padamu Dizon, dan untuk Luvi kau istirahat dulu dirumah kau harus memikirkan anak kalian, biar Dizon yang urus perusahaan aku akan merekrut seketaris baru untuk Dizon, selama masa kehamilan kau dilarang bekerja Luvi ".
" Tapi, Yora apa kau tidak bisa tinggal bersama kami disini ?? Kita bisa melahirkan bersama Yora??" - Luvi.
" Aku ingin menghabiskan waktu bersama mama dirumah, mama juga tidak sabar ingin mengurusku saat hamil !! Nanti kalau sudah lahir aku akan kembali, kasihan Dizon harus mengurus 2 perusahaan sekaligu".
" Aku tidak keberatan Yora, asal kalian tidak kelelahan aku rela melakukannya ".
" Terimakasih Dizon, serah jabatan akan dilakukan 3 hari lagi, semua persiapan sudah aku serahkan ke Management perusahaan !!!".
" Baiklah, Yora kau percayakan saja perusahaan kepadaku, kalian cukup menjaga janin yang ada dalam kandungan kalian " ucap Dizon yang mengelus perut buncit milik Luvi.
______
Acara sertijab ( serah terima jabatan ).
Digelar dengan cara yang mewah walaupun hanya karyawan perusahaan yang datang diacara ini.
Hari ini aku menggunakan menggunakan drees serba hitam
Dengan perut yang sudah membuncit, malam ini aku akan melepaskan jabatan sebagai direktur untuk lebih fokus dengan kehamilanku. Malam ini akan jadi malam terakhirku tinggal dinegara dimana aku merintis karir.
Sudah 3 jam Acara dimulai, karyawan yang sedikit demi sedikit sudah pulang meninggalkan aula kantor.
" Huffttt.. akhirnya malam yang panjang aku lalui, semangat ya Dizon sekarang harus kerja ekstra demi debay hahah " - Yora.
" Hmm... Mamud, baik-baik disana kami akan sering mengunjungi" - Dizon.
" Baiklah, berhubungan acara sudah selesai aku akan pulang duluan yah, besok aku akan lepas landas ".
" Yora, kenapa tidak pulang bersama ??" - Luvi.
" Aku tidak ingin menjadi obat nyamuk kalian, bye bye aku pulang aku bersama supir kok kamu tenang aja !!"
Dilobi aku melihat Darren yang sibuk bermain ponsel, dengan tergesa-gesa aku berjalan menuju pintu belakang tak lupa memberi kabar kepada supir pribadiku.
" Hallo, pak jemput saya dipintu belakang " nada sambung yang terputus aku pun sibuk mencari tempat untuk bersembunyi dari Darren, aku tak sanggup menghadapi Darren dengan keadaan perut yang sudah terlihat membuncit ini.
" Maafkan aku Darren, aku sungguh tak ingin tanggung jawab darimu aku mampu mengurus kedua anakku dengan sendiri". Yahh.. aku mengandung anak kembar sekaligus, yang belum tau berjenis kelamin apa.
Disepanjang jalan, aku menghubungi mama hanya sekedar bertanya kabar.
" Hallo, Ma ?? Sudah tidur ??"
" Belum sayang, bagaimana besok jadi pulang kesini ?? ".
" Iya ma, besok lepas landas kisaran pukul 09.00 ma, mama gak perlu repot-repot jemput Yora !!".
" Bagaimana tidak jemput, kamu sudah lama tidak pulang nak, besok mama jemput dibandara, mama tidak ingin mendengar alasan apapun, titik pokoknya besok mama yang jemput !!".
" Baiklah, baiklah, sudah dulu ya ma Yora baru sampai rumah, good night ma !!".
Putusnya panggilan, aku langsung turun dari mobil bergegas mengemas koper untuk dibawa pulang kenegara asalku Korea Selatan. Pertimbangan yang matang dengan tidak memberitahu siapa ayah dari anakku, begitu juga dengan mama yang selalu mendesakku untuk mengetahui siapa ayah anak dari kandunganku ini namun aku tetap saja bungkam, terlalu berat jika harus ikut campur dari Darren.
" Aku akan tidur cepat malam ini, haaii baby tidur yang nyenyak ya sayang !!!" Walaupun aku sibuk dengan pekerjaan aku selalu menyempatkan untuk bercerita kepada bayi yang sedang aku kandung.
Malam berlalu dengan cepat, matahari yang terik dengan cahaya yang masuk dengan paksa melalui cela jendela kamarku.
" Selamat pagi baby !!"
Jam masih menunjukkan pukul 08.00, artinya aku masih memiliki 1jam untuk berdandan, meskipun aku sedang mengandung aku selalu mengutamakan penampilan,
" Hmm.. hari ini aku pakai baju apa enaknya !!, Baby hari ini mama pakai baju apa yah ?? Hmm??.. ini warna hitam ini?? Okey baiklah !!".
Yahh.. aku selalu saja bicara sendiri dan jawab sendiri seolah aku mewakil suara dari anak-anakku hehehe.." Keberangkatan Amerika Serikat - Korea Selatan akan segera lepas landas mohon penumpang untuk segera mendekat".
Terdengar suara pengumuman, aku yang hendak berangkat kembali harus mengeluarkan air mata Luvi yang masih saja memeluk erat tubuhku tak mau lepas,
" Heyy...tenanglah kita masih bisa video call Luvi, Dizon tolong aku !!".
" Sudah sayang, biarkan Yora liburan okey, sekarang lepaskan pelukanmu sayang pesawatnya akan segera berangkat!!!".
" Hmm.. baiklah kau jaga diri disana jangan terlalu merepotkan mama Gea" isakan tangisan Luvi masih saja terdengar mau tidak mau aku harus tega melepaskan pelukan yang erat dari Luvi.
" Huufftttt... Bye bye AS😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomanceGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...